Mini FFkyumin/yaoi/Wanna
get you home .../P.21
***
Pagi pun tiba, jam dinding
menunjukan pukul 7 pagi saat aku terbangun dan melirik jam.
Saat aku membuka mata, aku
menyadari jika semua ini bukan mimpi.
Berbaring di atas tempat tidur dan
dipeluk oleh kyuhyun dengan sangat erat. Dan lagi hanya selimutlah yang
menutupi tubuhku yg tak berbusana.
Penyesalan memang selalu datang di
akhir, setelah kita melakukan kesalahan itu.
"aw" ringisku pelan saat
aku berusaha melepaskan pelukan kyuhyun dariku lalu merasakan sakit yg teramat
sangat di bagian bawahku.
Perih menjalar ke seluruh tubuhku,
saat aku perlahan beranjak dari tempat tidur. Tapi saat aku hendak berdiri,
kedua kakiku terlalu lemas menyebabkan aku jatuh terduduk di tepi tempat tidur.
"eottheokae?" gumamku
pada di diriku sendiri, setelah menutup tubuhku dengan selimut dari kepala
hingga kaki, dengan posisi tetap duduk di tepi tempat tidur.
"jinjja eottheokae? Jinjja
apayo." gumamku berkali-kali lalu mulai menangis karena tidak bisa berbuat
apa-apa.
***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna
get you home.../P.22
***
Aku terbangun oleh suara namja yg
sangat kukenal bernama Sungmin. Saat aku membuka mataku, aku menemukan Sungmin
yg sedang duduk di tepi tempat tidur dengan selimut menutupi tubuhnya.
"ya, kau sudah bangun?
Waegeurae?" tanyaku mengambil posisi duduk.
"saya ... saya tidak ...
berdiri." ucapnya pelan di sela tangisannya namun tetap bisa kudengar.
"kau hendak ke kamar mandi
tapi tidak bisa, biar ku gendong" ujarku dengan cepat beranjak mendekati
Sungmin.
"eh? Andweyo, president."
ucapnya tidak bisa apa-apa karena terus memegang selimut yg menutupi tubuhnya.
Aku langsung membawanya ke kamar
mandi lalu mendudukannya di atas closet, kemudian meninggalkannya yg tertunduk
tak berani melihat wajahku.
***
Aku lalu keluar dari kamar dan
menemukan wanita setengah baya sedang memasak di dapur.
"ahjumma, kau sudah
datang." sapaku pada pelayan yg memang sudah biasa bertugas membersihkan
apartemen ini setiap minggu.
"nde, saya baru selesai
memasak, setelah ini saya hendak membersihkan apartemen ini."
"nanti siang saja kau kembali
lagi untuk bersih-bersih, aku lupa memberitahumu kalau ada penghuni baru di
sini."
"nde, arraseumnida."
jawabnya lalu pergi.
Aku sendiri langsung makan tanpa
menunggu Sungmin keluar.
***
"kau sudah selesai? Makanlah!
Aku mandi dulu." ucapku saat melihatnya keluar dari kamar.
Dia hanya mengangguk sebagai jawaban.
***
"haah, segar." ucapku
keluar dari kamar sembari mengeringkan rambut dengan handuk kecil.
Aku melihat Sungmin menonton tv,
tak menyadari kehadiranku.
Aku lalu duduk di sampingnya.
"kau sedang nonton apa?"
ucapku membuatnya terkejut.
Aku lalu berhenti mengeringkan
rambut dan ikut menonton.
Perlahan aku merasakan Sungmin
menarik handuk yg kupegang. Aku lalu melihat ke arahnya.
"Rambut anda masih sangat
basah, biar saya bantu keringkan." ucapnya pelan lalu mengambil handukku.
'kyeopta' itulah yg kupikirkan
sekarang.
***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna
get you home.../P.23
***
"kenapa kau diam saja? Kau
marah?" tanyaku padanya yg masih membantuku mengeringkan rambutku.
