Kamis, 01 Januari 2015

PureHeart/Love has Come/Part 4



Title : FF/yaoi/kyumin/PureHeart/Love has Come/Part 4
                                                               
Author : Lee Sangra

Cast : KyuMin

Genre : Romance

Rating : PG-17

Length : 4 of ?

Disclaimer: I only own the plot, the characters are all belong to themselves, do not take it out without permission.

Summary : ingatlah prolog

Note : FF ni 100% fiksi, 100% khayalan author.

yang gak suka boy x boy harap jangan dibaca.

Yang g suka, silahkan tekan tombol kembali, pada layar anda, gampang kan ^.^

Q gak mau kalian terjerumus karena keyadongan author

SILENT READER GO

***

Mian, yang ini telat pubish. Terlalu fokus sama mini FF.

Lanjutannya cepet author selesai’n secepetan kilat.

HAPPY READ ja ^.^

***

Aku terkejut saat tiba-tiba ada tangan yang menekan tombol off di telepon yang sedang kupakai untuk menelpon siwon.

Aku dengan cepat berbalik untuk melihat siapa pemilik tangan tersebut.

Sebuah smirk terpasang di wajah rang yang kulihaat saat membalikkn tubuhku.

“prince.. wae-?”

Waktu terasa melambat saat tubuhnya membungkuk dan wajahnya mendekat seperti gerakan slow motion.

Kini bibir itu berhasil menyentuh bibirku dengan sangat cepat, membuatku terkejut dan tak bisa bergerak sedikitpun.

Tangannya bergerak mengambil alih gagang telepon yang sedang kupegang dan meletakkanya sembarang.

Tubuhnya langsung bergerak mendekat padaku, menghilangkan jarak antara tubuhnya dan tubuhku. Tangan kanannya melingkar di pinggangku dan tangan kirinya menyentuh sela rambutku, membuatku benar-benar tak bisa berkutik sedikitpun, dan menolak ciuman yang dia berikan.

“please... mmph  ....st-op” pintaku saat ciumannya semakin menjadi, saat lidahnya berusahan masuk ke dalam mulutku.

Suara pintu yang terbuka menghentikan aksinya yang hendak memasukan taangannya ke dalam bajuku.

“prince?? Seharusnya anda tiddak melakukan hal itu!!!!” ucap Dennis dengan cemas dan panik saat dia memasuki ruangan ini dan memergoki kami sedang ciuman.

Aku masih tidak bisa menfokuskan diriku dengan apa yang terjadi.

“seharusnya anda melakukan ini saat waktu yang ditentukan tiba.” Lanjut dennis.

Prince kyuhyun, namja yang menciumku itu, tak sedikitpu merasa bersalah atas apa yang sudah dia lakukan padaku.

“Bagaimana sekarang? Jika King tahu tentang hal ini, dia pasti akann marah besar.” Ucapnya dengan panik sambil berjalan mendekati kami.

“chakkaman, apa maksundnya? Saya sama sekali tidak mengerti dengan pembicaraan kalian berdua.” Ucapku setelah merasa sudah sadar dari keterkejutanku akibat ciuman itu.

“sungmin-sshi, dengar?” ucap dennis sambil berusaha kembali tenang.

Aku mengangguk tanda siap untuk mendengarkan.

“kerajaan ini termasuk kerajaan yang menjunjung tinggi adat istiadat dan tradisi yang ditinggalkan leluhur...dan hal itu telah terjadi sekarang. Jika anggota kerajaan mencium bibir seseorang, itu artinya orang yang dicium sudah resmi menjadi milik anggota kerajaan yang meniciumnya. Dengan kata lain, itu adalah tradisi kerajaan untuk mendapatkan seorang pendampng.” Jelas Dennis panjang lebar.

Aku diam, perlahan mencerna semua perkataannya, seakan mengerti maksudnya.

‘tapi yang menjadi masalah sekarang adalah anda. Karena yang bisa dijadikan pendamping bagi semua anggota kerajaan adalah seorang yeoja. Sedaangkan anda...namja. karena itu, anda harus menghabiskan sisa hidup anda di kerajaan ini sebagai pelayan pribadi Prince Kyuhyun, sampai beliau menemukan pendamping yang sebenarnya.”

“MWO????” teriakku bersamaan dengan prince kyuhyun.

Aku langsung melihat ke araknya, yang juga mengalihkan andangannya dariku.

“apa maksud anda saya harus menghabiskan sisa hidup saya sebagai pelayan? Maldo andwae.” Ucapku benar-benar mengerti semuanya.

Aku memegang kepalaku yang yang terasa pening. Inikah yang siwon peringatkan padaku?

“chaega jibaekaneungoya, jigeumen.” Ucapku langsung berjalan menuju pintu keluar, membuka pintunya tanpa mempedulikan teriakan dennis yang memanggil namaku.

Pintu yang tampak begitu ringan saat kubuka, padahal ukurannya berkali-kali lipat lebih besar dari pintu rumah biasa pada umumnya. Aku lalu keluar dari ruangan itu lewat pintu yang kurasa kedap suara itu, langsung ku tutup dan teriakan dennis langsung yang terdengar sedikitpun.

2 orang penjaga yang berjaga di sana  tampak terkejut saat saat aku keluar dari ruangan itu. Mereka yang tadinya duduk santai, tiba-tiba lagsung berdiri tegak dan berusaha untuk tidak melihatku.

Aku menghela nafas panjang sebelum kembali berjalan.

Kulihat suasana castle yang kini terasa lebih cerah dibanding saat aku kemari kemarin sore.

Sinar matahari yang masuk dari jendela yang sudah terbuka sepenuhnya. Lalu saat aku kembali berjalan, kulihat taman luas dari balim jendela. Di sana terdapat labirin dengan pintu masuk yang terbuat dari pohon bunga mawar yang didesain sedemikian rupa dengan berbagai jenis tanaman dan warna. Yang kurasa cukup langka untuk di temukan di korea.

Aku merasa terbawa oleh suasan tenang yang dipelihatkan oleh taan luas denganrerumputan hijau dan bunga dengan berbagai jenis dan warna. Kulihat beberapa tukang kebun yang sedang menyirami tanaman tersebut. Aku lalu melihat satu pohon besar dan rindang yang berdiri tegak sendiri di tengah padang rumput di sebelah labirin, yang membuatku merasa bahwa te3mpat ini pernah kudatangi sebelumnya. Terasa begitu familiar dan sangat dirindukan.

Perasaan apa ini? Tempat seperti ini tidak mungin pernah kudatangi dalam hidupku. Tapi aku merasa bahwa dulu aku pernah ada di sini sebelumnya, dulu sekali, tapi kapan...

Tanpa sadar aku berjalan terus keluar, menuju pohon besar tersebut, karena merasa penasaran dengan keberadaannya.

“YA!!!” teriak seseorang membuatku yang tadinya hendak melangkah, menapakan kaki bebatuan yang ditata rapi menjadi jaaur untuk berjalan menuju taman luas itu, berhenti dan dengan cepat berbalik.

Kulihat Prince Kyuhyun berjalan cepat mendekatiku. Dia mengenakan topeng berwarna biru yang sepenuhnya menutupi wajah.

“aigoo, kukira dia tidak akan mengejarku.” Gumamku sambil menghela nafas.

Kulangkahkan kembali kakiku keluar, karena masih ada rasa penasaran terhadap pohon besar itu.

***

“YA! Neo andelyo? Kajja kita kembali ke kamarku.” Ucap kyuhyun sambil menarik tangan sungmin.

“shirreoyo” ucap sungmin sambil menepis pegangan tangan kyuhyun dan kembali berjalan.

Kyuhyun memperhatikan sungmin dari belakang, mulai darri kepalaa hingga kakinya. Kemudian dia melihat para petugas kerajaan yang juga tengah memperhatikannya.

Semua mata terbelalak, melihat sungmin yang menjadi topik hangat para petugas kerajaan di semua bagian.

Lee sungmin, namja yang dibawa ke dalam kerajaan atas perintah sang pangeran itu sendiri, sekarang sedang berjalan menuju taman kerajaan dengan hanya memakai kemeja biru lengan panjang yang kebesaran di tubuhnya, tanpa menggunakan celana dan alas kaki.

Kyuhyun lalu berjalan dengan sangat cepat mendekati sungmin. Di setiap langkahnya terdapat kemarahan yang teramat sangat, karena menyadari fakta bahwa semua orang tengah memperhatikan sungmin.

Dalam sekali gerakan, kyuhyun langsung menarik tangan sungmin dan memanggulnya di bahu sebelah kanan.

“chakkamanyong, turunkan saya!!!” ucap sungmin mulai berontak saat kyuhyun mulai berjalan kembali ke kamarnya.

“prince! Tolong turunkan saya, saya mohon turun saya.” Rengek sungmin tak henti berontak dengan cara menggoyangkan kakinya dan memukul pelan punggung kyuhyun.

“just shut up or I’ll throw you.” Ucap kyuhyun tapi tak didengar oleh sungmin.

“jika kau masih tidak bisa diam, celana dalammu akan semakin terlihat olehku dan orang lain.” Celetuk kyuhyun langsung membuat sungmin diam dan menarik ujung kemeja yang dipakai untuk menutupi pantatnya dengan tangan kiri sedangkan tangan kanannya berpegangan pada pakaian yang dipakai kyuhyun.

“dan lagi, tidakkah kau sadar kalau kau tidak menggunakan alas kaki apapun?” lanjut kyuhyun sambil terus berjalan.

***

Kyuhyun lalu kembali masuk ke kamarnya.

Dilihatnya, tidak ada dennis di sana.

Kyuhyun lalu meletakan sungmin di atas tempat tidur dan dengan cepat memposisikan dirinya berada di atas sungmin.

“chaega jigeum jibaekayo.” Ucap sungmin sambil berusaha bangkit dari sana, tapi kyuhyun menahannya dengan menahan kedua tangannya.

Dan lagi-lagi, kyuhyun mendekatkan wajahnya ke wajah sungmin, membuat sungmin berontak dan saat tangannya terlepas, dia langsung menampar wajah kyuhyun tepat di pipinya, menyisakan bekas merah di pipi itu, membuat topengnya terlempar jauh.

“keumanhasipsyo. Chaega keugoneun shireoyo. Kenapa anda terus melakukan semua ini pada saya?” ucap sungmin sambil mengambil posisi duduk.

“ya!! Neo to eodigaseo? I’m sorry.” Ucap kyuhyun sambil mengejar sungmin yang lagi-lagi keluar kamar.

Kali ini sungmin berlari menuju pohon itu, tak peduli kakinya kotor dan sakit karena menginjak bebatuan dan tanah.

Nafas yang terengah karena berrlari jauh dari kamar sang pangeran menuju pohon, yang sejak tadi mengganggu pikirannya, cukup jauh baginya.

Sungmin sekarang sudah berdiri di depan pohon besar yang menjulang tinggi dengan usia yang entah sudah berapa ratus tahun.

Dia lalu berjalan mendekati pohon itu, menginjakkan kakinya di lumpur yang mengelilingi pohon itu. Mencari ssesuatu yang dirasanya pernah ada dalam ingatannya.

Saat sungmin berjongkok di satu bagian pohon, dia menemukan sebuah goresan yang hanya dia dan orang tuanya yang tahu akan hal itu.

Goresan nama lee sungmin yang terukir di pohon tersebut, membuat si pemilik nama terbelalak, dan menutup mulutnya yang menganga dengan kedua tangan.

Goresan yang dibuat di bagian batang pohon paling bawah dekat dengan akar. Ukiran yang sengaja dibuat dengan huruf alfabet dan haangeul di bawahnya, juga simbol yang menjadi ciri khasnya, membuat sungmin yakin baahwa itu adalah buatannya.

Sungmin menyentuh goresan itu, membuatnya merasa bertambah heran dan membuatnya bertanya-tanya.

‘bagaimana bisa ada namaku di sini?’

‘kapan aku mengukirnya?’

‘apa memang aku yang mengukirnya?’

‘kenapa aku tidak bisa mengingatnya?’

Semua pertanyaan yang muncul di benaknya, membuatnya frustasi.

“apa yang lakukan? Mengacak-acak rambutmu sambil berteriak seperti itu.” Ucap kyuhyun yang sudah berdiri di belakang sungmin, dengan  topeng yang sudah terpasanng kembali menutupi wajahnya.

Sungmin langsung berdiri dan berbalik menghadap ke arah kyuhyun.

“amugotdo animida. Saya benar-benar harus pulang sekarang.” Ucap sungmin yang ada di depannya lalu kembali berjalan menuju castle, meninggalkan kyuhyun begitu saja.

Kyuhyun ikut berjalan di belakangnya, memperhatikan setiap grak-gerik sungmin yang ada di depannya.

Kyuhyun merasa heran saat melihat sungmin tiba-tiba berhenti di depan pintu, berbalik lalu berbelok ke kanannya, dengan gerakan cepat seakan dia sudah tahu seluk beluk castle itu.

Kyuhyun lalu berjalan ke arahnya dengan cepat, dan menemukannya sedang berjongkok sambil memegang keran yang biasa dipakai untuk menyiram tanaman.

Sungmin memperhatikan keran itu, sambil membolak-bolik keran yang dia pegang, yang terhubung dengan keran utama yang menempel di tembok castle tersebut.

“mwoe?” ucap kyuhyun sambil berjongkok di depannya.

“igeo...eotthaekae?” ucap sungmin sambil menyerahkan keran yang dia pegang pada kyuhyun yang langsung di terimanya.

“”untuk apa?” tanya kyuhyun, sungmin lalu menundukkun kepalanya, memperlihatkan kakinya yang kotor karena lumpur yang ada di sekeliling pohon besar itu.

“kita bersihkan di kamar mandi saja.” Ucap kyuhyun..

“andwaeyo, kaki saya sangat kotor. Dan itu hanya akan mengotori lantai yang baru saja di bersihkan. Jadi lebih baik saya bersihkan di sini saja. Beritaahu saja saya bagaimana cara menyalakannya.” Tolak sungin.

“huft, duduklah! Biar kubersihkan.” Ucap kyuhyun sambil menuntun sungmin duduk di batu dekat keran utama.

Sungmin menurut saja saat kyuhyun berjongkok dan mulai membersihkan kakinya.

“apa alasan anda mencium saya dan menjadikan saya pelayan pribadi anda?” tanya sungmin langsung ke pokok pembicaraan semula.

“hmm, aku menciummu karena kau sangat lucu di mataku. Tapi menjadikanmmu pelayanku bukanlah keinginanku...” ucap kyuhyun.

Dia lalu berhenti membersihkan kaki sungmin dan menatap mata sungmin langsung.

“...aku hanya ingin kau jadi milikku... saranghanikka.” Lanjut kyuhyun.

“bagaimana bisa anda mengatakan suka semudah itu pada orang yang baru anda temui 2 kali dengan sekarang?”

“ani. Kita pernah bertemu sebelumnya, tapi kau tidak ingat.” Ucap kyuhyun sambil tertawa kecil, membuat sungmin terheran.

Kyuhyun lalu bangkit, meletakkan kerannya sembarang, dan langsung menggendong sungmin.

“kali ini dia ttidak berontak sedikitpun, dan balas melingkarkan lengannya di leher kyuhyun.

“kalau begitu beri saya waktu 1 minggu sebelum saya bekerja di sini? Saya ingin memberita siwon dan pemilik restoran tentang hal ini.’ Ucap sungmin selama perjalanan kembali ke kamar sang pangeran.

“tidak perlu, dennis sudah mengurus semua itu. Jadi kau tidak perlu pulang.” Jawab kyuhyun.

Sungmin sudah pasrah dengan semua keputusan yang diberikan kerajaan padanya.

Dia tahu jika dia menolak, hukuman paling berat akan menantinya.

Sungmin lalu menghela nafas berat, merasa ini bukan kehidupan yang dia inginkan.

“kalau begitu..., beri saya waktu satu hari saja untuk untuk mengunjungi makam orangtua saya dan mengucapkan salam perpisahan pada teman saya.” Ucap sungmin dengan lemas.

“keurae, akan kusuruh dennis untuk mengantarmu pulang sekarang.”

Waktu kembali terasa begitu lambat, terasa seperti gerakan slow motion.

inilah keputusannya

meski tak menginginkannya tapi itu harus.

Demi satu hal yang membuatnya terguncang akibat sebuah bukti yang dia lihat.

Goresan itu???

***

_TBC_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar