Kamis, 01 Januari 2015

Can We Survive?/Part 1




Author : Lee Sangra

Cast :Castaku di siniadalah lee sangra, terserah kalian maumikirsiapajuga.
all Super Junior, and Kpop artist

Genre : Romance, friendship, thriller, mature, and many more

Rating : PG-18

Length :1 of ?

Disclaimer: I only own the plot, the characters are all belong to themselves, do not take it out without permission.

Summary :ingatlah prolog

Note : FF ni 100% fiksi, 100% khayalan author.

Yang g suka, silahkantekantombolkembali, padalayaranda, gampangkan ^.^

Tapikalo dah terlanjurdibacatolongtinggalkanjejak.

*Yg italic arti’y bukan bahasa indonesia.

SILENT READER GO

***

Eoremmanida, gimana kabar kalian?

Rasanya aneh ketemu di FF straight, tpi bukan berarti author berpindah haluan. Tenang aja, tetep setia kok.

It’s pretty different right now, author lanjutin cerita dulu yang baru selesai prolognya doank, dan TA~DA~ here is it.

Part pertama dari FF zombie yg pengen bgt author bikin, sejak prolognya rilis, lama sich tapi akhirnya tetep selesai juga.

Yokattandayo, haengbokkanda.

Well, HAPPY READ

***

Aku tidak tahu dari mana semua ini berawal...

Tapi ...

Yang aku tahu hanya awal, dimana kehidupanku berubah sepenuhnya, mengubah seluruh dunia sepenuhnya.

Berubah dari titik ini, tempat aku memijakkan kakiku, tempat yang selalu menjadi saksi bisu dari kehidupan yang selalu kulalui ...

Semua berawal dari sini, di saat tak seorang memperkirakan kejadian tragis ini ...

***

Bandung, 02 Juli 20XX 05:57 WIB

Sangra-ya! Palli irreonaba! Ini sudah pukul 7, bukankah kau ada kuliah pagi hari ini?” teriak eommaku yang selalu berhasil membuatku membuka mata dalam sekejap, mengalah 3 jam weker yang ku set setiap saat berharap bisa membangunkan tetapi tidak.

ye, arraseoyo.” Teriakku agar dia berhenti mengtuk pintu.

Aku lalu bangkit dari tempat tidurku dengar mata yang kembali terpejam, dengan enggan melepas selimut biru yang membungkus tubuhku yang kedinginan karena hujan semalam.

Rasa malas mulai menjalar ke tubuhku, membuatku hanya bisa berdiri di ambang pintu dengan handuk bertengger di bahuku.

Sangra-ya, palli irreonabayo!  teriak eomma membuatku membuka mata mata dan dengan cepat masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri dengan cepat pula.

***

Aku yang berkuliah di di universitas swasta di Bandung, yang terkenal karena spanduknya yang berada dimana-mana. Saat ini aku berada di semester 5 tingkat 3 yang memasuki sesi 2 pembelajaran minggu ini.

Aku merasa sangat malasa untuk pergi ke kampus karena hari ini semua kelompok harus melakukan presentasi di hadapan kelas, dengan tema mengenai sistem.

Aku langsung turun setelah selesai mandi, berpakaian rapi, dan memasukkan buku-buku untuk mata kuliah hari ini, dan melihat eomma sedang duduk di depan meja makan.

“yang lain sudah pegi?” tanyaku dalam bahasa indonesia yang dijawab dengan anggukan dari eomma.

Eommaku yang merupakan keturunan Indo-Korea dengan wajah dominan sunda baru berhenti bekerja dan kini menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya, sedangkan appa adalah keturunan Indo-Jepang yang lama di Korea untuk pekerjaannya sebagai peneliti, dan mempertemukan mereka di sana.

Aku mempunyai seorang eonni bernama BoA yang sudah menikah dan tinggal tidak jauh dari rumah ini.

Dan juga seorang namdongsaeng yang bersekolah di bangku SMK Negeri yang ada di depan balai kota di bandung bernama Heechul.

“kakakmu baru saja pergi ke pasar untuk membeli persediaan di toko kecilnya, adikmu sudah pergi ke sekolah lebih awal karena dia piket... dan ...” terdengar nada yang mulai menurun dari suaranya “...appamu belum pulang sejak dua hari yang lalu.” Ucapnya dengan nada sedih dan wajah yang ditekuk.

Wae? Memangnya dua hari yang lalu appa pergi kemana? Appa tidak bilang apa-apa sebelum pergi?” tanyaku sambil melahap nasi dan sup yang sudah disediakan eomma pagi ini untuk sarapan.

“dia pergi ke Banjaran untuk mencari tanah yang dijual.”

“sudah eomma telepon?”

“sudah berkali-kali eomma telepon tapi terus direject oleh appamu.” Keluh eomma.

“eomma juga sudah memberi tahu Boa dan Heechul tentang hal ini, dan juga menelpon saudara dan teman-teman appamu, tapi mereka juga tidak tahu.”

“eomma, tenanglah. Akan akan kucari appa setelah pulang dari kampus nanti.” Ucapku menghiburnya.

Kulihat jam dinding berwarna putih dan cukup antik, yang dipasang tepat di dinding yang ada di ruang tengah di atas tv, yang menunjukkan pukul 7 tepat.

“eomma pergi ke banjaran juga?” tanyaku sambil beranjak dari kursi setelah selesai makan.

“kurasa begitu, rencananya nanti sore eomma baru berangkat.” Ucapnya

Aku merasa sedikit khawatir karena eomma berniat pergi sendiri.

Semoga semuanya baik-baik saja.

***

Cuaca hari ini cukup cerah, untuk dinikmati tapi saat ini tidak, aku berjalan cepat menuju jalan besar untuk naik angkutan kota yang menjadi alat transportasiku menuju kampus, mengingat 20 menit lagi maata kuliah pertama dimulai.

Aku langsung naik angkutan kota yang hanya sisa satu bangku kosong saja untuk satu penumpang yaitu aku.

Selama perjalanan ke kampus, terlihat banyak mobil polisi, pemadam kebakaran dan ambulance yang melaju cepat ke arah yang berlawanan denganku.

Kurogoh hhandphoneku, dan kubuka satu-satunya sosial media yang kupunya yaitu facebook.

Kulihat status orang-orang yang terdengar aneh, seperti ‘ini kiamat’, ‘aku tidak mau mati’, dan berbagai status yang tak enak untuk dibaca.

Kuketik statusku dan langsung kushare yang berisikan, ‘ada banyak mobil rescue terus lewat hari ini. Kenapa ya?’, setelah itu kututup dan kusimpan lagi ke dalam tas.

Aku langsung turun dari angkutan kota itu, saat sampai di gerbang kampus.

Masih ada 5 menit lagi, sebelum mata kuliah pertama dimulai.

Selama aku berjalam menuju kelas, aku bbertemu teman-temanku yang sekarang sudah berbeda kelas, dan menyapa mereka, dan berbasa-basi.

Kelasku pagi ini berada di lantai 3, dan ternyata mata kuliahku sudah mulai 5 menit ang lalu.

Aku langsung masuk saat dosen mengizinkannya, dan duduk di kursi kosong di samping temanku.

annyeong?” sapa perempuan bernama Hyorin, yang sangat menyukai dunia K-Pop dan lumayan pasif berbahasa korea, padaku.

Dia cukup fasih dalam berbahasa korea, pertemanan kami bermula karena hal itu, sejak semester 3 lah, kami bertemu dan berteman, dia adalah salah satu dari 5 teman baiku yang ada di kampus ini. Tubuhnya lebih kecil dariku dan lebih pendek dariku.

Selama pelajaran berlangsung, aku tidak sedikit pun bisa menyerap materi yang sedang dijelaskan dosen, dan kelompok yang saat itu presentasi ke depan.

“sangra?” panggil seseorang dari belakang, aku lalu melihat ke belakang dan menemukan Hyuna sedang melihat ke arahku.

“antar aku ke toilet, aku sudah tidak tahan.” Ucapnya, dia adalah salah satu dari 5 teman baikku.

Temanku yang satu ini cukup cantik dibanding yaang lain, dengan tinggi badan yang sama denganku, tapi dia senang menggunakan highheels agar membuatnya terlihat tinggi.

kajja, aku juga ingin ke toilet.” Ucapku lalu meminta izin pada sang dosen yang langsung mengizinkan..

Aku sedikit heran pada Hyuna, karena setiap ingin pergi ke toilet ataupun ke cafetaria, dia selalu mengajakkanku, padahal di saat seperti itu, dia sedang bersama teman baiknya saat SMA.

Saat ku tutup pintu kelas, dari jauh ku lihat banyak terjadi kebakaran di sana sini. Asap hitam yang muncul begitu besar dan sangat pekat disetai api yang semakin menyebar kebangunan yang sebelahnya. Aku yang ada dilantai tiga bisa melihat situasi yang ada. Kulihat orang-oran berlarian kesana-kemari dan sesekali melihat kebelakang seakan mereka sedang dikejar oleh sesuatu.

‘Ada yang tidak beres’ pikirku.

“hyuna lebih baik kita kekelas sekarang” ucapku padanya yang sudah jauh.

“apa??cepatlah aku sudah tidak tahan lagi” teriaknya.

Aku kembali berjalan mengejarnya, berusaha mengenyahkan kecurigaanku terhadap semua keanehan yang terjadi.

***

Seorang pria sedang berjalan dengan langkah kaku dan picang, keluar dari gang sempit yang hanya bisa dimasuki sebuah motor. Pria itu berjalan menuju keramaian dimana terdapat banyak orang yang bersenda gurau disana.

Tak seorangpun menyadari keganjilan dari pria itu, meski kulitnya yang pucat seakan tak bernyawa, meski nafasnya yang terkesan berat dan dalam, meski darah segar mengalir keras dari pinggangnya yang membasai celana juga menetes mengotori aspal yang terlihat baru itu.

Hingga beberapa menit kemudian, salah satu pria yang asik tertawa melihat darah yang membasahi tubuh pria itu.

Ia langsung lari medekati pria yang berlumuran darah itu, membuat yang lain ikut melihat dan mendekati pria itu.

“kamu gak apa-apa??” ucapnya saat melihat darah yang mulai tercium baunya itu.

Namun dalam waktu yang sangat cepat, pria berlumuran darah itu menarik kerah baju pria dihadapannya dan langsung menggigit bagian lehernya hingga dagingnya ikut terangkat dan darah menyembur dalam jumlah yang sangat banyak, membuat pria yang lain yang lebih dekat dengannya terkena cipratan darah tersebut.

“Argggghhh!!!nyeri tulunnngggg!! aaaaarght” tekiak dia yang tergigit itu sambil berlutut dan menahan lukanya yang tak henti mengeluarkan darah.

Orang-orang disekitarnya hanya bisa melihat dan heran bercampur rasa takut yang membuat mereka tak bisa bergerak, bahkan menolong pria yang sudah tergeletak diaspal itu.

Selama mereka memperhatikan pria yang tergeletak dan pria yang menggigit itu, tanpa mereka sadari, dari gang kecil yang merupakan asal dari pria itu datang, muncul segerombolan orang-orang yang sama dengan pria yang sebelumnya.

Mereka berkulit pucat seakan tak bernyawa, nafas yang berat serta dalam serta darah segar yang mengalir deras dari berbagai bagian tubuh yang berbeda, yang membasahi tubuh mereka.

Seorang pria yang terkena cipratan darah berbalik saat mendengar banyak suara langkah kaki di belakangnya.

Pria itu terjatuh sambil berteriak karena terkejut oleh kedatangan mereka.

Sedangkan yang lain sudah pergi melarikan diri.

Mereka ikut berlari mengikuti orang-orang yang berlari, tak sedikitpun memperhatikan pria yang terjatuh.