Aku memperhatikan sepanjang
lehernya yg penuh dengan gigitan dan kissmark, karena ulahku.
Sungmin menggelengkan kepala, dan
tetap diam tak melihat wajahku melainkan rambut.
"lihat mataku! Apa sekarang
kau takut padaku?"
"anieyo, saya hanya ..."
Tiba-tiba air mata mengalir
membasahi pipi Sungmin. Menyadari hal itu, Sungmin langsung menutup wajahnya
dengan handuk yg tadi dipakai untuk mengeringkan rambutku.
Aku lalu memeluknya, menposisikan
kepala Sungmin berada tepat di dadaku. Kemudian ku usap kepala.
"sebenarnya, akulah yg
sekarang sedang ketakutan karenamu." pengakuanku.
"aku takut kau akan membenciku
dan meninggalkanku begitu saja." lanjutku
Tangisannya membuatku semakin gugup
dan takut.
***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna
get you home.../P.24
***
Apa yg kuucapkan ternyata malah
membuat tangisannya semakin keras.
"uljima! Setiap kau menangis,
aku tidak tahu harus berbuat apa untuk menghentikan tangisanmu." ucapku
pasrah tetap memeluknya.
***
"hari ini kau mau ikut aku ke
sekolah?" tawarku setelah tangisnya mereda.
"sekarang hari minggu, kenapa
anda harus ke sekolah?" tanyanya.
"banyak yg harus di siapkan
untuk pariwisata akhir semester yg akan diadakan 2 minggu lagi. Karena itu,
hari ini aku harus pergi."
"jwesonghamnida, saya tidak
bisa ikut. Saya sudah janji dengan teman dekat saya, Henry, untuk mengerjakan
tugas bersama."
"keurae, aku harus siap-siap
sekarang." ucapku beranjak dari tempat duduk lalu berjalan meninggalkan
sungmin.
Tapi, baru beberapa langkah, aku
teringat sesuatu.
Aku lalu berbalik dan kembali
berjalan ke arah sungmin.
"sungmin-ah?" panggilku.
"ne" jawabnya sambil
memalingkan wajahnya ke arahku.
CUP ~
"morning kiss ^.^ , aku hampir
lupa." ucapku sambil tersenyum.
Sedangkan sungmin sendiri telah
membeku di tempat akibat kelakuanku.
***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna
get you home.../P.25
***
Setelah Kyuhyun pergi. Sungmin pun
bersiap-siap untuk pergi.
Tapi saat Sungmin keluar kamar, dia
menemukan wanita setengah baya sedang membersihkan seluruh apartemen.
"nuguseyo?" tanya Sungmin
setelah keduanya bertemu pandang.
"cheonen kim imnida. Saya
pelayan yg bertugas membersihkan tempat ini dan memasak setiap Minggu.
Bangapseumnida." jawabnya sambil membungkuk.
Sungmin pun ikut membungkuk
"Sungmin imnida.
Bangapseumnida. Kalau begitu biar saya bantu."
"tidak perlu. Ini semua tugas
saya." tolaknya sopan.
"tapi tempat seluas ini pasti
menguras tenaga yg tidak sedikit. Biar saya bantu, agar pekerjaan anda lebih
cepat selesai. Jadi anda dapat beristirahat lebih lama." jelas sungmin,
sambil mengambil lap yg ada di tangan kim.
"andwaemida." ucap kim
mengambil kembali lapnya.
"waegeureuseyo?" tanya
sungmin heran.
"jika tuan muda tahu hal ini,
saya bisa dipecat. Dan tolong jangan gunakan bahasa formal saat sedang
berbicara dengan saya." pinta kim
"tapi..."
***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna
get home.../P.26
***
Sungmin akhir berhasil menang dalam
perdebatannya dengan pelayan. Dan memang benar bahwa perkerjaan mereka selesai
lebih cepat. Karena itu, waktu istirahat mereka gunakan untuk mengobrol sebelum
keduanya pergi meninggalkan apartemen itu.
"seperti anda sudah sangat
lama bekerja dengan president." ucap Sungmin membuka percakapan.
"nde. Sudah hampir 20 thn saya
bekerja."
"kalau begitu anda pasti tahu
banyak tentang president?"
"nde. Saya mengenal tuan muda
sejak kecil. Dulu dia sangat keras kepala mesti sekarang pun tetap seperti itu.
Saya melihat pertumbuhannya dengan sangat jelas. Mulai dari saat tuan muda
berkelahi dengan anak-anak yg lebih tua darinya. Memenangkan olimpiade
matematika saat SMP. Dan sekarang tuan muda mempunyai tunangan yg sangat cantik
yg sangat dia sayangi. Saya merasa sangat bahagia melihat tuan muda tumbuh
menjadi orang yg dewasa." jelas kim
"tu-tu-tunangan?" tanya
sungmin takut salah dengar.
"ah, jweseonghamnida. Saya
bersalah. Tidak seharusnya saya membocorkan rahasia ini. Saya mohon maafkan
saya. Saya mohon." seketika kim langsung membungkuk saat sadar dengan apa
yg dikatakannya.
"anieyo, sayalah yg bersalah.
Saya mohon berdirilah."
"nde"
Keheningan langsung melanda ruangan
itu begitu saja. Hanya suara jam yg berdetak yg memenuhi ruangan itu selama
beberapa detik.
"ah, sudah jam segini. Saya
harus pergi untuk menemui teman saya. Permisi." ucap sungmin memecah sepi.
Sungmin pun pergi meninggalkan Kim
begitu saja.
Sungmin sendiri tidak tahu apa yg
seharusnya dia katakan.
Kegundahan mulai melanda hati dan
pikiran Sungmin.
Ternyata semua yg dikhawatirkan
Sungmin telah terjadi.
***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna
get you home.../P.27
***
"ya, henry? Jam berapa Sungmin
akan datang?" tanya umma henry yg sedang sibuk memasak.
"katanya sebentar lagi
sampai." jawab henry, yg sedang duduk santai di depan tv sambil memakan
snake.
"bukankah kemarin kau sudah
mengerjakan semua tugasmu? Kenapa hari ini kau dan sungmin harus kerja
kelompok?"
"ini sudah tradisi,
satu-satunya permintaan sungmin yg pernah dia ajukan padaku. Umma ta hukan
kalau Sungmin tidak merepotkan orang lain, melalukan segalanya sendiri."
"tentu saja, sungmin kan sudah
dekat dengan kita sejak kalian masih SD."
"nah, sejak kenal itulah tak
satupun hal yg pernah dia minta dariku, hal sekecil apapun belum pernah. Karena
itu, saat dia meminta untuk mengijinkannya setiap hari minggu berkunjung ke
rumah, aku sangat senang. Tapi kalau hanya sekedar main, dia tidak suka,
makanya kuputuskan untuk kerja kelompok saja." jelas henry panjang lebar.
"sungmin memang anak yg baik,
andai umma punya anak seperti dia." ucap umma henry mulai berkhayal.
"aku sendiri sudah
menganggapnya sebagai namdongsaengku sendiri. Tapi sejak dia berpacaran dengan
Cho Kyuhyun, waktuku dengan sungmin jadi berkurang."
TING TONG
Bel berbunyi menandakan ada orang
di luar. Henry pun langsung beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke arah
pintu.
"minnie, waegeurae?"
tanya henry, saat melihat mata sungmin yg berkaca-kaca.
Sungminpun melihat wajah henry yg
memandangnya dengan tatapan cemas.
"mian, aku telat datang, ada
hal yg harus kuselesaikan tadi. Jadi ... Jadi ..." tak terasa air matapun
mengalir begitu saja membasahi pipi sungmin.
Henry yg awal ingin tertawa karena
melihat sungmin yg menangis seperti anak kecil, tapi batal karena ini pertama
kalinya dia menangis seperti ini.
"kemarilah" ucap henry
sambil membentangkan kedua tangan dan sungminpun memeluknya.
"ayo masuk. Ceritakan semuanya
padaku. Ingat SE.MU.A" ucap henry.
***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna
get you home.../P.28
***
3 namja tampan tengah sibuk di
depan notebook mereka masing-masing. Sibuk menyelesaikan agenda yg selalu
menyita waktu.
Kyuhyun, si president.
Zhoumi, si vice-president
Dan Siwon, sepupu Kyuhyun.
***
"kyu? Aku tiba-tiba teringat
sesuatu." ucap Siwon memecah kesunyian di ruangan itu.
"mwo?" tanya kyuhyun
balik tak menoleh sedikit pun.
"apa sungmin sudah tahu soal
victoria?"
"mwo? Nugu?"
"victoria? Tunanganmu?"
"tentu saja tidak, dan takkan
kuberitahu. Akan ada masalah besar kalau dia sampai tahu."
"lalu apa yg akan kau lakukan
dengan mereka?" ucap zhoumi angkat bicara.
"entahlah. Nanti saja kuurus,
lagi pula bukan aku yg menginginkan untuk bertunangan."
"tapi bagaimana kalau sungmin
tahu? Sungmin dan victoria kan satu kelas." ucap zhoumi.
"ya! Ucapanmu ìtu terasa
seperti doa di telingaku. Semoga saja tidak."
Percakapan pun langsung berakhir
saat melihat kyuhyun mulai terlihat marah.
***
Sesuai perintah henry, Sungmin
menceritakan semuanya setelah dia sudah berhenti menangis dan mulai tenang.
"ok, kau baru tahu tadi kalau
kyuhyun sudah punya tunangan. Lalu siapa namanya?"
"molla."
"apa setelah ini kau akan
bertanya siapa dia pada kyuhyun?"
"biarkan dia sendiri yg
menceritakannya padaku."
"Sudah jangan menangis lagi,
aku tahu ini sulit. Tapi tenanglah kau masih punya aku, ok?"
Sungmin mengangguk, lalu
mengeluarkan buku yg ada dalam tasnya.
"kau masih tetap akan
belajar?" tanya henry heran
"tentu saja, aku tidak mau
masalah seperti ini membuat nilaiku turun."
***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna
get you home.../P.29
***
Malam itu, Sungmin pulang lebih
awal. Dan langsung masuk ke kamarnya tanpa makan malam terlebih dahulu.
Awalnya sungmin ingin menunggu
kepulangan kyuhyun, namun dia mengurungkan niat itu, karena lelah. Lelah dengan
semua yg terjadi hari ini.
'semoga besok semuanya akan
baik-baik saja' harap sungmin sebelum dia benar-benar terlelap dalam tidur.
***
Malam telah larut, waktu
menunjukkan pukul 9 malam.
Kyuhyun yg masuk ke apartemennya
menyadari bahwa tempat itu sudah sepi seperti tak berpenghuni.
"apa sungmin sudah
tidur?" ucap kyuhyun sambil berjalan ke kamar sungmin.
Kyuhyun pun masuk ke kamar
tersebut, mendekati tempat tidur dan berjongkok di tepi kepala tempat tidur.
Memandang wajah namja yg tengah tertidur
lelap di sana, mengelus kepalanya, menyentuh pipinya, lalu mengecup keningnya.
"kita tidak bicara banyak hari
ini. Mian, aku harus meninggalkanmu sendirian di sini. Jaljayo."
Kyuhyun lalu bangkit dan
membetulkan letak selimut agar menutupi seluruh tubuh sungmin seutuhnya.
Setelah itu, keluar kamar tersebut.
***
_TBC_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar