Sabtu, 16 Februari 2013

Cause You’re The Only Medicine For Me/Part 1


Title : FF/yaoi/kyumin/Cause You’re The Only Medicine For Me/Part 1

Author : Lee Sangra

Cast : KyuMin

Genre : Romance, supernatural

Rating : NC probably??

Length : 1 of ?

Disclaimer: I only own the plot, the characters are all belong to themselves, do not take it out without permission.

Summary : ingatlah prolog

Note : FF ni 100% fiksi, 100% khayalan author.

yang gak suka boy x boy harap jangan dibaca.

Q gak mau kalian terjerumus karena keyadongan author

SILENT READER GO

***

Author nongol lagi, FF baru nich. Bukti klo author bener” come back dari hiatus.

Kali ini author bikin FF Kyumin dengan Kyuhyun POV yg lebih dominan sisanya author POV.

FF ni terus muncul di otak author makanya author tulis, biar  FF baru yang lain bisa ditulis juga.

Selamat membaca

***

“Kyuhyun-ah?” panggil Mr. Cho, ayah Kyuhyun, yang merupakan pemilik perusahaan ternama di Korea Selatan terutama Seoul.

“nde, Mr. Cho?” Jawab Kyuhyun, yang memang dari awal enggan memanggilnya Appa.

Mereka kebetulan ada di café & resto dekat sekolah Kyuhyun saat ini, pada jam istirahat.

“kau tahu kita datang ke dunia ini untuk apa?” Tanya Mr. Cho langsung pada pokok permasalahan.

“arrayo, untuk mencari benda-benda legendaries yang akan mengangkat derajat kita.”

“kau tahu itu, lalu kenapa kau tetap tidak ada kemajuan. Sebagai incubus tingkat atas, seharusnya kau sudah menemukan lebih dari 10 benda legendaries itu di dunia ini.”

Ternyata kedua pria tampan ini bukanlah manusia melainkan incubus.

Incubus yang merupakan iblis yang derajatnya berada di posisi paling tengah di deretan makhluk-makhluk underworld.

“sedang kulakukan, lagi pula bukankah aku sudah menemukan 25 benda legendaries tahun lalu. Dan saat ini aku butuh waktu lebih lama dari sebelumnya. Dunia manusia menguras tenagaku lebih banyak dari biasanya.” Keluh kyuhyun.

“kalau begitu jadinya, kau tahu sendiri kan cara terbaik dan tercepat untuk mengembalikan tenagamu kembali, dan itu adalah sex.”

Ya, bagi para incubus, sex diibaratkan sebagai makanan sehari-hari yang tidak akan terlewati.

“banyak yeoja di dunia ini, mau melakukannya denganmu, begitupula namja.” Lanjut Mr. Cho.

“aku tidak tertarik dengan mereka.” Ucap kyuhyun dingin.

“bagaimana dengan namjachingu, Lee Sungmin. Dia kan--”

“akan kulakukan jika dia sudah setuju.” Potong kyuhyun.

“jinjja? Bagaimana jika terjadi sesuatu yang membuatmu terpaksa harus melakukannya dengan dia?” Tanya Mr. Cho yang dijawab kyuhyun dengan kediaman.

“oh ya? Besok hari minggu kan?” Tanya Mr Cho yang dijawab Kyuhyun dengan anggukan.

“igo, minum ini sekarang, dan mala mini kau gunakan untuk memulihkan kembali tenagamu.” Ucap Mr. Cho sambil memberikan satu pil berbentuk obat padanya.

“Satu lagi, kau tidak boleh menolak kekuatan obatnya begitu obat itu bereaksi. Aku harus pergi, kaku juga cepat kembali ke kelas”

Tanpa berpikir panjang, kyuhyun langsung meminum obat itu.

Mr. Cho lalu pergi setelah meninggalkan uang diatas meja untuk membayar minuman miliknya dan milik kyuhyun.

Kyuhyun pun pergi tidak lama setelah kepergian Mr. Cho, dan menyadari bel sekolah sebentar lagi akan berbunyi.

***

Aku dan Sungmin memang sudah berpacaran sejak kita kelas 2, tahun lalu.

Aku sudah menyukainya, sejak aku mulai diperintahkan untuk naik ke bumi.

Sedangkan dirinya, mulai menyukaiku sejak kami masuk sekolah ini.

Aku tidak tahu, bagamana bisa aku memncintai manusia seperti dia.

Jika dipikir-pikir, mungkin aku suka padanya karena sikapnya yang tetap sama meskipun tahu bahwa aku adalah incubus.

Dia pernah melihat wujud asliku, pernah melihatku membunuh orang.

Aku kira dia akan menghindariku dan mengadukannya pada semua orang.

Tapi dia tetap bersikap seperti biasa, seperti tidak terjadi apa-apa.

***

Setibanya di kelas aku disambut oleh senyuman Sungmin yang selalu meluluhkan hatiku.

Tiba-tiba aaku merasa ada sesuatu yang aneh terjadi pada tubuhku, tapi langsung ku acuhkan karena seongsaengnim datang.

Selama pelajaran berlangsung aku mulai merasakan semua gejala yang muncul.

***

“aish, sial. Ini obat perangsang.” Gumamku.

Tubuhku seketika terasa panas, dan membuatku tidak dapat berkonsentrasi dengan benar.

Aku lalu melihat ke arah sungmin yang duduk di sampingku. Tapi itu malah memperburuk keadaan, saat melihat tubuhnya membuatku ingin menyerangnya sekarang juga.

Untunglah, bel langsung berbunyi dan dengan cepat ku bereskan semua barangku ke dalam tas, begitu pula milik sungmin.

“aish, sial. Aku sudah tidak tahan lagi. Lee Sungmin. Kajja!” ucapku sambil menarik tangan sungmin.

“eh? Eodiseo?”

“nae jibae.” Jawabku.

Sungmin langsung melepas pegangan tanganku kasar.

Sungmin tahu maksud dari ucapanku tadi. Jika aku memaksanya pergi ke rumahku itu artinya aku memintanya melakukan sex denganku.

Aku pernah mencoba memaksanya atau bisa disebut hendak memperkosanya, tapi gagal karena aku tidak berani menggunakan tenagaku.

Dan semua itu, membuat sungmin mendiamkanku selama 2 bulan penuh.

“mwo? Shirreo.” Protes sungmin lalu berjalan berniat kembali ke kelas.

Tapi kyuhyun dengan cepat merebut tas sungmin, lalu memanggulnya, dan berjalan kembali keluar sukolah.

“kyyuhyunnie, lepaskan aku, turunkan aku, jebal.” Ronta sungmin sambil memukul punggungku tapi tidak kuhiraukan.

***

“kyuhyunnie, jebal, na shirreo.” Pintanya padaku tanpa henti.

“arra, arra, aku tidak akan melakukannya. Naiklah, ada yang ingin aku tunjukkan padamu. Besok hari minggu, kan? Menginaplah di rumahku.” Ucapku setelah efek obatnya sedikit mereda.

Lalu kuberikan satu helmku padanya, dan kupakai helmku.

“aku mau pulang.” Ucapnya mulai bertsikap seperti anak kecil.

Dia ketakutan. Takut padaku. Dia akan mulai bersikap seperti anak kecil jika sudah takut padaku.

“kau takut padaku?” tanyaku yang dia jawab dengan gelengan kepala.

Aku lalu mengambil kembali helm yang kuberikan padanya, lalu kupakaikan helm itu padanya.

“tanganmu gemetaran. Memang lebih baik kuantar kau pulang, lain kali saja kita ke rumahku. Naiklah.” Ucapku sudah naik dan menyalakan mesin motorku.

“jangan begitu. Aku tidak takut padamu. Kita pergi ke rumahmu.” Ucapnya lalu naik ke atas motor dan memelukku.

***

Awalnya kyuhyun kira tidak akan terjadi apa-apa, tapi ternyata obat itu mulai menunjukkan kinerjanya.

Sekarang sudah jam 8 malam, kyuhyun dan sungmin sedang menonton DVD yang kemarin dia beli.

Kyuhyun mulai beraksi,

Posisi mereka yang memang sudah berdekatan menguntungkan kyuhyun.

Dia lalu mendekatkan wajahnya ke leher sungmin dan mulaii mencium bahkan menggigit kecil lehernya.

“apa yang … kau lakukan? Keumanhaeyo.” Ucap sungmin setelah berhasil mendorong kyuhyun.

“aku harus pulang sekarang.” Ucap sungmin, beranja dari sofa meninggalkan kyuhyun.

Kyuhyun pun mengejar sungmin, lalu memanggul tubuh sungmin, dan masuk ke kamar serta menguncinya.

Kyuhyun lalu menghempaskan tubuh sungmin da menindihnya dengan cepat.

“keumanhaeyo, kyuhyunnie, jebal.”

Sungmin terus meronta, mendorong tubuh kyuhyun yang ada di atasnya.

***

Aku lalu memegang kedua tangannya dengan satu tanganku, sedangkan tanganku yang lain melepas semua pakaiannya.

Lalu ku lepas ke dua tangannya dan kembali menindihnya, memposisikan badanku berada di antara kedua kakinya.

Aku mulai mejilat nipplenya, bermain di sana, sampai akhirnya dia mengeluarkan desahan tertahan dari bibirnya.

“nngh … kyu~ … jebal, keumanhaeyo.” Ucapnya saat aku mulai turun ke bagian bawah tubuh.

“andwae, ini semua salah salah obat.” Jawabku singkat, karena menahan sesuatu dalam tubuhku.

“obat? … Aah.”

Sungmin langsung menarik rambutku, saat aku tiba-tiba memasukkan juniornya ke dalam mulutku dan mengulumnya.

“Nnghh … ahh … aah, kyu~ , keumanhaeyo, aah jangan lakukan itu, nngh.”

Tak kupedulikan protesnya sedikitpun, aku tetap melakukan apa yang akan membuat jati diri yang sebenarnya muncul.

“ahah … kyu~”

“keluarkan saja, aku membutuhkannya.”

Aku sedikit kesulitan melakukan ini karena tangan sungmin yang terus berusaha menarik kepalaku. Karena itu, aku lalu menahan kedua tangannya dengan satu tanganku agar bisa dengan leluasa mengulum dan mengocok juniornya.

Tak butuh waktu lama untuk membuatnya mencapai klimaks.

Langsung kutelan cairan kental yang muncul dari juniornya dan masuk ke dalam mulutku.

Aku lalu kembali memposisikan tubuhku berada di atasnya.

“lihat aku! Apa kau takut padaku?”

“aniyo, aku hanya --” ucapannya terhenti saat melihat perubahan dalam diriku.

Sepasang sayap muncul dari punggung dan merobek baju yang kupakai, disusul dengan munculnya ekor dan lalu telingaku yang berubah menjadi panjang dan runcing. Gigi taringku menajam. Dan bola mataku berubah menjadi merah. Dan juga kuku jariku yang menajam.

Inilah wujudku yang sebenarnya, di saat seperti ini hanya sayapkulah yang bisa kusembunyikan lagi.

“kau takut?” tanyaku lagi, yang dijawabnya dengan gelengan kepala.

“bohong.” Ucapku singkat.

Aku lalu mencium bibirnya, lama-lama, ciiuman itu berubah menjadi French kiss.

Saat sungmin mulai membalas ciumanku. Aku lalu memasukkan juniorku, yang sejak tadi memang sudah menegang, ke dalam holenya tanpa aba-aba ataupun pemanasan terlebih dahulu.

“AARGHHT!!!” jeritannya menandakan bahwa juniorku sepenuhnya masuk ke dalam holenya.

“kyuhyunnie, jebal, appo, keumanhaeyo.” Pintanya.

Air mata mulai muncul dari sudut matanya.

Tapi yang kulakukan bukannya berhenti, malah mulai melakukan in-out dengan tempo yang cepat membuatnya harus menahan sakit.

Aku lalu menuntun tanganna yang sedari tadi meremas spray ke leherku.

“kau boleh mencakarku atau menyambak rambutku, tapi aku tetap tidak akan menghentikan semua ini.”

“aah … haa … ah …, wae? Nngh … neo waegeurae? Ahh …”

***

Suara tempat tidur yang berderit mengikuti gerakkan mereka.

Suara desahan milik sungmin yang menandakan bahwa kyuhyun sudah mengenai g-spotnya.

Hanya suara itu yang terdengar di sekeliling kamarnya.

Selama 4 jam ke depan, entah berapa ronde yang mereka lakukan, entah berapa kali mereka berdua klimaks. Semua itu terjadi dengan sungmin yang tetap berontak dan kyuhyun yang tetap memaksa.

***

Efek obatnya masih tersisa, tapi kuputuskan untuk berhenti. Nafasnya sudah tidak teratur, sisa tangisannya meninggalkan segukan. Tubuhnya sudah banyak kutinggalkan kissmark.

“sial, obat ini benar-benar membuatku tidak bisa mengendalikan nafsuku dan akal sehatku, dan juga aku masih belum bisa menyembunyikan wujud asliku.” Gumamku.

Aku lalu turun dari atas tubuh sungmin dan turun dari tempat tidur, berniat membersihkan tubuhku setelah kuselimuti tubuh sungmin.

Setelah mandi aku memmbawa baskom berisi air hangat untuk membersihkan tubuhnya.

“aku kira kau tidur.” Kuusahakan untuk menyunggingka senyum padanya meski dia tidak melihatku.

“aku tidak bisa tidur.” Ucapnya, menyembunyikan wajahnya diantara kedua sudut sikunya.

Kulap seluruh tubuhnya perlahan, lalu kupakaikan piayama milikku padanya.

Sungmin menarik lengan bajuku, saat aku hendak beranjak dari tempat tidur.

“wae?” tanyaku

“kau mau kemana?” tanyanya, matanya mulai berkaca-kaca lagi.

“ada yang harus ku kerjakan.” Jawabku.

“aku tidak bisa tidur. Kajima.” Pintanya.

“tapi ini penting, harus kukerjakan sekarang juga.”

“aku takut, jebal kajima.”

“hanya sebentar. Tunggulah.”

Aku lalu pergi sambil membawa pakaiannya dan juga baskom tadi, setelah itu aku kembali ke kamar.

Kulihat sungmin menangis lagi, dengan tubuh menyamping membelakangi tepi tempat tidur.

Aku pun naik ke tempat tidur, mengambil posisi menyamping menghadap ke arahnya, sehingga aku dapat melihat wajahnya yang dia tutupi dengan kedua tangannya.

Kuulurkan kedua tanganku dan kuraih tubuhnya untuk kupeluk dengan erat.

“kemarilah, aku tidak jadi melakukan pekerjaanku.”

Tangisannya seketika mereda saat aku memeluknya dengan erat.

“kajima” pintanya dengan suaranya yang serak.

“tidak akan. Sekarang tidurlah.”

Sambil kuelus kepalanya, perlahan sungminpun tertidur. Lama kelamaan, aku pun ikut tertidur.

***

_TBC_

Argh, geli banget bikin ni FF, tapi author mesti bertahan demi kelanjutan FF author. Tapi tetep ja geli.

.

Jumat, 07 Desember 2012

Can We Survive?/Prolog


Title : FF/straight/Can We Survive?/Prolog

Author : Lee Sangra

Cast :   cast aku di sini adalah lee sangra, terseraah kalian mau mikir siapa juga.
all Super Junior, and many more

Genre : Romance, friendship, thriller, mature, and many more

Rating : PG-15

Length : series

Disclaimer: I only own the plot, the characters are all belong to themselves, do not take it out without permission.

Summary : ingatlah prolog

Note : FF ni 100% fiksi, 100% khayalan author.

yang gak suka, harap jangan dibaca. Tapi kalo dah terlanjur dibaca tolong tinggalkan jejak.

SILENT READER GO

***

Annyeong, minna-san.

Tiba-tiba kepikiran pengen bikin ini.

Idenya muncul gara-gara author seneng banget nonton film zombie, kayak yang paling terkenal Resident Evil, I am Legend, The Walking Dead, bahkan animenya, Highschool Of The Dead.

That’s why, I made this.

100% gak plagiat dan hasil mikir sendiri

***

Entah sejak kapan wabah ini menjalar ke Indonesia.

Dengan jumlah penduduk paling banyak daripada Negara lainnya.

Belum lagi, kawasan padat penduduk yang sangat rawan ini. Sekarang terjadi wabah yang mematikan.

Wabah? Itukah sebutannya? Mungkin virus? Mungkin juga penyakit menular?

Atau

Senjata perang yang sengaja disebarkan di Indonesia dengan penduduknya sebagai kelinci percobaan.

Tapi yang kutahu adalah …

Semua ini terjadi di saat aku sedang tidak bersama keluargaku…

Saat aku sedang tidak bersama orang-orang terdekatku…

Malah aku sedang bersama orang-orang yang hanya mementingkan diri mereka sendiri.

***

Yang bisa kulakukan hanya tetap hidup.

Mencari mereka.

Orang-orang yang kusaying,

Orang-orang yang kucintai,

Orang-orang yang kukhawatirkan…

***

Jakarta 17.00  -day H+1-

“lalu sekarang bagaimana? Hamper semua wilayah Indonesia terjangkit virus ini.” Ucap seorang pria setengah baya yang sedang rapat bersama menteri keamanan dan orang-orang penting yang memenuhi ruang rapat yang biasanya sepi.

“siapa yang akan bertanggung jawab atas semua ini? Puluhan ribu bahkan jutaan penduduk kita sudah menjadi korban.” Ucap pria yang lebih muda.

Perdebatan di ruang rapat itu semakin memanas, pihak pro dan kontra terus berargumen merasa pendapat merekalah yang paling benar.

Sementara mereka berdebat, di tempat lain para penduduk sedang berusaha menyelamatkan diri. Begitu pula aku …

***

Bandung 18.00 –day H-

Aku terus berlari tanpa tahu dimana aku berada sekarang, menjauh dari ‘mereka’, mayat hidup yang sebenarnya korban wabah ini.

Motor milik sedah kehabisan bahan bakar dan motor lain yang kuambil sembarangan pun sama.

Sedangkan semua pom bensin, terbakar dengan berbagai sebab.

Tujuanku sekarang adalah rumah, memastikan apakah mereka baik-baik saja, atau mungkin …

***

Hehe

Ini baru prolog

Author sengaja bikin prolog buat nyari yang suka dan g suka.

Kalo banyak yang suka bakal author lanjut, tapi kalo g FF ni hanya akan jadi prolog semata.

Yang g suka tapi tetep pengen baca, resikonya tanggung sendiri.

harap tinggalkan jejak berupa komen...

Selasa, 09 Oktober 2012

Wanna get you home/Chapter C


Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home .../P.21
***

Pagi pun tiba, jam dinding menunjukan pukul 7 pagi saat aku terbangun dan melirik jam.

Saat aku membuka mata, aku menyadari jika semua ini bukan mimpi.

Berbaring di atas tempat tidur dan dipeluk oleh kyuhyun dengan sangat erat. Dan lagi hanya selimutlah yang menutupi tubuhku yg tak berbusana.

Penyesalan memang selalu datang di akhir, setelah kita melakukan kesalahan itu.

"aw" ringisku pelan saat aku berusaha melepaskan pelukan kyuhyun dariku lalu merasakan sakit yg teramat sangat di bagian bawahku.

Perih menjalar ke seluruh tubuhku, saat aku perlahan beranjak dari tempat tidur. Tapi saat aku hendak berdiri, kedua kakiku terlalu lemas menyebabkan aku jatuh terduduk di tepi tempat tidur.

"eottheokae?" gumamku pada di diriku sendiri, setelah menutup tubuhku dengan selimut dari kepala hingga kaki, dengan posisi tetap duduk di tepi tempat tidur.

"jinjja eottheokae? Jinjja apayo." gumamku berkali-kali lalu mulai menangis karena tidak bisa berbuat apa-apa.

***

Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home.../P.22

***

Aku terbangun oleh suara namja yg sangat kukenal bernama Sungmin. Saat aku membuka mataku, aku menemukan Sungmin yg sedang duduk di tepi tempat tidur dengan selimut menutupi tubuhnya.

"ya, kau sudah bangun? Waegeurae?" tanyaku mengambil posisi duduk.

"saya ... saya tidak ... berdiri." ucapnya pelan di sela tangisannya namun tetap bisa kudengar.

"kau hendak ke kamar mandi tapi tidak bisa, biar ku gendong" ujarku dengan cepat beranjak mendekati Sungmin.

"eh? Andweyo, president." ucapnya tidak bisa apa-apa karena terus memegang selimut yg menutupi tubuhnya.

Aku langsung membawanya ke kamar mandi lalu mendudukannya di atas closet, kemudian meninggalkannya yg tertunduk tak berani melihat wajahku.

***

Aku lalu keluar dari kamar dan menemukan wanita setengah baya sedang memasak di dapur.

"ahjumma, kau sudah datang." sapaku pada pelayan yg memang sudah biasa bertugas membersihkan apartemen ini setiap minggu.

"nde, saya baru selesai memasak, setelah ini saya hendak membersihkan apartemen ini."

"nanti siang saja kau kembali lagi untuk bersih-bersih, aku lupa memberitahumu kalau ada penghuni baru di sini."

"nde, arraseumnida." jawabnya lalu pergi.

Aku sendiri langsung makan tanpa menunggu Sungmin keluar.

***

"kau sudah selesai? Makanlah! Aku mandi dulu." ucapku saat melihatnya keluar dari kamar.

Dia hanya mengangguk sebagai jawaban.

***

"haah, segar." ucapku keluar dari kamar sembari mengeringkan rambut dengan handuk kecil.

Aku melihat Sungmin menonton tv, tak menyadari kehadiranku.

Aku lalu duduk di sampingnya.

"kau sedang nonton apa?" ucapku membuatnya terkejut.

Aku lalu berhenti mengeringkan rambut dan ikut menonton.

Perlahan aku merasakan Sungmin menarik handuk yg kupegang. Aku lalu melihat ke arahnya.

"Rambut anda masih sangat basah, biar saya bantu keringkan." ucapnya pelan lalu mengambil handukku.

'kyeopta' itulah yg kupikirkan sekarang.

***

Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home.../P.23

***

"kenapa kau diam saja? Kau marah?" tanyaku padanya yg masih membantuku mengeringkan rambutku.

Aku memperhatikan sepanjang lehernya yg penuh dengan gigitan dan kissmark, karena ulahku.

Sungmin menggelengkan kepala, dan tetap diam tak melihat wajahku melainkan rambut.

"lihat mataku! Apa sekarang kau takut padaku?"

"anieyo, saya hanya ..."

Tiba-tiba air mata mengalir membasahi pipi Sungmin. Menyadari hal itu, Sungmin langsung menutup wajahnya dengan handuk yg tadi dipakai untuk mengeringkan rambutku.

Aku lalu memeluknya, menposisikan kepala Sungmin berada tepat di dadaku. Kemudian ku usap kepala.


"sebenarnya, akulah yg sekarang sedang ketakutan karenamu." pengakuanku.

"aku takut kau akan membenciku dan meninggalkanku begitu saja." lanjutku

Tangisannya membuatku semakin gugup dan takut.

***

Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home.../P.24

***

Apa yg kuucapkan ternyata malah membuat tangisannya semakin keras.

"uljima! Setiap kau menangis, aku tidak tahu harus berbuat apa untuk menghentikan tangisanmu." ucapku pasrah tetap memeluknya.

***

"hari ini kau mau ikut aku ke sekolah?" tawarku setelah tangisnya mereda.

"sekarang hari minggu, kenapa anda harus ke sekolah?" tanyanya.

"banyak yg harus di siapkan untuk pariwisata akhir semester yg akan diadakan 2 minggu lagi. Karena itu, hari ini aku harus pergi."

"jwesonghamnida, saya tidak bisa ikut. Saya sudah janji dengan teman dekat saya, Henry, untuk mengerjakan tugas bersama."

"keurae, aku harus siap-siap sekarang." ucapku beranjak dari tempat duduk lalu berjalan meninggalkan sungmin.
Tapi, baru beberapa langkah, aku teringat sesuatu.

Aku lalu berbalik dan kembali berjalan ke arah sungmin.

"sungmin-ah?" panggilku.

"ne" jawabnya sambil memalingkan wajahnya ke arahku.

CUP ~

"morning kiss ^.^ , aku hampir lupa." ucapku sambil tersenyum.

Sedangkan sungmin sendiri telah membeku di tempat akibat kelakuanku.

***

Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home.../P.25

***

Setelah Kyuhyun pergi. Sungmin pun bersiap-siap untuk pergi.

Tapi saat Sungmin keluar kamar, dia menemukan wanita setengah baya sedang membersihkan seluruh apartemen.

"nuguseyo?" tanya Sungmin setelah keduanya bertemu pandang.

"cheonen kim imnida. Saya pelayan yg bertugas membersihkan tempat ini dan memasak setiap Minggu. Bangapseumnida." jawabnya sambil membungkuk.

Sungmin pun ikut membungkuk

"Sungmin imnida. Bangapseumnida. Kalau begitu biar saya bantu."

"tidak perlu. Ini semua tugas saya." tolaknya sopan.

"tapi tempat seluas ini pasti menguras tenaga yg tidak sedikit. Biar saya bantu, agar pekerjaan anda lebih cepat selesai. Jadi anda dapat beristirahat lebih lama." jelas sungmin, sambil mengambil lap yg ada di tangan kim.

"andwaemida." ucap kim mengambil kembali lapnya.

"waegeureuseyo?" tanya sungmin heran.

"jika tuan muda tahu hal ini, saya bisa dipecat. Dan tolong jangan gunakan bahasa formal saat sedang berbicara dengan saya." pinta kim

"tapi..."

***

Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get home.../P.26

***

Sungmin akhir berhasil menang dalam perdebatannya dengan pelayan. Dan memang benar bahwa perkerjaan mereka selesai lebih cepat. Karena itu, waktu istirahat mereka gunakan untuk mengobrol sebelum keduanya pergi meninggalkan apartemen itu.

"seperti anda sudah sangat lama bekerja dengan president." ucap Sungmin membuka percakapan.

"nde. Sudah hampir 20 thn saya bekerja."

"kalau begitu anda pasti tahu banyak tentang president?"

"nde. Saya mengenal tuan muda sejak kecil. Dulu dia sangat keras kepala mesti sekarang pun tetap seperti itu. Saya melihat pertumbuhannya dengan sangat jelas. Mulai dari saat tuan muda berkelahi dengan anak-anak yg lebih tua darinya. Memenangkan olimpiade matematika saat SMP. Dan sekarang tuan muda mempunyai tunangan yg sangat cantik yg sangat dia sayangi. Saya merasa sangat bahagia melihat tuan muda tumbuh menjadi orang yg dewasa." jelas kim

"tu-tu-tunangan?" tanya sungmin takut salah dengar.

"ah, jweseonghamnida. Saya bersalah. Tidak seharusnya saya membocorkan rahasia ini. Saya mohon maafkan saya. Saya mohon." seketika kim langsung membungkuk saat sadar dengan apa yg dikatakannya.

"anieyo, sayalah yg bersalah. Saya mohon berdirilah."

"nde"

Keheningan langsung melanda ruangan itu begitu saja. Hanya suara jam yg berdetak yg memenuhi ruangan itu selama beberapa detik.

"ah, sudah jam segini. Saya harus pergi untuk menemui teman saya. Permisi." ucap sungmin memecah sepi.

Sungmin pun pergi meninggalkan Kim begitu saja.

Sungmin sendiri tidak tahu apa yg seharusnya dia katakan.

Kegundahan mulai melanda hati dan pikiran Sungmin.

Ternyata semua yg dikhawatirkan Sungmin telah terjadi.

***

Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home.../P.27

***

"ya, henry? Jam berapa Sungmin akan datang?" tanya umma henry yg sedang sibuk memasak.

"katanya sebentar lagi sampai." jawab henry, yg sedang duduk santai di depan tv sambil memakan snake.

"bukankah kemarin kau sudah mengerjakan semua tugasmu? Kenapa hari ini kau dan sungmin harus kerja kelompok?"

"ini sudah tradisi, satu-satunya permintaan sungmin yg pernah dia ajukan padaku. Umma ta hukan kalau Sungmin tidak merepotkan orang lain, melalukan segalanya sendiri."

"tentu saja, sungmin kan sudah dekat dengan kita sejak kalian masih SD."

"nah, sejak kenal itulah tak satupun hal yg pernah dia minta dariku, hal sekecil apapun belum pernah. Karena itu, saat dia meminta untuk mengijinkannya setiap hari minggu berkunjung ke rumah, aku sangat senang. Tapi kalau hanya sekedar main, dia tidak suka, makanya kuputuskan untuk kerja kelompok saja." jelas henry panjang lebar.

"sungmin memang anak yg baik, andai umma punya anak seperti dia." ucap umma henry mulai berkhayal.

"aku sendiri sudah menganggapnya sebagai namdongsaengku sendiri. Tapi sejak dia berpacaran dengan Cho Kyuhyun, waktuku dengan sungmin jadi berkurang."

TING TONG

Bel berbunyi menandakan ada orang di luar. Henry pun langsung beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke arah pintu.

"minnie, waegeurae?" tanya henry, saat melihat mata sungmin yg berkaca-kaca.

Sungminpun melihat wajah henry yg memandangnya dengan tatapan cemas.

"mian, aku telat datang, ada hal yg harus kuselesaikan tadi. Jadi ... Jadi ..." tak terasa air matapun mengalir begitu saja membasahi pipi sungmin.

Henry yg awal ingin tertawa karena melihat sungmin yg menangis seperti anak kecil, tapi batal karena ini pertama kalinya dia menangis seperti ini.

"kemarilah" ucap henry sambil membentangkan kedua tangan dan sungminpun memeluknya.

"ayo masuk. Ceritakan semuanya padaku. Ingat SE.MU.A" ucap henry.

***

Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home.../P.28

***

3 namja tampan tengah sibuk di depan notebook mereka masing-masing. Sibuk menyelesaikan agenda yg selalu menyita waktu.

Kyuhyun, si president.

Zhoumi, si vice-president

Dan Siwon, sepupu Kyuhyun.

***

"kyu? Aku tiba-tiba teringat sesuatu." ucap Siwon memecah kesunyian di ruangan itu.

"mwo?" tanya kyuhyun balik tak menoleh sedikit pun.

"apa sungmin sudah tahu soal victoria?"

"mwo? Nugu?"

"victoria? Tunanganmu?"

"tentu saja tidak, dan takkan kuberitahu. Akan ada masalah besar kalau dia sampai tahu."

"lalu apa yg akan kau lakukan dengan mereka?" ucap zhoumi angkat bicara.

"entahlah. Nanti saja kuurus, lagi pula bukan aku yg menginginkan untuk bertunangan."

"tapi bagaimana kalau sungmin tahu? Sungmin dan victoria kan satu kelas." ucap zhoumi.

"ya! Ucapanmu ìtu terasa seperti doa di telingaku. Semoga saja tidak."

Percakapan pun langsung berakhir saat melihat kyuhyun mulai terlihat marah.

***

Sesuai perintah henry, Sungmin menceritakan semuanya setelah dia sudah berhenti menangis dan mulai tenang.

"ok, kau baru tahu tadi kalau kyuhyun sudah punya tunangan. Lalu siapa namanya?"

"molla."

"apa setelah ini kau akan bertanya siapa dia pada kyuhyun?"

"biarkan dia sendiri yg menceritakannya padaku."

"Sudah jangan menangis lagi, aku tahu ini sulit. Tapi tenanglah kau masih punya aku, ok?"

Sungmin mengangguk, lalu mengeluarkan buku yg ada dalam tasnya.

"kau masih tetap akan belajar?" tanya henry heran

"tentu saja, aku tidak mau masalah seperti ini membuat nilaiku turun."

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home.../P.29

***

Malam itu, Sungmin pulang lebih awal. Dan langsung masuk ke kamarnya tanpa makan malam terlebih dahulu.

Awalnya sungmin ingin menunggu kepulangan kyuhyun, namun dia mengurungkan niat itu, karena lelah. Lelah dengan semua yg terjadi hari ini.

'semoga besok semuanya akan baik-baik saja' harap sungmin sebelum dia benar-benar terlelap dalam tidur.

***

Malam telah larut, waktu menunjukkan pukul 9 malam.

Kyuhyun yg masuk ke apartemennya menyadari bahwa tempat itu sudah sepi seperti tak berpenghuni.

"apa sungmin sudah tidur?" ucap kyuhyun sambil berjalan ke kamar sungmin.

Kyuhyun pun masuk ke kamar tersebut, mendekati tempat tidur dan berjongkok di tepi kepala tempat tidur.

Memandang wajah namja yg tengah tertidur lelap di sana, mengelus kepalanya, menyentuh pipinya, lalu mengecup keningnya.

"kita tidak bicara banyak hari ini. Mian, aku harus meninggalkanmu sendirian di sini. Jaljayo."

Kyuhyun lalu bangkit dan membetulkan letak selimut agar menutupi seluruh tubuh sungmin seutuhnya. Setelah itu, keluar kamar tersebut.

***

_TBC_