Saat memperhatikan mereka semua yang berlari menjauh, tanpa dia sadari, pria yang tadi tergeletak titiba-tiba membuka mata dan mencengkram kaki pria yang terjatuh. Begitupula dengan pria yang menggigit, yang ikut mencengkram kakinya.

Pria yang tergeletak sudah melihat ke arahnya, saat dia kembali melihat pria itu.

Mata pria itu terbelalak saat dua orang itu bangun dan memangsanya, mengoyak dagingnya dengan sangat kejam, mengunyahnya dan menelannya seakan itu adalah makanan yang baru saja selesai dimasak. Tak sedikitpun mempedulikan rasa sakit dan jeritannya ...

***

“kudengar pacar Sulli selingkuh? Apa kau tahu tentang itu?” ucap Hyuna padaku, sambil masuk ke toilet.

“aku tidak tahu. Apa kau melihatnya secara langsung?” tanyaku, lalu msuk ke toilet di sebelahnya, tepatnya di bagian tengah dari tiga toilet yang ada di dalam toilet wanita itu.

“ya. Tapi aku tidak yakin orang itu dia. Tapi tidakkah kau berpikir belakangan ini Sulli sedikit murung.” Balasnya.

“oh ya? Aku tidak terlalu memperhatikannya. Aku-” ucapanku tiba-tiba terhenti saat terdengar suara pintu yang menutup dengan keras dari luar yang kurasa itu adalah pintu masuk ke dalam toilet.

OMO, Waegeurae?” ucapku sambil bergegas keluar dari toilet yang kupakai.

Aku lalu keluar dan melihat Hyuna yang terkejut melihat seorang pria, yang berdiri dengan nafas tersenggal dan wajah pucat seperti baru saja melihat hantu.

“hei? Kau tahu ini toilet wanita kan? Apa kau tidak melihat tanda yang ada di luar?” ucapku membentak pria itu.

“tentu saja aku tahu. Apa kau pikir aku bodoh?” balas pria itu membentak.

“kalau begitu kau memang bodoh. Karena kau tetap masuk padahal kau tahu hal itu.” Balasku.

Terdengar suara teriakan wanita maupun pria dari luar ditambah dengan langkah kaki orang yang terdengar seperti sedang berlari. Pintu toilet yang dipakai untuk keluar yang menutup, tiba-tiba diketuk dengan cara kasar, menghentikan debatku dengan pria itu.

“buka pintunya! Biarkan aku masuk?” teriak seorang pria dari luar, disertai ketukan pintu yang tak henti, membuat kami menutup mulut dan memfokuskan diri pada suara pria di luar.

“jangan mendekat, argh, aku bilang jangan mendekat, ja-“ ucap suara itu terhenti, disertai darah yang mengalir melalui sela pintu bagian bawah.

“apa-apaan semua ini? Apa yang sebenarnya terjadi?” ucap Hyuna dengan suara yang melengking.

“SSSSSt, mereka akan mendengar kita.” Ucap pria itu.

“mereka? Siapa yang maksud dengan mereka?” tanyaku padanya.

Pria itu lalu berjalan mondar-mandir, terlihat panik, merasa tidak yakin akan apa yang hendak dia katakan pada kami berdua.

“ini memang terdengar tidak masuuk akal, tapi mereka yang kumaksud adalah Zombie...” uca pria itu pada akhirnya, yang memang terdengar tidak masuk akal bagiku.

mwo? Zombie-rago?” ucapku refleks.

“ya. Mereka zombie seperti yang ada di dalam film di TV.”

“itu pasti hanya akal bulus pria bernama Leeteuk ini, yang terkenal sebagai Si Pembuat onar.” Ucap seorang wanita yang tak kukenal, yang keluar dari toilet di bagian kanan, sebelah toilet yang kupakai.

Wanita yang terlihat sinis dan sombong itu, lalu berjalan menuju pintu keluar, melangkahkan kakinya di atas lantai yang tertutup darah merah itu dengan santai.

Pria yang disebut bernama Leeteuk itu, terlambat menahan si wanita yang sudah terlanjur membuka pintu itu.

Setelah itu, kejadian tak terduga terjadi begitu cepat, hanya dalam hitungan detik.

Seorang pria dengan leher yang berlubang, dan tulang dada yang terlihat jelas, juga pakaian yang berlumur darah, langsung masuk, saat wanita itu membuka pintu sepenuhnya.

Pria itu lalu menyerang wanita itu dengan cepat, memperlihatkanku, daging yang terlepas begitu saja dari tubuh wanita itu oleh gigi begitu saja, dan darah yang menodai dinding di dekatnya, dan bercampur dengan darah yang sebelumnya ada di lantai.

Leeteuk dengan cepat menarik tanganku dan Hyuna, membeku tak sedikitpun bisa bergerak, tak bisa bereaksi apapun, masuk ke dalam toilet yang tadi kumasuki dan menguncinya.

Isakan tangis Hyuna menyadarkanku dari rasa terkejut melebihi apapun.

“ssst, kita tidak boleh bersuara. Mereka akan datang jika kita bersuara.” Ucap leeteuk.

Aku lalu memeluk Hyuna yang terduduk lemas, tak mempedulikan lantainya yag basah.

“apa-apaan ini? Bagaiman bisa semua ini terjadi?” bisikku pada leeteuk.

Tapi dia diam, memfokuskan pendengarannya pada suara di luar seperti tadi.

‘apa yang sebenarnya terjadi?’

Pertanyaan itu berulang kali kuucapkan dalam benakku...

***

_TBC_

Oetthae? Suka g?

Wanna get you home/Chapter J



Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.182
***

Waktu berlalu begitu cepat untuk dua orang namja yg telah berpisah 5 tahun lalu.

Sungmin yg tak sekalipun menginjakan kakinya di rumah itu, pergi begitu saja meninggalkan semua barang miliknya yg hanya mengingatkannya pada luka lamanya.

Henry meminjamkan pakaiannya setelah keluar dari rumah sakit, dan meminta sungmin untuk tinggal di rumahnya hingga luka di perutnya sembuh.

Selama 5 tahun berlalu, dia kembali menyelesaikan sekolahnya. Tapi bukan di SM HighSchool seperti yg diminta Mrs. Cho, yg memberinya beasiswa penuh, melainkan di Paran Highschool dan tinggal di asrama.

Setelah lulus, dia lalu berkuliah di Yonsei University dengan beasiswa penuh. Dan kembali tinggal di apartemen kecil dan berkerja sambilan di supermarket milik Shin ahjusshi. Seperti dulu.

Semua kembali seperti semula. Seperti sebelum dia bertemu dengannya.
Seperti sebelum semua kenangan itu ada.

Sedangkan kyuhyun, dia tak pernah mendengar berita tentangnya.

***

Sungmin yg siang itu baru pulang dari kuliahnya, langsung berjalan ke supermarket untuk bekerja.

Selama perjalanan, handphonenya tiba-tiba berdering, sungmin langsung mengambilnya dan mengangkat telpon itu, saat tertulis nama henry di layarnya.

"yeobseoyo, henry-ah? Wae?" tanya sungmin langsung.

"neo jigeum eodiseo?" tanya henry.

"aku baru mau pergi kerja. Waeyo?"

"ani. Aku hanya ingin bertanya, apa besok kau benar-benar akan ke rumah?" tanya henry.

"keureom. Keundae wae? Tidak biasanya kau menelpon hanya untuk menanyakan hal itu."

"kau akan tahu saat di rumah nanti."

Sungmin hanya bisa tersenyum mendengar ucapan henry.

"arraseo. Aku harus bekerja. Keuno." ucap sungmin mengakhiri pembicaraan mereka di telepon.

Sungmin lalu memasukan handphonenya, dan masuk ke dalam supermarket lewat pintu belakang khusus karyawan.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.183
***

Sungmin tiba di rumah henry lebih cepat dari biasanya. Dia lalu masuk ke dalam rumah henry saat henry berteriak agar dia langsung masuk.

"henry-ah, seharusnya kau mengunci pintunya. Bagaimana ka-" ucap sungmin terhenti saat dia berjalan masuk, dan tertegun saat melihat 2 anak kembar yg sedang asyik bermain dengan henry di ruang tengah.

Sungmin diam membeku saat kedua anak itu melihat ke arahnya, melupakan sejenak kesenangan mereka sejenak.

"Omo, neomu kyeowo!?" ucap sungmin sambil merentangkan kedua tangannya dan dengan cepat memeluk mereka erat.

Senyuman sungmin langsung mengembang setiap dia melihat anak kecil, dan selalu ingin memeluknya.

"henry-ah, mereka siapa?" tanya sungmin masing memeluk keduanya.

"neo jeongmal, kau langsung memeluk anak kecil padahal kau tidak tahu siapa yg kau peluk. Mereka keponakan siwon hyung, juga keponakanku." ucap henry sambil berdiri meninggalkan mereka menuju kamarnya.

"ireumi mwoyeyo? Cheoneun Lee Sungmin-imnida." ucap sungmin akhirnya melepas pelukannya.

"junghyun-yo." jawab anak yg berada di kanan sungmin.

"jungmin-yo." jawab anak di sebelahnya.

Kedua anak itu benar-benar mirip satu sama lain, dengan pakaian yg sama, yg mereka kenakan, membuat mereka sulit dibedakan.

"bangapseumnida. Kalian berdua benar-benar lucu, saya tidak bisa menahan diri untuk tidak memeluk kalian." ucap sungmin sambil mengelus kepala mereka.

"eommado kyeowoyo." ucap keduanya bersamaan.

Sungmin diam sejenak saat mendengar ucapan mereka.

"wae eomma-eyo? Eomma animidayo. Saya-" ucap sungmin terpotong.

Siwon datang dengan membawa banyak tas plastik di tangannya bersama zhoumi.

"kau sudah datang ternyata." ucap siwon, bersamaan dengan itu henry juga keluar dari kamarnya dengan membawa tas kertas berisi sepatu di dalamnya untuk diberikan pada sungmin.

"kajja, bantu aku menyiapkan semuanya." ucap siwon sambil menarik sungmin ke dapur, hari itu mereka berencana untuk mengadakan barbeque bersama.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.184
***

"siwon hyungnim?" panggil sungmin sambil mengeluarkan semua isi yg tadi di bawa siwon.

"hmm?"

"keponakan anda benar-benar lucu. Berapa usia mereka?" tanya sungmin sambil mengerjakan pekerjaannya dan sesekali melihat junghyun dan jungmin kembali bermain dengan henry dan zhoumi.

"usia mereka 5 tahun. Sekarang mereka duduk di bangku TK. Dan mereka tinggal bersama nenek dan kakeknya." jawab siwon.

"bagaimana dengan orangtua mereka?"

"appa-nya baru pulang dari luar negeri dan sibuk mengatur perkerjaannya di sini."

"eommaneunyo?"

"mereka belum pernah bertemu."

"Apa karena hal itu mereka memanggilku eomma?" ucap sungmin dengan nada rendah sehingga tak terdengar oleh siwon, seakan mengingatkannya akan sesuatu.

"5 tahunkah? Jika mereka masih hidup." ucap sungmin sambil melihat si kembar dengan tatapan sendu.

Siwon tahu betul kata mereka yg di maksud oleh sungmin. Melainkan anak kembar milik sungmin yg meninggalkan demi menyelamatkan diri sungmin.

"sungmin-ah?" ucap siwon mengalihkan perhatiannya.

"hmm?"

"sebenarnya datang kemari untuk bertemu denganmu."

"jeongmallyo?"

"eo. Kemarin mereka menginap di rumahku dan menemukan album foto saat kita melakukan pariwisata akhir semester dulu, dan melihat fotomu. Dan sangat antusias untuk bertemu denganmu." ucap siwon dengan antusias.

"kalau begitu, saya juga ikut senang bertemu dengan mereka." ucap sungmin membawa makanan yg hendak dibakar ke halaman belakang rumah henry.

***

Keesokan harinya, sungmin pulang langsung untuk menyimpan buku dan pergi untuk bekerja.

Tapi saat dia membuka pintu untuk keluar, dia menemukan si kembar tengah berdiri di depan pintu yg lagi-lagi sama.

"apa yg kalian lakukan di sini?" tanya sungmin sambil berjongkok.

"kami ingin menginap di sini." ucap si kembar jung bersamaan.

"nde? Tapi saya harus pergi kerja sekarang dan pulang malam."

"kami ikut dan menemani eomma bekerja." ucap mereka, membuat sungmin terdiam.

"arraseumnidayo, kajjajuseyo." ucap sungmin pada akhirnya.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.185
***

Sungmin berjalan bersama dua anak kembar itu berpegangan tangan di kedua sisinya.

"kalian datang bersama siapa? Rumah saya kan cukup jauh."

"appa-rang. Tadi dia mengantar kami sampai tangga dan menunjuk pintu eomma." ucap anak yg di sebelah kanannya.

"bagaimana bisa appa kalian tahu rumah saya? Hanya henry yg pernah ke sana. Apa saya mengenal appa kalian?" ucap sungmin heran.

"tentu saja, appa sangat mengenal eomma. Dia kan-" ucap anak yg di sebelah kiri.

"sst, junghyunnie. Appa melarang kita mengatakannya." ucap anak yg di kanan.

"mianhae, jungmin hyung. Aku tidak sengaja." ucap junghyun dengan sendu.

"jangan bertampang sedih seperti itu. Nado mianhae." ucap jungmin.

Perilaku mereka membuat sungmin tersenyum melihatnya.

***

Sungmin meminta shin ahjusshi untuk pulang lebih cepat, karena jungmin dan junghyun sudah terlihat jenuh dan lelah.

Sesampainya di rumah, mereka langsung mandi bersama dalam kamar mandi yg cukup untuk satu orang dewasa dan 2 anak kecil.

"eomma?" ucap jungmin pada sungmin yg sedang membantu junghyun memakai piyama.

"waegeuraeyo?" balas sungmin.

"luka di perutmu itu? Kenapa?" tanya jungmin sambil menunjuk perut sungmin yg tertutup piyama juga.

"ini luka bekas operasi sesar 5 tahun lalu." jawab sungmin sambil mengelus perutnya.

"sesar adalah operasi untuk orang yg hamil kan? lalu sekarang kemana bayinya?" tanya junghyun, yg hanya dijawab oleh senyuman pahit dari sungmin.

Si kembar saling memandang, menyesal karena telah menanyakan hal itu.

Keduanya langsung memeluk Sungmin, yg langsung dibalas oleh sungmin.

***

Jungmin terbangun di malam hari untuk pergi ke kamar mandi.

Saat dia kembali, dia melihat sungmin memeluk junghyun dengan erat.

Dia mendekat, dan terkejut saat menemukan air mata yg turun dari mata sungmin yg terpejam.

"kyuhyun-ah..... Aegideul.... Eodiseo...?" gumam sungmin dalam tidurnya.

Jungmin langsung mengulurkan tangan kecilnya untuk menghapus air mata itu, dan kembali tertidur.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.186
***

Sungmin melihat jungmin dan junghyun berpelukan sambil tertidur, saat dia keluar dari kamar mandi pagi itu.

Mereka bangun bersamaan, mengambil posisi duduk dan melihat sekeliling.

"kita kan tidur di rumah eomma." ucap jungmin.

"irreonasoyo? Bangunlah, kalian harus pergi sekolah dan saya harus pergi kuliah. Tapi sebelumnya kita sarapan dulu di luar." ucap sungmin.

"eh? Eomma tidak memasak? Kan ada dapur." rengek jungmin sambil turun dari tempat tidur disusul oleh junghyun.

"saya tidak pernah memasak sejak tinggal di sini."

"tapi saat di rumah henry ahjusshi, eomma memasak. Aku ingin memakan makanan buatan eomma." ucap junghyun kali ini langsung menghilang ke dalam kamar mandi berdua.

"jungmin hyung, kau sudah menelpon appa kan?" tanya junghyun sambil menyikat gigi.

"semalam aku sudah menelponnya, dan memberitahunya untuk menunggu di depan toko bunga." jawab jungmin yg juga sedang menyikat gigi.

"hyung?" panggil junghyun.

"wae?"

"apa menurutmu dia akan memaafkan appa?" tanya junghyun sambil menghentikan gerakan tangannya.

Jungmin ikut berhenti.

"entahlah. Aku sendiri tidak tahu." ucap jungmin lalu menyelesaikan menyikat gigi dan mencuci muka, meninggal junghyun yg kembali menggerakkan tangannya.

***

Sungmin lalu berjalan berdampingan bersama 2 anak kembar yg memegang tangannya sambil bersenandung.

"appa-da!" seru junghyun saat melihat sesosok pria yg dia kenal.

Sungmin dan jungmin ikut melihat orang itu.

"maja (benar). Kajja, junghyun-ah." ucap jungmin.

Mereka lalu melepa tangan Sungmin dan berlari sambil berteriak appa tanpa henti.

Sedangkan sungmin, dia membelalakan matanya dengan tubuh yg membeku, tak percaya akan apa yg dilihatnya.

Semua terasa bagaikan de javu, melihat orang itu lagi-lagi hadir di hadapannya.

Membuat semua kenangan yg dia lupakan, kembali teringat seperti kaset yg diputar ulang...

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.187
***

"eomma~, palli nawayo." teriak si kembar menyadarkannya.

Sungmin langsung berjalan menuju kemari.

Dapat kulihat raut wajahnya yg kebingungan karena melihat keberadaanku, di antara si kembar.

"annyeonghaseyo." ucapnya sambil membungkuk.

Dapat kudengar suaranya yg bergetar saat mengucapkan kalimat itu.

Dia menunduk, melihat apa yg kubawa.

"appa, sini." ucap junghyun sambil merentangkan tangan, meminta barang yg kubawa, dan langsung kuberikan.

Dia langsung berjalan menuju sungmin, ditemani jungmin.

"eomma, igo. Aku meminta appa membelinya untuk eomma. Eomma sukakan Red Rose." ucap junghyun sambil memberikan sebuah buket bunga besar yg lebih besar dari tubuhnya, yg langsung diterima sungmin.

Kulihat sungmin yg tersenyum pada mereka berdua, dan kembali murung saat melihatku.

"kajja, masuk ke dalam mobil." ucap jungmin sambil berlari untuk membuka pintu penumpang yg ada di bagian depan, sedangkan junghyun menarik tangan sungmin.

"nde? Saya hanya mengantar kalian sampai di sini, dan hendak naik bis saja untuk ke kampus." tolak sungmin.

"shirreo. Eomma harus ikut." rengek junghyun sambil menggoyangkan tangan sungmin yg dia pegang.

"keurae. Uhrh kacchi kajjayo, eomma." giliran jungmin sambil menghentakan kaki.

"naiklah, kuantar kau ke kampus." ucapku tak tega melihat mereka.

Dia lalu menyerah, dan masuk ke dalam lewat pintu yg dibukakan oleh jungmin.

Dan kami pun masuk, memulai perjalanan.

***

Selama perjalanan si kembar sedang asyik berdua saja, sedangkan sungmin hanya diam sambil memeluk Buket bunga mawar merah itu.

Si kembar lalu keluar saat kita sudah sampai di SM Kindergarten, diikuti sungmin yg meletakan buketnya di kursi.

"kita akan lebih sering mengunjungi eomma." ucap si kembar bersamaan, sambil tersenyum lebar.

Sungmin lalu berlutut dan memeluk mereka.

"saranghaeyo, eomma." ucap mereka yg membuat sungmin ingin menangis.

"cheodo nideul saranghaeyo." balas sungmin.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.188
***

Setibanya di Yonsei University, sungmin dengan cepat keluar dari mobil yg ku parkir pinggir jalan.

Aku ikut keluar dan mengejarnya, yg berjalan masuk.

"sungmin-ah?" panggil tapi tak sedikit menoleh.

"Lee Sungmin?" ucapku berhasil memegang lengannya dan membuatnya berbalik.

Aku terkejut saat melihat sungmin yg ternyata sudah menitikan air mata.

Aku lalu melepas tanganku darinya.

"sungmin-ah, aku-"

Sungmin menahanku yg hendak mendekat dengan memegang dadaku.

"apa yg sebenarnya anda inginkan dari saya? Apa anda lupa dengan apa yg saya katakan 5 tahun lalu?" ucap sungmin maju satu langkah, membuat buket bunga itu, satu-satunya penghalang untuk agar bisa memeluknya.

"saya mohon... Jangan pernah muncul di hadapan saya dan jangan biarkan mereka bertemu dengan saya. Saya mohon..." ucapnya yg sudah kuduga akan dia katakan.

"shirreo." ucapku sambil memegang tangannya, yg ada di dadaku, menatap kedua matanya lekat.

"meski selama 5 tahun ini, kau berusaha melupakanku. Tapi aku tak pernah sedikitpun lupa tentang dirimu, hanya ada kau untukku. Karena itu, a-"

"JIKA ITU YG ANDA RASAKAN, KENAPA ANDA MALAH PERGI MENINGGALKAN SAYA?" teriaknya sambil menepis tanganku, dan mundur 2 langkah, membuat beberapa kelopak bunga dari buket bunga terlepas, terbawa terbang oleh angin.

Dia lalu membalikkan badan, dan berjalan meninggalkanku begitu saja.

Apa yg harus kulakukan sekarang?

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.189
***

Sungmin tak sedikit pun mempedulikan pandangan orang-orang yg ada di sekitarnya, yg melihat pertengkarannya dengan seseorang yg cukup dikenal banyak orang.

Air matanya sudah berhenti mengalir saat dia meninggalkannya.

Dia lalu masuk ke dalam kelas untuk mata kuliah pagi itu, dan duduk begitu saja di jajaran yg paling belakang.

"ya, sungmin-ah? Apa hubunganmu yg sebenarnya dengan Cho Kyuhyun?" ucap ryeowook, yg datang tidak lama setelah itu.

"tidak ada." jawab sungmin dengan nada rendah.

Ryeowook diam memperhatikan buket bunga yang dia peluk sedari tadi.

"tapi bunga itu dari dia kan?" tanya ryeowook lagi.

"inì dari anak saya."

"kau benar-benar punya anak? Kukira itu semua hanya gosip semata."

"apa maksudnya itu?" tanya sungmin mulai tenang.

"yg kudengar hanya tentang kau yg hamil di usia muda, salah satu alasanmu keluar dari SM Highschool. Apa semua itu benar?"

"tapi mereka bilang bayinya sudah meninggal saat kau melahirkan." lanjutnya.

Tapi sungmin hanya diam, terheran tentang dari mana mereka dapat berita itu.

Dan hal itu juga yg membuatnya terpikir akan 1 hal, tentang jungmin dan junghyun...

Apa mereka benar-benar anaknya?...

***

Sungmin sudah menelpon shin ahjusshi, untuk meminta izin tidak akan bekerja hari itu.

Sungmin berjalan menuju tempat yg sering dia kunjungi di saat seperti ini.

Sesampainya di sana, sungmin langsung menekan bel.

Seorang namja membukakan pintu untuknya dengan tampang terkejut.

"sungmin-ah?" tanya namja yg bernama henry itu.

Sungmin langsung memeluk henry dan menjatuhkan bunga yg sedari tadi dia pegang, dan kembali menangis.

"kau sudah bertemu dengannya? Mianhae, aku tidak mengatakan semuanya padamu." ucap henry sambil membalas pelukannya dan mengelus punggungnya.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.190
***

Sungmin dan henry sekarang duduk di teras kamar henry, yg terletak di lantai 2.

"kau sudah tenang?" tanya henry, yg dijawab dengan anggukan.

"kau mau mendengar penjelasanku?" tanya henry, kembali dijawab dengan anggukan.

"tapi aku ingin kau mendengar penjelasan kyuhyun setelah ini."

"WAE? Shirreoyo. Aku bahkan tidak mau bertemu dengannya lagi." tukas sungmin sambil memandang henry dengan pandangan kecewa.

"sungmin-ah, aku tahu sangat menyakitkan bertemu dengannya. Setidaknya dengarkan saja dulu penjelasannya, setelah itu semuanya tergantung padamu. Karena semua keputusan ada padamu." ucap henry sambil memegang tangan sungmin yg mengepal.

Keduanya diam sejenak, henry memandang sungmin yg menunduk.

"sungmin-ah, kau setuju kan?" ucap henry.

"shirreo." jawab sungmin.

"ah, waeyo? Apa yg harus kulakukan agar kau mau mendengarnya?" tanya henry.

"kenapa kau memaksaku untuk mendengarkan penjelasannya? Apa sekarang kau memihak padanya?" ucap sungmin yg benar-benar merasa bahwa henry menyembunyikan sesuatu.

"sungmin-ah, bukan begitu. Aku tidak berniat untuk memihak padanya, tapi ini semua demi kebaikanmu, serta jungmin dan junghyun." bantah henry.

Sungmin diam kembali saat mendengar nama itu.

Sungmin lalu menghela nafas singkat, dan dia melihat henry yg menunggu jawabannya.

"arraseumnidayo, tapi aku ingin kau menemaniku saat bertemu dengannya." ucap sungmin menyerah, dia tahu berapa kalipun dia menolak, pada akhirnya dia tetap harus mendengarnya.

"jeongmal? Jinjjaro? Hwaksiri?" ucap henry merasa tak percaya.

"tapi aku ingin kau, siwon hyungnim, zhoumi hyungnim juga anak-anak ikut menemaniku." ucap sungmin, setelah mengangguk.

"arraseo. Tapi apa kau benar-benar yakin?"

"wae? Apa kau ingin aku membatalkan niatku?"

"ani, ani, ani, akan kuhubungi mereka sekarang." ucap henry hendak mengeluarkan handphonenya.

"ani, kau harus menjelaskan apa yg kau tahu padaku sekarang." ucap sungmin sambil menahan henry.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.191
***

Aku tidak tahu harus percaya atau tidak, saat aku mendengar penjelasan henry.

***

_flash back_

Sebuah mobil tiba-tiba berhenti di depan henry, yg sedang berjalan pulang.

Pengendara itu keluar dari mobil itu dengan tampang serius.

Henry membelalakan matanya, saat melihat namja tersebut.

Dia berusaha bersikap tenang untuk menyembunyikan amarahnya yg muncul karena namja itu.

"kyuhyun-sshi, eoremmanida (lama tak bertemu)" ucap henry pada namja yg ternyata bernama kyuhyun, sambil berjalan mendekat.

"eo. dengar, aku--"

Sebuah pukulan telak mendarat tepat di pipi kyuhyun sampai dia tersungkur ke tanah.

"neo wae yeogi isseo?" ucap henry yg tak bisa menahan amarahnya lagi, sambil meremar kerah baju kyuhyun yg masih duduk di lantai.

"appa!" teriak 2 suara bersamaan, yg menghentikan gerakan henry yg hendak memukul kyuhyun lagi.

Henry langsung mencari sumber suara, dan menemukan 2 anak kembar yg sedang melihat kyuhyun lewat jendela yg ada di kursi belakang.

"neo--"

"chakkama? Mereka anakku dan sungmin." ucap kyuhyun lagi-lagi menghentikan gerakan henry.

"mwo? Sungmin-ni aegirago?" ucap henry tak percaya, sambil melepas lengannya dari kerah kyuhyun.

***

2 namja tengah duduk di bangku taman, memperhatikan 2 anak kembar yg sedang asyik bermain salju.

"apa buktinya?" tanya henry, langsung pada permasalahan.

Kyuhyun pun mengeluarkan sebuah berkas berisi semua dokumen-dokumen yg memuat latar belakang si kembar.

Henry terheran saat melihat nama sungmin tertera di setiap dokumen itu sebagai orangtua si kembar

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.192
***

"apa kau pikir aku akan percaya dengan bukti semacam ini?" ucap henry sambil menutup berkas di tangannya dan mengembalikannya pada kyuhyun.

"bisa saja kau mengubah isi semua ini. Bisa saja kau menyewa pengacara dan memintanya membuatkanmu bukti itu. Bisa saja mereka anak adopsi yg kau angkat sebagai anak." jelas henry mengeluarkan pendapatnya.

"aku tahu kau akan berkata seperti itu. Karena itu aku berniat melakukan tes DNA untuk meyakinkanmu dan yg lain, agar sungmin bisa bersamaku lagi dan si kembar. Karena itu aku butuh bantuanmu, untuk membujuk sungmin agar dia mau mendengar semua kebenaran yg aku sembunyikan darinya."

"kalau begitu katakan kebenaran itu padaku, agar aku mau membantumu, dan agar aku tidak menyesal karena harus mempertemukanmu dengannya. Dan membiarkanmu membawanya kembali." balas henry.

_flashback end_

***

Henry bilang kejadian itu terjadi 2 bulan yg lalu.

"lalu apa yg dia ceritakan padamu?" tanyaku padanya.

"dia memberitahuku semuanya."

"apa itu? Beritahu aku?" tanyaku lagi, tapi henry menggeleng.

"tidak dariku. Kau harus mendengar semuanya langsung dari kyuhyun sendiri."

"tidak, henry-ah. Jika kau juga tahu, lebih baik kau saja yg menceritakannya padaku. Agar aku tidak perlu bertemu dengannya." tolakku.

"ya! Itu di luar penjanjian kita. Akan kuhubungi zhoumi dan siwon hyung sekarang untuk meluangkan jadwal mereka hari minggu ini." ucap henry yg terdengar kesal.

Dan henry yg sedang kesallah, yg paling tidak bisa kubantah.

***

"sungmin-ah, kemarilah sekarang semua orang sudah berkumpul." ucap henry saat aku menjawab teleponnya.

"wae? Ini kan hari sabtu, lagipula aku sedang kerja malam ini." ucapku.

"tapi mereka sudah menunggu. Cepatlah kemari." ucap henry lalu menutup sambungannya.

Aku langsung meminta izin untuk pulang lebih awal, dan meminta libur untuk besok. Karena aku yakin tidak akan bisa fokus setelah ini.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.193
***

Setibanya di rumah henry, aku langsung masuk dan hanya menemukan menemukan henry dan zhoumi hyungnim saja.

"neo wasseo. Kajja, kita ke kamarku." ucap henry sambil menarik tanganku, membawaku ke kamarnya.

Dia lalu mendorongku masuk sendiri, dan dengan cepat menutup pintunya.

Bunyi klik tanda pintu di kunci dari luar, membuatku panik.

"henry-ah, buka! Kenapa kau malah mengurungku di sini? Ini di luar perjanjian kita." ucapku sambil terus memukul pintu dengan telapak tanganku.

"mianhaeyo. Aku hanya tidak ingin kau tiba-tiba lari sebelum kyuhyun selesai berbicara." balas henry di balik pintu.

"jika begini caranya, aku tidak mau mendengar apa pun darinya. Cepat buka, aku ingin pulang saja." teriakku.

Aku sadar suaraku mulai serak dan bergetar, juga pandangan mataku mulai kabur oleh air mata yg berlinang di mataku.

"henry-ah, jebal. Nae shirreoyo. Buka pintunya. Biarkan aku keluar." rengekku.

"jeongmal mianhae, tapi tenang saja, aku dan zhoumi akan duduk di sini menemanimu. Arraseo?"

"ak-" ucapku yg terpotong saat sepasang tangan tiba-tiba menempel di pintu diantara tubuhku.

"jangan buka pintunya sampai aku memperbolehkannya." ucap suara di belakangku lantang.

Aku langsung berbalik dan menemukan kyuhyun yg tengah berdiri di hadapanku, sambil memandang wajahku.

"andwaemidayo. Henry sudah berjanji pada saya bahwa dia akan menemani saya. Tapi jika begini jadinya, lebih baik saya tidak mendengar cerita anda dan menjauh dari kalian semua..." ucapku kesal, tapi tidak ada balasan darinya juga dari Orang di luar.

Dia menatap mataku lurus tanpa berkedip sedikitpun.

Dia dengan cepat memegang kedua bahuku, dan mendorongku hingga punggungku menempel ke pintu, sebelum aku sempat membuka mulutku kembali.

"lee sungmin, aku mohon, jangan biarkan aku menggunakan cara kasar. Aku hanya ingin kau mendengarkanku sebentar saja." ucapannya begitu tegas dalam nada suara yg rendah.

"a-ar-arraseumnidayo." ucapku pada akhirnya.

"gomawo." balasnya.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.194
***

Kyuhyun lalu menuntut sungmin untuk duduk di tepi tempat tidur milik henry, sedangkan dirinya duduk di lantai, bersilang kaki di depan sungmin.

Sungmin hanya diam saat kyuhyun meraih ke dua tangannya yg ada di pahanya.

"kau terlihat kurusan." ucap kyuhyun sambil mengelus punggung tangan sungmin.

"animida. Berat badan saya sudah normal sekarang, dari pada saat saya melahirkan dulu." balas sungmin.

"keurae? Mianhae." ucap kyuhyun sambil menundukan kepala.

"untuk apa anda meminta maaf?" tanya sungmin terdengar dingin.

"untuk semuanya..." ucap kyuhyun sambil mengangkat kepala melihat lurus ke mata sungmin.

"...Aku tahu ini semua salahku, dan hanya kau yg selalu menanggung penderitaannya... Jeongmal mianhae, karena aku sudah menyembunyikan semuanya darimu... Mianhae, karena sudah berbohong tentang kematian anak kita. Aku tidak bisa jika melihatmu seperti ini, kumohon kembalilah padaku..." lanjut kyuhyun.

Sungmin lalu melepas tangannya perlahan dari kyuhyun.

"shirreoyo. Saya tidak butuh permintaan maaf, kyuhyun-sshi. Saya datang kemari untuk mendengar penjelasan anda." ucap sungmin hendak berdiri.

"arraseo, anjaba." ucap kyuhyun menahan sungmin agar duduk kembali.

"sungmin-ah?" ucap kyuhyun saat sungmin duduk di lantai berhadapan dengannya.

"ceritakan." ucap sungmin.

"kau ingat saat pertama kali dr. Hankyung menyuruhku untuk datang ke rumah sakit dan saat aku bilang semuanya baik-baik saja?" tanya kyuhyun yg dijawab dengan anggukan dari sungmin.

"sebenarnya saat itu, yg dia katakan adalah kondisimu yg semakin menurun oleh kehamilanmu..."

Sungmin merasa terhenyak saat dia mendengar hal itu, karena dirinya merasa baik-baik saja saat itu.

"kenapa anda tidak mengatakannya langsung pada saya?" tanya sungmin.

"karena aku tidak mau membuatmu khawatir dan stress."

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.195
***

"... Dan eommaku tahu tentang semua itu..."

Sungmin menutup mulut, tak percaya.

"eomma yg tahu akan hal itu, langsung memanfaatkan situasi, mulai dari mengancamku untuk pergi ke Canada, membuat orangtuamu diasingkan lebih jauh, hingga meminta dr. Hankyung untuk membunuh anak kita yg masih dalam kandunganmu..." jelas kyuhyun.

"dan anda menyetujui semuanya?" tanya sungmin, membuat kyuhyun menggeleng dengan cepat.

"tidak semuanya. Aku tidak mungkin mau membunuh anakku sendiri."

"tapi anda berbohong tentang pada saya, dan meninggalkan saya begitu saja..." ucap sungmin dengan suara yg mulai bergetar dan air mata yg mulai mengalir.

"...membuat saya harus menanggung semuanya sendiri, menjauhkan saya dari orang tua saya, dari anak-anak saya, dari semua yg seharusnya ada bersama saya..." rengek sungmin tak henti sambil menangis.

"sungmin-ah?" panggil kyuhyun tapi sungmin tak mendengar.

"...KENAPA ANDA MEMISAHKAN SAYA DENGAN MEREKA?" ucap sungmin sambil menampar pipi kyuhyun.

"sungmin-ah, dengarkan aku dulu! Aku belum sele-"

"shirreoyo. Saya ingin pulang sekarang." ucap sungmin, sekali lagi memukul bahu kyuhyun.

"sungmin-ah...?" ucap kyuhyun memegang kedua pergelangan tangan sungmin.

"sungmin-ah?" panggil kyuhyun saat sungmin berusaha melepas pegangan tangannya, dan tak sedikitpun mendengar panggil kyuhyun.

"lepaskan saya, dan biarkan saya pulang sekarang." ucap sungmin berulang-ulang sambil berontak dan tak sedikit pun mendengar panggilan kyuhyun.

Namun dalam sekali gerakan cepat, kyuhyun memegang pundak sungmin.

"lee sungmin?" ucap kyuhyun dengan nada yg lebih tinggi dan tegas, dan menatap kedua mata sungmin lebih tajam.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.196
***

Sungmin kembali tenang, saat dia menarik nafas dalam dan menghembuskanya perlahan, yg dia lakukan berulah.

"... Saat itu aku benar-benar tidak punya pilihan, selain berbohong padamu tentang kematian anak kita..." ucap kyuhyun memulai kembali, saat keadaan kembali tenang.

"waeyo?" ucap sungmin dengan suara serak.

"karena aku melakukan, seperti apa yg kau lakukan untuk henry..."

"nde?"

"...saat mendengar berita tentangmu, eommaku langsung mengeluarkan semua cara... Eomma akan meminta pengacaranya untuk menghentikan praktek kedokteran dr. Hankyung. Karena dia satu-satunya dokter untuk namja yg bisa hamil... Dia juga meminta bantuan seohyun, untuk mengeluarkan hukuman tambahan untuk orang tuamu agar mereka diasingkan lebih jauh lagi.... Juga memintaku untuk menyelesaikan kuliahku di Canada..." jelas kyuhyun beberapa kali berhenti untuk menunggu reaksi sungmin, tapi yg dia lakukan hanya diam, menundukkan kepala.

"na jeongmal saranghae..." ucap kyuhyun.

"...aku tidak ingin kau beranggapan bahwa ini semua hanya balas dendam..." ucap kyuhyun menimbulkan sebuah tanda tanya besar di benak sungmin.

"nde? ... Apa hubungannya? Kenapa kalian malah ingin membalas dendam? Memangnya apa yg telah saya lakukan?" tanya sungmin semakin tidak mau mendengarkan semua kenyataan dalam sekejap mata.

***

Henry dan zhoumi yg duduk di depan pintu mendengar setiap bentakan yg dikeluarkan sungmin.

Henry yg memang sudah tahu tentang hal itu sejak awal, mulai merasa bersalah karena telah menyembunyikan semuanya dari Sungmin.

Zhoumi langsung meraih tangan henry.

"gwenchana, ini bukan salahmu." ucap zhoumi sambil mengelus kepala henry dengan tangan yg satunya.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.197
***

"20 tahun lalu, appaku diminta untuk kembali menikah untuk kepentingan perusahaan, ada satu perusahaan yg cukup berpotensi untuk diajak bekerja sama, dan putra dari perusahaan itu adalah eommamu, leeteuk... Tapi saat itu, beliau tengah mengandung dirimu. Mengetahui hal itu, kakekku marah dan mengangkap mereka karena dianggap menghina perjanjian bisnis perusahan, ditambah appaku yg saat itu diserang oleh seseorang yg dituduh bahwa pelakunya adalah appamu..."

Kyuhyun diam sejenak saat sungmin mengepalkan tangannya.

"sungmin-ah?" panggil kyuhyun, saat pandangan sungmin kosong.

"teruskan.." ucap sungmin dingin.

"arraseo, hal itulah yg menyebabkan orang tuamu harus diasingkan... Sungmin-ah, aku ingin kau percaya padaku? Semua ini aku lakukan hanya untukmu. Aku ingin kita berempat bahagia." lanjut kyuhyun kembali meyakinkan sungmin.

"apa selama ini yg anda lakukan adalah untuk membalas dendam orang tua anda pada orang tua saya?" tanya sungmin.

"aniya, choltae aniya. " bantah kyuhyun dengan cepat.

"keundae mwoeyo?"

"karena aku takut kau meninggalkanmu, sungmin-ah..."

"aku takut kau meninggalkanku setelah kau tahu semuanya... Aku tahu aku ini namja paling brengsek di seluruh dunia, karena aku membuatmu hamil dengan sengaja..." ucap kyuhyun, membuat sungmin merasa apakah dia salah dengar atau tidak.

"...aku takut, jika saat kau mengetahui semua kebenarannya, kau akan meninggalkanku begitu saja... Saat kau tahu bahwa aku sudah punya tunangan, saat kau tahu aku pernah tidur dengan orang lain, saat Kau tahu segalanya yg aku sembunyikan. Saat itu aku tidak tahu apa yg harus aku lakukan, selain membuatmu hamil dan agar kau tetap bersamaku dan meminta pertanggungjawabanku..."

"waeyo? Kenapa anda melakukan semua ini pada saya? Semua masalah pasti ada jalan keluarnya, kan? Tapi--"

"mianhaeyo, saat itu aku masih sangat labil, aku masih berusia 17 tahun-"

"LALU BAGAIMANA DENGAN SAYA? Tidakkah anda sadar saat itu saya masih 14 tahun? Tidakkah anda sadar, resiko yg harus saya tanggung?..."

yg dah bca J.A, silahkan lanjut

yg belum, baca dulu
***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.198
***

Malam semakin larut dan semua rahasia semakin terungkap satu demi satu, hanya tinggal dua rahasia besar yg belum terungkap.

Kyuhyun menatap kedua mata sungmin yg kembali meneteskan airmata.

Sungmin mengambil nafas dalam untuk menenangkan dirinya sendiri, dan membuang muka dari tatapan kyuhyun.

"sungm-"

"cukup." ucap sungmin sambil berdiri, tapi kali ini kyuhyun tak menahannya.

Sungmin berjalan menuju pintu kamar.

"chakkama, aku masih belum selesai." ucap kyuhyun lalu berdiri mengejar sungmin.

"cukup untuk hari ini, saya tidak sanggup jika harus mendengarkan semuanya sekaligus seperti ini."

"tapi ini sangat penting, dan aku ingin kau mendengarkannya."

"saya bilang cukup, kita bicarakan semuanya besok, kyuhyun-sshi." ucap sungmin yg berdiri di depan pintu, membelakangi kyuhyun yg berdiri di depannya.

"henry-ah, aku tahu kau masih ada di sana, bukakan pintunya sekarang!" teriak sungmin sambil mengetuk pintunya.

Kyuhyun lalu merogoh saku celananya, dan mengeluarkan kunci dari sana.

"arraseo, kita bicara lagi besok. Aku akan datang kemari besok." ucap kyuhyun lalu membuka kunci pintu, dan membukakan pintu untuknya.

Bersamaan dengan itu, 2 anak kembar yg juga keluar dari kamar di depannya yg merupakan kamar tamu.

Kedua anak itu, saling berpegangan tangan dengan rambut yg acak-acakan.

"eomma, kau menangis?" ucap jungmin yg berjalan mendekati sungmin, sambil tetap memegang tangan junghyun.

"amugotdo animida. Kenapa kalian bangun?" ucap sungmin berjongkok untuk mensejajarkan pandangannya.

"kami ingin mengajak eomma pulang ke rumah bersama kami." ucap si kembar bersamaan.

Ucapan polos si kembar hanya bisa membuat para orang dewasa terpaku mendengarnya, setelah apa yg terjadi barusan.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.199
***

"nde? Itu tidak mungkin, saya harus pulang ke rumah sekarang." tolak sungmin.

"waeyo?" ucap jungmin

"appa bilang eomma akan pulang bersama kita malam ini." ucap junghyun mulai berlinang air mata.

Sungmin melihat ke arah kyuhyun sekilas lalu kembali melihat si kembar.

"kajjajuseyo, eomma. Aku ingin pulang bersama eomma." ucap junghyun sambil menghentakkan kedua kakinya.

"nde, kita tidur bersama lagi." ucap jungmin kali ini sambil memegang ujung lengan baju sungmin.

"lain kali saja ya, chagiya?" ucap sungmin.

Raut wajah keduanya langsung berubah setelah mendengar ucapan sungmin, tangan mereka yg saling bergandengan mengepal lebih erat. Dan air mata mereka mulai mengalir, tangisan si kembar lepas begitu saja, membuat semua orang yg melihatnya terhenyak.

"huwee~ waeyo? Sekarang kan hari sabtu, dan besok hari minggu." rengek junghyun sambil menangis dan menghapus air matanya yg tak henti mengalir.

"majayo, kenapa eomma menolak permintaan kami? ...hiks... Eomma tidak suka jika kami ingin dekat dengan eomma lebih lama? ..." ucap jungmin yg juga melakukan hal yg sama dengan junghyun.

Kyuhyun lalu ikut berjongkok di samping sungmin menghadap junghyun di depannya.

"... Eomma~, apa eomma sudah tidak sayang lagi pada kami?... Tidakkah eomma merindukan kami?..." ucap jungmin.

Sungmin dengan cepat memeluk keduanya.

"aniya, eomma sangat menyayangi kalian melebihi apapun. Uljima, eomma akan pulang bersama kalian." ucap sungmin sambil mengelus punggung keduanya.

Mendengar ucap sungmin, tangisan mereka Mulai mereda.

"uljima, kajja. Uhri jibae ka jigeum." ucap sungmin melepas pelukannya.

Kyuhyun lalu menarik junghyun dan menggendongnya, sedangkan sungmin menggendong jungmin.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.200
***

Selama di dalam mobil tak ada satupun yg membuka mulut. Hanya deru mesin mobil yg biasanya tak terdengar, sekarang terdengar cukup keras disaat seperti itu.

Sungmin duduk di belakang bersama si kembar yg tak sedikitpun melepas pegangan tangan yg terus melingkar di lengan sungmin.

Setibanya di rumah, yg merupakan tempat paling dihindari sungmin untuk dikunjungi.

Sungmin kini berdiri di depan rumah itu sambil menggendong jungmin yg sudah tertidur pulas.

"masuklah, kita harus baringkan anak-anak di kamar mereka..." ucap kyuhyun sambil membukakan pintu untuk sungmin dengan satu tangan, karena tangannya yg lain dia gunakan untuk menopang tubuh junghyun yg dia gendong.

"...setelah itu, aku akan mengantarmu pulang...dan kita akan kembali berbi-" lanjut kyuhyun sambil berjalan menaiki anak tangga menuju lantai 2, yg diikuti sungmin dari belakang.

"animida. Saya akan tetap menginap di sini malam ini." ucap sungmin dan merekapun masuk ke sebuah kamar dengan tulisan Cho Junghyun's room di pintunya, juga membaringkan junghyun di atas tempat tidur.

"ok, jika itu yg kau mau." ucap kyuhyun tak sedikit pun protes.

Kini giliran jungmin yg dibaringkan di atas tempat tidur di kamar yg terletak berhadapan dengan kamar junghyun.

Setelah itu, mereka berdua turun ke lantai satu menuju kamar yg pernah menjadi saksi bisu perjalanan hidup mereka 5 tahun lalu.

"mianhae." ucap kyuhyun sambil mengeluarkan pakaian untuk sungmin, yg ternyata memang milik sungmin yg telah ada sejak 5 tahun lalu, yg langsung diterima sungmin.

"gwenchanayo, saya melakukannya untuk anak-anak." ucap sungmin.

Lalu masuk ke kamar mandi begitu saja tanpa berkata apa-apa lagi.

Sedangkan kyuhyun keluar sambil membawa bantal dan selimut.

Beberapa menit kemudian kyuhyun yg hendak kembali ke kamar mendengar suara isakan tangis dari dalam, membuatnya mengurungkan niatnya dan kembali berbaring di atas sofa.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.201
***

Aku tiba-tiba terbangun oleh teriakkan kedua anak kecil yg sudah 2 tahun menghiasi hari-hari setibanya aku di korea 2 tahun lalu.

"appa! Palli irreonabwa!" ucap salah satu dari mereka, diikuti yg satunya.

Bisa kurasakan keduanya naik ke atas sofa dan duduk di atas perut seperti menaiki kuda.

"sst, eomma kalian masih tidur." ucapku membuka mata.

"jeongmal? Ka-" ucap mereka bersamaan tapi kupotong.

"andwaeyo. Jika eomma bangun sekarang, dia akan langsung pulang dengan segera. Apa kalian mau?" ucapku menahan mereka, yg langsung menggelengkan kepalanya cepat.

"pukul berapa sekarang? Apa ini tidak terlalu pagi?" ucapku.

"7!" ucap keduanya sambil menunjukkan 7 jari di tangan mereka masing-masing.

TING TONG

Terdengar suara bel pintu dari luar, membuatku dan si kembar saling memandang satu sama lain.

Apa yg seseorang lakukan pagi-pagi begini? di hari minggu.

"kajja, kita lihat siapa yg datang." ucapku sambil dari sofa bersama mereka, lalu berjalan menuju pintu dengan bel yang tak henti berbunyi.

Aku terkejut saat melihat siapa yg ada di balik pintu.

"eomma? Wae?" ucapku terbata saat melihat keberadaan di hadapanku.

"tentu saja untuk memastikan apa kau sudah bersiap-siap. Annyeong aegideul." ucap eommaku yg masuk begitu saja, sambil mengelus kepala si kembar, yg tersenyum padanya.

Aku lalu menutup pintu dan mengikuti mereka.

"apa semalam kau tidur di sofa?" tanyanya yg kujawab dengan anggukan.

"wae?"

"eomma menginap semalam dan sekarang masih tidur." jawab si kembar dengan ceria.

"mworago?" ucap eommaku dengan nada melengking.


"apa yg namja itu lakukan di sini setelah 5 tahun pergi?" ucapnya membuatku sedikit kesal.

"halmeoni. Kami yg meminta eomma untuk menginap di sini semalam." ucap junghyun menengahi, ditemani anggukan jungmin.

Dia diam sejenak, memandang si kembar.

"arraseo, kajja. Kalian harus bersiap-siap sekarang." ucapnya sambil membawa si kembar ke lantai atas.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.202
***

Selama mereka bertiga berada di atas, aku masuk ke kamar untuk bersiap-siap.

Kulihat sungmin masih terlelap di atas tempat tidur, di sisi yg biasa dia gunakan untuk tidur dulu.

Hal inilah yg paling kurindukan. Melihatnya berbaring di atas tempat tidurku dengan nyenyak. Tapi kali ini dapat kulihat matanya yg sembab akibat menangis semalam.

Dia menggeliat, membalikan tubuhnya ke arah yg berlawanan. Membuatku sadar bahwa aku sedang memperhatikannya sedari tadi.

Aku lalu masuk ke kamar mandi untuk bersiap-siap.

Aku lalu keluar dari kamar mandi setelah beberapa menit dan menemukan sungmin tengah duduk di tepi tempat tidur.

"eodigasewoyo?" tanyanya saat melihatku keluar dari kamar mandi, dengan suara serak hampir sulit dimengerti.

"rumah sakit." ucapku singkat sambil mengeringkan rambutku.

"waeyo? Eodi apayo? Gwenchanayo? Aegideuleun?" tanyanya bertubi-tubi sambil berdiri dan berjalan ke arahku.

"gwenchana. Aku dan anak-anak baik-baik saja. Tenanglah, oke?" ucapku sambil memegang kedua bahunya, dan menatapnya lurus ke kedua matanya yg memperlihatkan rasa khawatir.

"jeongmalyo? Lalu apa?"

"appaku." ucapku membuatnya diam.

"ada apa dengan beliau?" tanyanya lagi.

"dia dirawat di SM Hospital sej-" ucapanku terpotong saat suara ketukan pintu terdengar.

"kyuhyun-ah? Kau sudah siap? Eomma masuk ya" ucap eomma lalu membuka pintu.

Sungmin mundur beberapa langkah, menjauh dariku.

Eomma lalu melangkah masuk dan berdiri di antara aku dan dia.

"lee sungmin-sshi, lama tidak jumpa." ucapnya dengan nada Yg tak kusuka.

"nde." jawab sungmin.

"ada apa dengan suaramu? Minumlah air hangat. Dan bersiap-siaplah. Kita harus segera berangkat." ucapnya lalu berbalik dan keluar begitu saja.

"nde? A-a-nimida, lebih baik saya pulang saja." tolak sungmin.

"andwae. Ikutlah, aku ingin menyelesaikan semuanya secepat mungkin." ucapku membuatnya mengangguk dan masuk ke kamar mandi.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.203
***

Sungmin meraih tanganku saat kami berdua masuk dan melihat appaku yg sedang berbaring di atas tempat tidur dengan selang kecil menempel di hidungnya, infus menancap di tangannya, dan kabel-kabel kecil yg menempel di dadanya, yg menghubungkannya dengan beberapa mesin yg membuatnya tetap hidup.

Sungmin menarikku mendekat, dan berdiri di samping tempat tidur. Perlahan dia lalu meraih tangan appaku dengan tangan yg tak memegang tanganku. Dia menutup mata sejenak, mungkin untuk berdoa, lalu membuka mata kembali dan melihatku.

"kajjajuseyo. Lebih baik kita keluar sekarang." ucapnya setelah itu lalu berjalan ke pintu.

Dia lalu melepas pegangan tangannya dariku, saat kami mencapai ambang pintu, dan keluar dari sana.

***

Eommaku dan si kembar pergi ke rumah eomma dengan diantar oleh supir yg biasa mengantar appa kemanapun. Sedangkan aku dan sungmin memutuskan untuk duduk di bangku taman yg ada di rumah sakit, setelah mengantar eomma dan si kembar ke mobil.

Sungmin menarik nafas dalam, menghembuskannya pelan lewat mulut.

"apa yg sebenarnya terjadi pada beliau?" tanya sungmin membuka pembicaraan.

"stroke." jawabku singkat.

"2 tahun lalu dia mengalami stroke yg mengakibatkan seluruh tubuhnya tak bisa digerakan. Dan saat itulah aku kembali ke korea. Tapi ... sehari sebelum aku sampai, ada seseorang yg memasukkan racun padanya. Yg membuat kondisinya lebih parah..." lanjutku membuatnya terhenyak dan menutup mulutnya.

"...polisi sudah menangkap pelakunya, dan orang itu adalah pelaku pemukulan terhadap appa 20 tahun yg lalu. Hal itu dibuktikan melalui kamera CCTV..."

"mianhae... Karena sudah menuntut orang tuamu." ucapku tapi dia diam, tak membalas apa pun.

"karena itu, sekarang pengacaraku sedang berusaha menyelesaikan semuanya secepat mungkin."

"apa dia akan selamat? Lalu bagaimana keadaannya sekarang?" tanya sungmin.

"...dokter bilang kita hanya bisa menghitung mundur."

"bagaimana dengan operasi?" tanyanya, yg kujawab dengan gelengan.

"kemungkinan berhasil hanya 1%."

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.204
***

"lalu apa yg akan anda lakukan sekarang? Apa anda menyerah begitu saja?" tanyanya setelah diam berapa menit.

"molla. Selama 2 tahun ini, yg kulakukan adalah mencari seseorang yg bisa menyembuhkannya... Tapi... tak ada satupun dari mereka yg bisa menyembuhkannya..." ucapku putus asa.

"semua pasti ada jalan keluarnya... Saya yak-"

Aku langsung menggelengkan kepala, menghentikannya.

Aku lalu berdiri, sambil memasukkan tanganku ke dalam saku mantel yg kupakai.

"kajja, ku antar kau pulang." ucapku menghentikan semua pembicaraan.

"tapi--"

"cukup. Pembicaraan kita sudah selesai. Ak-"

"ya, anda benar. Semua sudah selesai." ucapnya membuatku berbalik dan melihatnya berdiri dengan mata lurus menatapku.

"sungmin-ah, aku-"

"saya pulang sendiri saja." ucapnya, membungkuk padaku lalu pergi begitu saja.

***

Sungmin yg sedang beristirahat, dengan menyesap cappucino hangat dalam cup sambil duduk di kursi kantin dekat jendela yg memperlihatkan salju yg mulai meleleh karena musim mulai berganti mendekati musim semi.

Sudah 2 minggu sejak kejadian tempo hari, dan Mrs. Cho selalu meminta sungmin untuk mengunjungi Mr. Cho bersama kyuhyun dan si kembar.

Entah apa alasannya, tapi sungmin tidak bisa menolak karena dia ingin bersama dengan si kembar lebih lama.

Sungmin yg selalu tanpa sadar memandang kyuhyun, yg terlihat begitu kurus dan kusut. Tapi dia tak bisa berbuat apa-apa.

Getaran dalam saku jaketnya menyadarkannya dari lamunan. Sungmin lalu meraih handphonenya yg bergetar tanda telepon masuk.

"yeobseyo? Henry-ah, waegeurae?" jawab sungmin langsung saat melihat nama henry di layar.

Raut wajah sungmin langsung berubah, saat mendengar apa yg diucapkan henry.

Dia langsung berdiri sambil menutup teleponnya, lalu pergi meninggalkan cup cappucinonya yg terguling menumpahkan isinya dan membasahi meja, juga lantai, yg tak dia pedulikan sedikit, dan berlari secepat yg dia bisa.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.205
***

“bagaimana keadaannya?”  ucap Mrs. Cho yang masuk ke kamar pasien yang bertuliskan Mr. Cho di samping pintunya, pada kyuhyun yang tengah menjaganya selama 2 jam, saat Mrs. Cho harus pergi menemui dokter yang menangani Mr. Cho untuk membicarakan sesuatu.

Kyuhyun hanya mengggeleng sambil beranjak dari kursi yang dia duduki tanpa sedikitpun mengubah posisi duduknya.

Dapat dia lihat, raut wajah kyuhyun yang mulai putus asa dengan keadaan ayahnya yang malah semakin memburuk.

Kyuhyun berjalan keluar kamar, merasakan handphonenya bergetar dan langsung mengangkatnya.

“wae? Apa sidangnya sudah selesai?” ucapnya pada orang di sebrang telepon, dia lalu diam sebentar selama orang yang menelponnya berbicara, dan merespon dengan menganggukan kepala dan mengatakan ya sesekali.

“charesseo. Setidaknya ada yang bahagia di saat seperti ini.” Ucap kyuhyun di akhir pembicaraan sebelum menutup teleponnya. Setelah itu dia pergi begitu saja.

***

Mrs. Cho diam sambil memegang tangan suaminya, yang terpasang infus.

“yeobeo? Kau bisa mendengar suaraku, kan?” ucap Mrs. Cho.

Dia lalu menarik nafas panjang, berusaha untuk tetap tenang.

“tadi... saat aku sedang bicara dengan dokter mengenai keadaanmu... dokter itu bilang seharusnya kau sudah meninggal sejak orang itu meracunimu... dia bilang kau hanya berusaha bertahan agar kita tidak bersedih dengan kepergianmu...”

Mrs. Cho berusaha untuk menangis terisak meski air matanya sudah berlinang, menghalangi pandangannya.

“aku tahu ini semua berat bagi kita semua... melihatmu hanya berbaring tak berdaya, hanya membuat hatiku sakit, karena aku tidak bisa melakukan apapun selain menemanimu setiap saat... aku selalu percaya jika suatu saat kau akan membuka matamu dan tersenyum padaku, diam di depan perapian dan mengobrol tentang masa lalu kita hingga pagi menjelang...”

“...t-tapi aku tahu, hari dimana semua itu hanya kenangan belaka tiba, adalah sekarang... aku memang belum siap kehilangan dirimu, tapi aku tetap harus merelakan kepergianmu. Karena itu aku mohon, jangan tahan rasa sakitmu itu sendiri, aku tahu yang kau lakukan itu demi kita semua demi janjimu pada kyuhyun... Aku berjanji akan menggantikanmu menepati janjimu...karena itu, berhentilah menyakiti dirimu sendiri, yeobeo...”

Seketika itu tangisan Mrs. Cho pecah sambil tetap memegang tangan suaminya, dan menundukkan kepala.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.206
***

Telepon tiba-tiba berdering saat kyuhyun sedang duduk di kantornya sambil memeriksa laporan hasil rapat yang tidak bisa dia datangi saat itu.

“yeobseo?” ucapnya, mengangkat telepon itu.

“kami telah menemukan tersangka yang diduga meracuni ayah anda. Tapi ...” ucap namja di seberang telepon yang ternyata dari kepolisian yang bertugas mengidentifikasi kasus yang terjadi pada ayah kyuhyun.

“wae?” tanya kyuhyun mendengar polisi itu diam tak menyelesaikan kalimatnya.

“tersangka tersebut adalah Cho Ahjusshi, paman anda, adik kandung dari Mr. Cho sendiri. Saya tahu hal ini sulit dipercaya,  tapi berdasarkan semua bukti yang ada, juga sidik jari yang ada dalam alat suntik yang kami temukan di tempat sampah tak jauh dari rumah sakit. Dan lagi dari CCTV yang terpasang di sekitar rumah sakit.” Jelasnya panjang lebar, meyakinkan kyuhyun.

Dalam seketika, kyuhyun merasakan amarahnya meluap, mendengar kenyataan yang sulit di percaya. Karena Cho ahjusshi adalah salah satu anggota keluarganya yang selalu merawat dan dekat dengan si kembar selama dia berada di Kanada.

“kyuhyun-sshi? Anda masih bersama saya?” ucap polisi itu memastikan kyuhyun masih mendengarkannya.

“nde.” Jawab kyuhyun cepat, kembali mendengarkan.

“kami sudah mengeluarkan surat penangkapan atas paman anda, tapi masalahnya kami tidak bisa menemukan beliau di kediamannya. Jika anda tahu keberadaannya, tolong beritahu kami jik-”

“dia sebenarnya sedang berada di rumah temanku, bersama anak-anakku. Kuberitahu alamatnya sekarang, aku juga akan ke sana sekarang.” Ucap kyuhyun cepat, dan bergegas keluar dari kantornya.

“henry-ah, apa anak-anak masih bersamamu dan Cho Ahjusshi?” ucap kyuhyun menelpon henry, setelah memberi alamat henry pada polisi, sambil menjalankan mobilnya ke luar dari kantor.

“eo. Wae? Kau terdengar sangat panik. Waegeurae?” jawab henry.

“bawa si kembar ke kamarmu, jangan biarkan mereka keluar hingga aku tiba. Dan jangan biarkan cho ahjusshi itu pergi dari rumahmu.” Ucap kyuhyun mulaii panik sambil mengendarai mobilnya.

“tapi mereka sedang bermain.”

“LAKUKAN SAJA, APA YANG AKU PINTA.” Teriak kyuhyun, lalu mematikan handphonenya.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.207
***

Bersamaan dengan telpon henry yang terputus, terdengar suara sirine mobil polisi yang semakin dekat.

Hal itu membuat henry panik dan dengan cepat menelpon sungmin.

“sungmin-ah, datanglah kemari sekarang. Kyuhyun menelponku dan terdengar sangat marah. Firasatku tidak enak tentang hal ini. Karena itu, cepatlah datang sekarang juga. Si kembar ada di sini juga.” Ucap henry dengan cepat.

Terdengar suara bel berbunyi, saat zhoumi turun dari kamar henry.

“nuguya?” ucap zhoumi, yang dijawab dengan gelengan dari henry.

“tolong bukakan pintunya?” ucap henry pada zhoumi, sedangkan dia berjalan mendekati si kembar.

“Arraseo.” Jawab zhoumi sambil berjalan menuju pintu.

“junghyun-ah, jungmin-ah, aku punya sesuatu untuk kalian di kamarku.” Bujuk henry mendekati si kembar.

“jeongmal?” ucap keduanya bersamaan.

“eo. Kajja, kita ke kamar sekarang.” Ucapnya lalu mengandeng tangan si kembar menuntun mereka ke kamar, setelah sebelumnya dia membungkuk kepada Cho Ahjusshi.

***

“annyeonghaseyo.” Ucap seorang polisi kurus yang ditemani rekannya, yang lebih tinggi, yang berdiri di sampingnya.

“annyeonghaseyo.” Balas zhoumi tertegun melihat kehadiran mereka.

“kami dengar Cho Ahjusshi, berada di kediaman ini, apakah itu benar?” tanya polisi yang berbadan tinggi.

“nde, majjayo. Keundae... wae...”

Polisi yang paling depan berbadan kurus itu mengeluarkan selembar kertas, dan menunjukannya pada zhoumi.

“ini adalah surat penangkapan atas Cho Ahjusshi, atas tuduhan telah meracuni Mr. Cho.” Ucap polisi itu.

“tapi... bukankah pelakunya sudah tertangkap? Bukankah pelakunya adalah orang yang sama dengan yang melakukan pemukulan 20 tahun lalu.” Ucap zhoumi merasa tak percaya.

“nde, tapi setelah kami introgasi lebih dalam, dia mengaku bahwa dia hanya suruhan. Karena itu, kami kembali menelusuri kasus ini sesuai perintah Cho Kyuhyun.” Jelas polisi berbadan tinggi.

“kyuhyun? Tapi...”

“waegeurae, zhoumi-ah?” ucap seseorang yang muncul  dari ruang tengah, yang ternyata Cho Ahjusshi.

“ah..” gumam zhoumi, yang masih kebingungan.

“kami dari kepolisian, kedatangan kami kemari adalah untuk menangkap anda, Cho Ahjusshi, dengan tuduhan karena telah--” ucap polisi yang kurus terhenti, saat Cho Ahjusshi dengan cepat mendorong zhoumi dan kedua polisi itu, lalu berlari keluar menuju gerbang.

Namun tanpa dia sadari, seorang namja tengah berdiri dengan penuh amarah dan kecewa menantinya.

“NEO!!” ucap namja, bernama Cho Kyuhyun, ikut berlari ke arah cho ahjusshi, dan dalam gerakan cepat.

BUGH

Sebuah pukulan keras mengenai pipinya, membuatnya jatuh mencium tanah.

Bersamaan dengan itu namja lain yang berlari secepat yang dia bisa, terkejut melihat situasi yang tak terduga itu.

“kyuhyun-sshi! Andwae!” ucap namja bernama Lee Sungmin, yang masih terengah mengatur nafasnya, setelah berlari dari halte bus ke rumah henry, saat kyuhyun hendak memukuli Cho Ahjusshi lagi.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.208
***

Sungmin dengan cepat menarik kyuhyun, menjauh dari Cho Ahjusshi, dibantu oleh zhoumi, sedangkan kedua polisi itu memborgol Cho Ahjusshi.

"LEPAS!! Biarkan aku memukulnya hingga puas."

"andwaeyo, kyuhyun-sshi. Jangan menghakimi orang itu sesuka hati anda, anda bisa ikut kena hukuman jika seperti terus." ucap sungmin sambil menarik jas kyuhyun dari belakang, sedangkan zhoumi menahan bahu kyuhyun dengan kedua tangannya.

Tapi kyuhyun tak sedikitpun mendengarkan, matanya tertuju pada cho ahjusshi yg hendak dibawa ke dalam mobil.

Sungmin melihat sekeliling, mencari sesuatu yg bisa menghentikan kyuhyun.

"kyuhyun-sshi! Tolong kendalikan emosi anda! Anda tidak boleh seperti ini, anak-anak melihatmu dari lantai 2 sana." ucap sungmin setelah melihat jendela lantai 2, yg memperlihatkan si kembar bersama henry yg sedang melihat mereka.

Mendengar hal itu, kyuhyun langsung berhenti berontak dan menengadah melihat si kembar yg ketakutan melihat dirinya marah.

Setelah tenang, polisi yg berbadan kurus mendekati kyuhyun, sungmin dan zhoumi.

"terima kasih atas kerja samanya. Kami, pihak kepolisian akan memeriksa Cho Ahjusshi lebih dalam lagi, karena berdasarkan bukti yg ada, masih ada satu orang tersangka lagi yg diduga membantu terjadinya hal ini." ucap polisi itu.

"ye, arraseumnida. Kamsahamnida." ucap sungmin sebelum kyuhyun kembali marah.

"akan saya hubungi anda jika ada kemajuan. Annyeonghaseyo." ucap polisi itu, lalu membungkuk dan meninggalkan rumah henry.

"kajjajuseyo. Kita masuk ke dalam." ucap Sungmin.

"andwae. Lebih baik aku pulang. Orang-orang mulai banya berkerumun di depan sana." tolak kyuhyun mulai terdengar lebih tenang.

"kau benar. Biarkan si kembar menginap di sini malam ini..." ucap zhoumi, yg dijawab dengan anggukan keduanya.

"...dan... Sungmin-ah, temani kyuhyun malam ini, aku takut dia nekat melakukan hal yg berbahaya." lanjut zhoumi, yg dijawab sungmin dengan anggukan pelan.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.209
***

"kyuhyun-sshi? Sebaiknya anda pelankan kecepatan mobilnya." ucap sungmin saat mereka sedang berada dalam mobil dengan kecepatan melebihi batas wajar.

Seolah tak mendengar, kyuhyun malah menambah kecepatan mobil tanpa pikir panjang.

Karena tak menjawab, sungmin pun diam. Meski dia melihat rumah yg mereka tuju sudah jauh terlewat.

***

Sebuah mobil hitam masuk melalu gerbang besar, selebar 2 buah truk yg berbaris.

Sebuah rumah megah dan mewah yg merupakan kediaman keluarga Cho sejak keturunan pertama yg sangat sukses saat itu.

Sungmin yg baru pertama kali ke rumah tersebut tak bisa berkata apa-apa, selain membelalakan matanya dan hanya bisa mengikuti kyuhyun yg keluar dari mobil, yg berhenti di depan teras menuju pintu masuk, dan seseorang mengambil alih mobil tersebut, membawanya entah kemana.

Sungmin tiba-tiba menubruk punggung kyuhyun yg berhenti berjalan di depannya, saat dia berjalan sambil memperhatikan mobil kyuhyun yg pergi.

"j-jwesong-" ucap sungmin terhenti sambil melihat hal apa yg membuatnya tiba-tiba berhenti.

Sungmin lagi-lagi membelalakan matanya, tapi bukan untuk mewahnya keadaan di dalam rumah.

Tapi hal yg sekarang tengah membuatnya terkejut sedang berjalan dengan anggun meski tanganya terkekang oleh borgol.

Orang itu tak lain adalah Mrs. Cho, yg berjalan bersama 2 orang polisi di sampingnya, dan mereka berjalan begitu saja melewati kyuhyun yg masih tertegun.

"chakkamajuseyo." reflek sungmin menghentikan mereka bertiga, berlari dan berdiri di depan Mrs. Cho.

Seolah mengerti kepanikan yg ada di wajah sungmin, salah satu polisi mulai membuka mulut.

"Mrs. Cho diduga membantu Cho ahjusshi, karena itu kami akan membawanya ke pihak yg berwenang." ucap polisi tersebut.

"pasti ada kesalahan dalam hal itu, tidak mungkin beliau y-"

"hentikan, lee sungmin. Atas apa yg telah kulakukan, kenapa kau masih berbaik hati? Kajjajuseyo." ucap Mrs. Cho kembali berjalan menuju mobil polisi yg datang, lalu masuk ke dalamnya.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.210
***

Sungmin kembali berjalan mendekati kyuhyun.

Dilihatnya kyuhyun yg sangat marah dengan masalah yg semakin sulit untuk ditangani.

"tuan muda! Kapan anda datang?" ucap namja berpakaian jas, berusia sekitar 40an, yg mendekati kyuhyun dengan tergesa-gesa diikuti beberapa pelayan wanita berpakaian maid.

"aku menerima pesan dari seseorang bahwa ada pihak kepolisian yg datang kemari. Karena itu, aku datang." ucap kyuhyun bernada marah, sambil masuk ke dalam.

"itu... Kami sendiri tidak tahu bagaimana hal itu bisa terjadì." ucap namja itu dengan ketakutan.

Semua pelayan terlihat begitu ketakutan, melihat ekspresi kyuhyun yg berselimut.

Bagi sungmin sendiri, melihat kyuhyun seperti ini adalah yg kedua kalinya, setelah insiden sungmin yg pulang malam saat masih dalam keadaan hamil.

"lebih baik anda beristirahat. Kajjaj-" ucap sungmin yg terhenti, karena kyuhyun tiba-tiba diam, berdiri di samping bingkai berisi lukisan keluarga Besar Cho.

Melihat benda itu, malah membuat amarah kyuhyun seakan tersulut api, kyuhyun langsung memukul bingkai berlapis kaca sekuat tenaga, hingga kaca tersebut pecah berserakan ke lantai, dengan beberapa pecahannya ternoda oleh warna merah.

Semua yg menyaksikan sontak terkejut.

"kyuhyun-sshi?!" teriak sungmin sambil menarik tangan kyuhyun yg mulai berlumuran darah.

"tuan muda?!" teriak para pelayan.

"apa yg anda lakukan?? Cepat ..." ucap sungmin sambil mengeluarkan sapu tangan putih miliknya untuk membalut luka itu, tapi kyuhyun dengan cepat merebut saputangan itu dan membalut luka sendiri dengan asal.

"mianhae, ku rasa lebih baik kau pulang saja. Akan kuminta supirku mengantarmu." ucap kyuhyun berusaha mengendalikan emosinya kembali, lalu berjalan begitu saja meninggalkan sungmin, yg masih berdiri bersama pelayan lain.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.211
***

Sungmin tengah berdiri di depan pintu besar dengan ukiran yg indah.

Dia membawa kotak P3K dan air hangat juga handuk, yg dia minta dari pelayan, dan mengantarnya ke depan kamar kyuhyun.

Sungmin lalu mengetuk pintu dan mendorong pintu itu yg ternyata tidak dikunci.

Dia lalu masuk ke dalam dan menutup pintu dari belakang, dan melihat keadaan kamar yg sangat berantakkan oleh ulah pemiliknya yg mengamuk.

Dia lalu mendekati kyuhyun, yg duduk di tepi tempat tidur, dan berlutut di depannya.

Sungmin meraih tangan kyuhyun yg terbalut saputangan, yg sudah berubah menjadi warna merah.

Sungmin lalu membuka balutan itu, dan melihat luka yg sudah berhenti berdarah.

Dia lalu membersihkan luka itu dengan air hangat dan handuk kecil.

"seharusnya kau pulang, sebelum aku kehilangan kesabaranku" ucap kyuhyun sambil memandang jauh ke jendela di depannya

"jika saya pergi bagaimana dengan anda? Saya khawatir jika terjadi sesuatu pada anda." balas sungmin.

"khawatir kah? Apa orang sepertiku pantas untuk dikhawatirkan?" ucap kyuhyun mencemooh dirinya sendiri.

"jangan berkata seperti itu.
Saya--" ucap sungmin terhenti karena saat dia mendongak, untuk pertama kalinya dia melihat air mata itu turun membasahi pipi namja di hadapan dengan satu tangan yg tak terluka menutupi kedua matanya.

"kyuhyun-sshi."

Sungmin langsung berdiri dan memeluk kyuhyun dengan erat, dan dibalas dengan pelukan kyuhyun pada tubuhnya sambil menangis.

Tanpa mengatakan apapun lagi, sungmìn mengelus kepala kyuhyun yg memeluknya begitu erat.

Malam di mana salju terakhir di musim dingin turun begitu indah di luar sana menjadi malam yg bertolak belakang dengan keadaan di dalam kamar yg dihuni oleh 2 namja, yg harus menghadapi semua masalah ini bersama.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/Bonus Part
***

Setelah beberapa saat, sungmin yang merasa kyuhyun sudah mulai tenang, namun masih tetap mengelus kepala kyuhyun.

“kyuhyun-sshi?” panggil sungmin pada kyuhyun, yang sama sekali tidak dijawab.

“...sebaiknya luka di tangan anda lekas diobati jika tidak, nanti bisa infeksi.” Ucap sungmin.

Dia lalu meraih tangan kyuhyun yang terluka, yang memeluk pinggangnya.

Tapi dalam sekali gerakan kyuhyun mengelak, dan menjatuhkan sungmin di atas tematt tidur, dengan posisi terlentang.

“...kyu...hyun...-sshi...” ucap sungmin terkejut saat kyuhyun sudah berada di atasnya.

Sungmin melihat kedua mata kyuhyun yang menatapnya dengan tatapan kosong. Mata merah dan sembab akibat menangis itu, menatap kedua matanya sungmin tanpa berkedip sedikitpun.

“...seharusnya kau pulang...” ucap kyuhyun dengan suara serak, mereka saling menatap selama berapa menit.

Seakan mengerti akan sesuatu, sungmin perlahan menyentuh kedua pipi kyuhyun.

“gwenchanayo, kyuhyun-ssi.” Ucap sungmin dengan yakin sambil mendekatkan wajah kyuhyun pada wajahnya.

“tta gwenchanayo...” ucap sungmin sebelum akhirnya mendaratkan bibirnya pada bibir kyuhyun.

Melihat tindakan sungmin yang menciumnya, kyuhyun langsung membelalakan matanya, dan mengangkat kepalanya sedikit.

Sejenak kyuhyun kembali menatap mata sungmin yang menatapnya, dengan wajah merah.

Sungmin lalu kembali menarik kepala kyuhyun, yang sama sekali tidak ditolak oleh kyuhyun.

Seperti slow motion, keduanya saling menutup mata saat bibir mereka saling memanggut.

Ciuman hangat dari sungmin memberikan rasa tenang pada kyuhyun yang sejak tadi mengepalkan kedua tangannya.

Ciuman itu berubah saat kyuhyun mulai mengambil alih, menjadi frech kiss yang sangat intens, dan dominan dilakukan oleh kyuhyun.

Tangan sungmin mulai bergerak, melingkar ke leher kyuhyun, yang juga menyelikan tangannya ke pinggang sungmin.

Setelah beberapa menit berlalu, kyuhyun berpindah menciumi dagu sungmin, turun ke bawah hingga ke leher sungmin yang tak terhalang apapun, karena saat itu dia hanya mengenakan T-shirt hijau, menyisakan beberapa bekas merah keunguan di leher sungmin yang putih mulus dan hangat.

Kyuhyun tiba-tiba berhenti, dan menjatuhkan diri di atas sungmin, setelah beberapa menit berlalu.

“..kyu-“ ucap sugmi terpotong saat dia menyadari bahwa kyuhyun sudah terpejam.

Dirasakannya hembusan nafas hangat kyuhyun yang menerpa leher sungmin, menandakan orang tersebut tertidur dengan lelap.

Sungmin lalu bergerak perlahan dari bawah kyuhyun, berusaha agar tidak membangunkan namja di atasnya.

Setelah berhasil, sungmin langsung turun dari tempat tidur dan menyelimuti tubuh kyuhyun hingga dada.

Dia lalu meraih kotak P3K yang masih tertutup, terguling di lantai, dan meletakkannya di atas meja di samping tempat tidur, dan membukanya.

Dia laalu meraih tangan kyuhyun yang terluka dan mengobatinya, membalutnya dengan perban dengan hati.

Setelah itu, dia lalu keluar untuk memberi tahu pelayan rencananya pagi nanti.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.212
***

Kyuhyun yg bangun pagi itu, karena menyadari namja yg semalam memeluknya sudah pergi.

Dengan perasaan yg sedikit ringan dan emosi yg sudah tenang seperti semula, kyuhyun bangkit dari tempat tidur bersiap untuk menjemput si kembar dan mengantar mereka sekolah.

Setelah itu, pergi ke kantor polisi untuk mengurus masalah Mrs. Cho juga Cho Ahjusshi dengan kepala dingin.

***

Seorang namja datang pagi itu ke dalam SM Hospital, membawa buket bunga mawar putih, dia berjalan menuju front office yg langsung disambut oleh seorang suster yg sedang berjaga saat itu.

"ada yg bisa saya bantu?" ucap suster itu.

"saya berniat untuk menggantikan Mrs. Cho merawat Mr. Cho selama beberapa saat." ucap namja itu.

"jwesonghamnida. Tapi Mr. Cho hanya bisa dijenguk oleh anggota keluaga atau kerabat dekat beliau. Kalau boleh saya tahu, siapa nama anda dan apa hubungan anda dengan beliau?" ucap suster itu menjelaskan peraturan.

Namja itu terlihat berpikir sejenak, merasa ragu untuk mengatakan siapa dirinya.

Dia lalu menarik nafas dalam, meyakinkan diri bahwa inilah jalan terbaik yg harus dia lakukan untuk meringankan beban orang itu.

"cheoneun Lee Sungmin-imnida. Saya istri dari Cho Kyuhyun, putra dari Mr. Cho." ucap namja yg ternyata bernama lee sungmin.

Pagi-pagi sekali, dia bangun meninggalkan kyuhyun yg semalaman tidur dalam pelukannya.

Sungmin sudah meminta untuk diantar ke SM Hospital setelah sebelumnya pulang terlebih dahulu.

Semua bagian front office terkejut saat mereka mendengar ucapan sungmin.

"ah, anda pernah datang kemari beberapa minggu yg lalu, bersama keluarga cho." ucap suster itu, tiba-tiba teingat kejadian yg menjadi tanda tanya besar orang-orang di SM Hospital, saat melihat sungmin datang bersama Mrs. Cho, kyuhyun, dan si kembar, yg memberinya izin untuk menjenguk kapan saja yg dia mau.

"silahkan ìsi buku ini untuk data kami." ucap suster itu bergerak dengan cepat.

Setelah itu, sungmin langsung pergi menuju kamar Mr. Cho.

***

_TBC_