Sabtu, 16 Februari 2013

Wanna get you home/Chapter D


Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home.../P.30
***

Seperti biasa, aku bangun lebih awal untuk memasak terlebih dahulu, setelah mandi dan berpakaian.

Aku lalu berjalan menuju kamar kyuhyun, untuk membangunkannya.

Saat aku sudah hendak mengetuk pintunya, kyuhyun lebih dulu membuka pintunya.

"anda sudah bangun? Sarapannya sudah siap." ucapku, entah kenapa aku merasa canggung berhadapan dengannya.

"Ok."

***

"pariwisata akhir semester, kau ikut kan?" tanya kyuhyun

"nde."

Keheningan kembali muncul, hanya percakapan seadanya yg muncul di antara mereka.

Saat sungmin keluar dari rumah, kyuhyun terlihat sudah stand-by di atas motornya.

"kajja!" ucap kyuhyun.

"nde. Saya kira anda sudah pergi." ucap sungmin lalu naik ke atas motor.

"hari ini bukan aku yang jaga."

***

Ada yg aneh dengan sungmin, dia terus berusaha menghindariku selama di sekolah.

Lamunanku buyar saat sungmin tiba-tiba masuk ke ruangan council student(kyk osis lagi).

"oh, sungmin, wae? Kau sudah pulang? Sebentar lagi aku selesai, tung--"

"andwaeyo, lebih baik saya pulang sendiri, dan saya rasa mulai sekarang saya lebih baik menggunakan bus saja. Kamsahamnida. Annyeonghigaseyo." potong sungmin dan langsung pergi meninggalkan ruangan itu.

"mwo? Chakka. Apa maksudmu?" teriakku lalu mengejarnya, sedangkan siwon dan juga zhoumi hanya diam terheran mendengar ucapan sungmin.

Sungmin sudah pergi saat kyuhyun berusaha mengejarnya.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.31
***

"ada apa, kyu? Kenapa sikapnya seperti itu?" tanya zhoumi.

"nado molla." jawabnya

"lebih baik kau pulang sekarang, dan tanyakan padanya." ujar siwon.

"kalau begitu aku pulang." ucap kyuhyun, lalu dengan cepat mengambil tas dan jaketnya.

Saat kyuhyun membuka pintu, dia menemukan seorang yeoja tengah berdiri di depan pintu sambil tersenyum lebar dan membawa sesuatu.

"vic? Neon wae yeogi iseo?" tanya kyuhyun heran.

"kau mau pulang sekarang kan? Hari ini aku membawa makanan untukmu nanti malam, eomma menyuruhku membawanya."

"hah? Kenapa harus hari ini? Aku sibuk sekarang."

"arra, kita ke rumahmu saja sebentar untuk menyimpan makanan ini di refrigerator. Ok. Palli kajja." ucap victoria cepat sambil menarik tangan kyuhyun keluar membuat kyuhyun tidak bisa menolaknya.

***

Aku sampai di rumah dengan cepat karena tidak perlu pergi ke supermarket terlebih dahulu.

Aku lalu mengeluarkan secarik kertas kecil yg aku temukan di kolong mejaku.

Kertas itu bertuliskan, 'jangan dekati kyuhyun atau kau akan jadi penyebab kehancurannya'

Bukan hanya ini yg membuatku terkejut, tapi kenyataan bahwa tunangan kyuhyun adalah victoria, dia teman sekelasku.

Aku tahu kalau kyuhyun dan victoria memang teman sejak kecil, tapi aku tidak mengira kalau mereka juga bertunangan.

Apa yg harus aku lakukan sekarang?...

***

"kyuhyun-ah, palli. Aku harus pulang untuk menyelesaikan tugasku." ucap victoria padaku saat kita sudah berada di depan pintu apartemenku.

Saat masuk, victoria langsung berdiri memaku karena melihat Sungmin tengah duduk di ruang tengah sambil menonton tv.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.32
***

"lee sungmin, neo wae?" tanya victoria heran.

"ah, victoria-sshi, saya meminta president untuk membantu saya mengerjakan tugas." jawab sungmin sebelum kyuhyun sempat membuka mulut.

"jinjja? Tapi kyuhyun bilang padaku kalau dia sedang sibuk."

"aku sudah berjanji padanya." ucap kyuhyun.

"aish, kau mau mengajar orang lain, sedangkan tunanganmu ini tidak pernah kau ajari."

Kyuhyun langsung terkejut mendengar ucapan victoria, dan melirik ke arah sungmin yg bersikap biasa saja.

"sudahlah, lebih baik kau masukan ini sendiri dan aku pulang sekarang. Annyeong." ucap victoria memberikan makanan yg dia bawa pada kyuhyun, lalu pergi setelah mencium pipi kyuhyun.

Keheningan muncul saat victoria, kyuhyun tidak dapat berkata apa-apa, hanya berdiri diam melihat sungmin yg tak mengeluarkan ekspresi apapun.

Sungmin lalu berjalan mendekati kyuhyun.

"biar saya yg menyimpannya ke refrigerator. Lebih baik anda ganti pakaian terlebih dahulu." ucapnya mengambil makanan itu lalu pergi ke arah dapur meninggalkan kyuhyun.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.33
***

Sikap biasa sungmin membuat aku merasa heran dan tak tahu harus berkata apa.

Apa dia sudah tahu?

Jika iya, darimana dia tahu?

Dan jika tidak, kenapa sikapnya seperti itu?

Apa sikapnya itu berhubungan dengan sikapnya saat di sekolah tadi?

***

"chakkaman, aku ingin menjelaskan apa yg terjadi tadi, dan aku butuh penjelasan tentang sikapmu tadi di sekolah." ucapku setelah berhasil mencegahnya masuk ke kamar.

"tidak ada yg perlu anda jelaskan, dan tidak ada yg perlu saya jelas." ucapnya tanpa melihatku sama sekali.

Kucoba untuk menahan amarahku, agar tidak lepas kendali.

"kau sudah tahu kalo aku sudah punya tunangan?" tanyaku padanya langsung.

"nde, chaega arraseumida." jawabnya tenang.

"eh? Eonjae?"

"saya mengetahuinya kemarin."

"siapa yg memberitahumu?"

"tidak penting dari siapa saya tahu hal itu. Jika saya memberitahu siapa, anda pasti akan membuatnya terluka." ucapnya.

"semua sudah jelas, tolong jangan halangi saya. Saya harus belajar."

Amarah yg sejak tadi kutahan mulai memuncak.

"aish, ini semua memuakkan." gumamku sambil menarik sungmin kasar membawanya ke kamarku.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.34
***

"kau pikir dengan siapa kau sedang berbicara, huh?" ucap kyuhyun dengan nada rendah dan menekan di setiap suku kata.

Sungmin yg sudah ketakutan tak tahu harus berbuat apa.

Kyuhyun yg berada di atas sungmin setelah mendorongnya ke atas tempat tidur.

"jwe-jwesonghamnida, tolong jangan seperti ini. Anda membuat saya ketakutan." ucap sungmin dengan suara gemetar.

"kalau begitu katakan padaku, siapa yg memberitahumu?" ucap kyuhyun dengan nada memerintah.

"jeongmal jwesonghamnida. Jebal ...hiks... Jangan paksa saya ...hiks...hiks"

Kyuhyun seketika membeku karena sungmin mulai menangis, amarah yg sesaat membeludak kini sirna begitu saja.

"apa yg anda harapkan? Anda ingin saya menangis seharian karena mengetahui hal itu? Anda ingin saya sakit hati karena tahu semua ini?" ucap sungmin di sela tangisannya.

"ani, nan-" ucap kyuhyun terbata-bata.

"anda jahat. Anda pikir saya tidak terkejut setelah mendengarnya. Anda pikir hati saya tidak sakit setelah mendengarnya.
Sakit sekali, sangat sakit. Sampai tidak tahu harus berbuat apa. Banyak pertanyaan yg muncul di otakku. Apa anda benar-benar mencintai saya? Apa anda hanya mempermainkan saya? Kenapa anda tidak pernah memberitahu saya tentang semua ini? Anda jahat." ucap sungmin berusaha menghapus air mata yg tak hentinya mengalir keluar dari matanya.

"sungmin-ah, mian. Aku tidak bermaksud seperti itu. Saranghaeyo. Tak sekalipun muncul di benakku untuk mempermainkanmu. Sungmin-ah. dengarkan aku." jelas kyuhyun.

"saya tidak mau mendengarkan penjelasan dari anda. Saya tidak mau mendengar apapun dari anda."

Sungmin lalu keluar dari kamar kyuhyun dengan masih berlinang air.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.35
***

Keesokan hari, seperti biasa sungmin bangun lebih awal untuk membuat sarapan.

Kyuhyun keluar dari kamarnya dan melihat sungmin yg hampir selesai menyiapkan sarapan.

Mereka tetap makan bersama, mereka tetap pergi ke sekolah bersama, dan pulang pun bersama.

Tapi mereka tidak saling bicara satu sama lain, tidak sepatah kata pun yg keluar dari bibir mereka.

***

Keesokan harinya lagi.

Kyuhyun mengantar sungmin ke sekolah, tapi dia sendiri malah membolos dan pergi ke suatu tempat.

***

Aish, aku tidak tahan dengan perang diamku dengan sungmin.

Dia tidak mau sedikitpun menatapku.

Tidak ada cara lain, padahal aku berniat menggunakan senjata ini setelah aku lulus, tapi aku harus melalukannya sekarang. Semua resiko akan ku tanggung.

***

Tok tok tok

"masuk" ucap pria berusia 40 tahun yg sedang duduk di meja kerjanya.

Masuklah seorang lelaki berpakaian seragam sekolah.

"appa, kita harus bicara." ucap anak sekolah itu pada pria berusia 40 tahun yg ternyata ayahnya dan bernama Mr. Cho.

"oh, kyuhyun-ah. Ada apa kau ke sini?" ucap Mr. Cho

"akan kukabulkan permintaan appa, meneruskan perusahaan ini. Asalkan appa juga mengabulkan permintaan." ucap kyuhyun to the point.

***

Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.36
***

"MWO? Itu tidak mungkin. Kau ingin membatalkan pertunanganmu dengan victoria. Appa sudah setuju, untuk menikahkanmu saat kau lulus nanti." tolak Mr. Cho

"appa tidak berkata apa-apa padaku. Bahkan tidak menanyakan pendapatku. Kenapa appa memutuskan semuanya sendiri?"

"itu karena kau tidak pernah peduli tentang hal seperti ini. Lagi pula kenapa baru sekarang kau menolak pertunangan ini?"

"kabulkan permintaanku, atau aku akan beritahu eomma semua rahasia appa."

"ok, ok, akan kucoba. Tapi kau harus mulai mempelajari perusahaan ini sekarang. Dan setelah pariwisata akhir semester nanti kau akan langsung menggantikkanku."

"ok, ok, deal"

Mereka lalu berjabatan tangan menandakan kalau mereka setuju dengan syarat mereka masing-masing.

Kyuhyun pun pergi meninggalkan ruangan Mr. Cho sambil membawa berkas perusahaan untuk dia pelajari.

***

"yeobseo?" ucapku menjawab telpon di handphoneku.

"ok, barangnya sudah di kirim ke apartemenku." ucapku setelah mendengar ucapan orang yg bicara disebrang telpon lalu mematikkannya.

Apa yg harus aku lakukan setelah ini?

Kuputuskan untuk pulang saja.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.37
***

Pintu apartemenku terbuka, saat aku sedang fokus mempelajari perusahaan appaku di ruang tengah.

Berkas-berkas yg dia suruh kubawa banyak sekali sehingga menguras banyak waktuku.

Aku mendengar pintu tertutup dan langkah kaki seseorang.

"president? Anda sudah pulang?" tanya sungmin ragu setelah berhenti di pinggir sofa.

"hmm" gumamku sambil mengangguk.

"anda sudah makan?" tanyanya, aku lalu menggeleng.

"mau saya buatkan sesuatu? Sebentar lagi makan malam."

"tidak usah, aku tidak terlalu lapar."

"ah, keuraeyo." ucapnya lalu berjalan melewatiku menuju kamarnya.

***
"ini sudah pukul 8 malam. Anda tidak lapar? Biar saya buatkan sesuatu." tanya sungmin, setelah mengurung diri di kamar untuk mengerjakan tugas.

"tidak usah, aku tidak lapar." ucap kyuhyun tanpa sedikitpun menoleh ke arah sungmin.

"kalau saya buatkan sesuatu untuk menganjal perut." ucap sungmin lalu pergi ke arah dapur begitu saja.

"aku bilang tidak usah." tolak kyuhyun tapi sungmin sudah terlanjur mulai memasak

***

"igoeyo. Sandwich dan teh manis. Makanlah."

"simpan saja di meja, nanti aku makan."

"keugae ... Ada yg ingin saya bicarakan." ucap sungmin yg membuat kyuhyun seketika itu menghentikan aktifitasnya.

"mwo?"

"saya rasa lebih baik saya kembali ke rumah saya yg dulu."

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.38
***

"mworago?" ucap kyuhyun terkejut.

"saya-" ucapku yg langsung dipotongnya.

"andwae. Neo waegeurae? Tiba-tiba berkata seperti itu."

"saya hanya tidak ingin menjadi pengganggu hubungan anda dan victoria-sshi. Dan saya rasa victoria-sshi tahu tentang hubungan kita yg sebenarnya." ucapku dengan tangan yg sedikit gemetar.

"apa buktinya?"

"saat victoria-sshi datang ke sini, dia berpura-pura terkejut saat melihat saya ada di apartemen." ucapku mulai memberanikan diri untuk mengungkapkan semuanya.

"kenapa kau berpikiran seperti itu?" tanyanya dingin.

"sebelum saya tau kalau kalian sudah bertunangan, henry tidak sengaja mengatakan kalau kita pacaran dan tinggal bersama. Sekarang saya tahu kenapa saat itu dia memasang ekspresi benci di wajahnya, seperti saya sudah merampas benda berharga miliknya. Dan saat dia mencium pipi anda di depan saya--"

"CUKUP. Berhenti menjelek-jelekkan victoria di depanku. Aku tidak percaya dengan semua kata-katamu." bentak kyuhyun memotong ucapanku.

Mataku mulai berair, keterkejutan yg muncul serasa menjadi pemicu, ketakutanku menjadi nyata.

"jwesonghamnida. Saya telah lancang mengatakan semua ini." ucapku dengan suara bergetar.

"ternyata saya memang lebih baik pindah dari tempat ini. Saya akan mengemas barang sekarang agar besok saya akan--" ucapku yg sudah berlinang air mata dan hendak beranjak dari sofa, tapi kyuhyun malah menahanku dengan memegang tanganku.

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.39
***

"tolong lepaskan tangan saya." ucap sungmin

"shireo" ucapku malah mempererat pegangannya pada tangannya.

"a-apa mau anda sekarang?"

"pembicaraan kita belum selesai. Sekarang dengarkan aku."

"shireoyo. Saya tidak ingin mendengar apapun. Tolong lepas."

Aku lalu menghela nafas dalam, berusaha menenangkan diri agar tidak membentaknya terus.

Aku memang termasuk orang yg mudah marah.

"sungmin-ah, dengarkan aku."

"arraseoyo, saya akan mendengarkan, tapi tolong lepaskan tangan saya. Appoyo." ucapnya setuju.

Aku melepas peganganku.

"aku tidak tahu harus mulai darimana. Mian, aku menyembunyikan semua ini darimu. Aku tidak menyangka kalau kau mengetahuinya sekarang."

"anda berniat merahasiakannya dari saya?"

"hmm, aku berniat menyelesaikan semua ini tanpa memberitahumu."

"waegeurayo?"

"aku tidak ingin hal ini terjadi. Aku tidak ingin menyakitimu seperti ini."

Hening hampir diantara kita selama berapa detik.

"saya rasa, saya tidak akan merasa sesedih ini jika anda yg mengatakannya. Saya tahu semua ini dari orang lain, itu membuat saya sangat terluka."

Sungmin mengatakan semua itu dengan suara yg gemetar dan isakan tangis.

"sungmin-ah"

Aku lalu beranjak dari tempat duduk dan berlutut di depannya.

Kuraih kedua tangannya yg sedari tadi menghapus air matanya, lalu kucium punggung tangannya, kemudian kutempelkan telapak tangannya di kedua pipiku.

"aku mohon, percayalah padaku. Aku berjanji padamu tidak akan membuatmu ragu dengan rasa cintaku. Akan semuanya hanya untukmu. Karena itu, jangan pergi. Jangan tinggalkan aku."

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.40
***

Sungmin lalu menggangguk setelah beberapa detik berpikir dalam posisinya, yg duduk di sofa dan kyuhyun yg berlutut di depannya.

Sungmin lalu melepas tangannya yg menempel di pipi kyuhyun, kemudian beranjak dari sofa.

"eodisoe?" tanya kyuhyun.

"saya hendak tidur. Ini sudah malam."

"andwae." ucap kyuhyun sambil menahan tangan sungmin.

"nde? Wae andwaenayo?"

"mulai malam ini, kau tidur di kamarku. Aku takut kau mengemas barang-barangmu dan pergi dari apartemen."

Sungmin tidak bisa mengatakan apa-apa, sedangkan kyuhyun menarik tangannya dan membawanya ke kamar.

***

"president. Tolong biarkan saya tidur di kamar saya sendiri. Saya tidak akan pergi kemanapun." ucap sungmin gelisah karena kyuhyun memeluknya dengan wajah mereka yg saling berhadapan satu sama lain dan dengan jarak yg cukup dekat.

"shirreo" ucap kyuhyun.

"tapi saya ..."

"kemarin-kemarin aku tidak bisa tidur karena terus memikirkanmu yg mendiamkanku. Jadi, dengan memelukmu seperti ini, aku bisa tidur nyenyak." jelas kyuhyun yg perlahan mulai tertidur.

Begitu pula dengan sungmin. Dia mulai tertidur.

***

Cause You’re The Only Medicine For Me/Part 1


Title : FF/yaoi/kyumin/Cause You’re The Only Medicine For Me/Part 1

Author : Lee Sangra

Cast : KyuMin

Genre : Romance, supernatural

Rating : NC probably??

Length : 1 of ?

Disclaimer: I only own the plot, the characters are all belong to themselves, do not take it out without permission.

Summary : ingatlah prolog

Note : FF ni 100% fiksi, 100% khayalan author.

yang gak suka boy x boy harap jangan dibaca.

Q gak mau kalian terjerumus karena keyadongan author

SILENT READER GO

***

Author nongol lagi, FF baru nich. Bukti klo author bener” come back dari hiatus.

Kali ini author bikin FF Kyumin dengan Kyuhyun POV yg lebih dominan sisanya author POV.

FF ni terus muncul di otak author makanya author tulis, biar  FF baru yang lain bisa ditulis juga.

Selamat membaca

***

“Kyuhyun-ah?” panggil Mr. Cho, ayah Kyuhyun, yang merupakan pemilik perusahaan ternama di Korea Selatan terutama Seoul.

“nde, Mr. Cho?” Jawab Kyuhyun, yang memang dari awal enggan memanggilnya Appa.

Mereka kebetulan ada di café & resto dekat sekolah Kyuhyun saat ini, pada jam istirahat.

“kau tahu kita datang ke dunia ini untuk apa?” Tanya Mr. Cho langsung pada pokok permasalahan.

“arrayo, untuk mencari benda-benda legendaries yang akan mengangkat derajat kita.”

“kau tahu itu, lalu kenapa kau tetap tidak ada kemajuan. Sebagai incubus tingkat atas, seharusnya kau sudah menemukan lebih dari 10 benda legendaries itu di dunia ini.”

Ternyata kedua pria tampan ini bukanlah manusia melainkan incubus.

Incubus yang merupakan iblis yang derajatnya berada di posisi paling tengah di deretan makhluk-makhluk underworld.

“sedang kulakukan, lagi pula bukankah aku sudah menemukan 25 benda legendaries tahun lalu. Dan saat ini aku butuh waktu lebih lama dari sebelumnya. Dunia manusia menguras tenagaku lebih banyak dari biasanya.” Keluh kyuhyun.

“kalau begitu jadinya, kau tahu sendiri kan cara terbaik dan tercepat untuk mengembalikan tenagamu kembali, dan itu adalah sex.”

Ya, bagi para incubus, sex diibaratkan sebagai makanan sehari-hari yang tidak akan terlewati.

“banyak yeoja di dunia ini, mau melakukannya denganmu, begitupula namja.” Lanjut Mr. Cho.

“aku tidak tertarik dengan mereka.” Ucap kyuhyun dingin.

“bagaimana dengan namjachingu, Lee Sungmin. Dia kan--”

“akan kulakukan jika dia sudah setuju.” Potong kyuhyun.

“jinjja? Bagaimana jika terjadi sesuatu yang membuatmu terpaksa harus melakukannya dengan dia?” Tanya Mr. Cho yang dijawab kyuhyun dengan kediaman.

“oh ya? Besok hari minggu kan?” Tanya Mr Cho yang dijawab Kyuhyun dengan anggukan.

“igo, minum ini sekarang, dan mala mini kau gunakan untuk memulihkan kembali tenagamu.” Ucap Mr. Cho sambil memberikan satu pil berbentuk obat padanya.

“Satu lagi, kau tidak boleh menolak kekuatan obatnya begitu obat itu bereaksi. Aku harus pergi, kaku juga cepat kembali ke kelas”

Tanpa berpikir panjang, kyuhyun langsung meminum obat itu.

Mr. Cho lalu pergi setelah meninggalkan uang diatas meja untuk membayar minuman miliknya dan milik kyuhyun.

Kyuhyun pun pergi tidak lama setelah kepergian Mr. Cho, dan menyadari bel sekolah sebentar lagi akan berbunyi.

***

Aku dan Sungmin memang sudah berpacaran sejak kita kelas 2, tahun lalu.

Aku sudah menyukainya, sejak aku mulai diperintahkan untuk naik ke bumi.

Sedangkan dirinya, mulai menyukaiku sejak kami masuk sekolah ini.

Aku tidak tahu, bagamana bisa aku memncintai manusia seperti dia.

Jika dipikir-pikir, mungkin aku suka padanya karena sikapnya yang tetap sama meskipun tahu bahwa aku adalah incubus.

Dia pernah melihat wujud asliku, pernah melihatku membunuh orang.

Aku kira dia akan menghindariku dan mengadukannya pada semua orang.

Tapi dia tetap bersikap seperti biasa, seperti tidak terjadi apa-apa.

***

Setibanya di kelas aku disambut oleh senyuman Sungmin yang selalu meluluhkan hatiku.

Tiba-tiba aaku merasa ada sesuatu yang aneh terjadi pada tubuhku, tapi langsung ku acuhkan karena seongsaengnim datang.

Selama pelajaran berlangsung aku mulai merasakan semua gejala yang muncul.

***

“aish, sial. Ini obat perangsang.” Gumamku.

Tubuhku seketika terasa panas, dan membuatku tidak dapat berkonsentrasi dengan benar.

Aku lalu melihat ke arah sungmin yang duduk di sampingku. Tapi itu malah memperburuk keadaan, saat melihat tubuhnya membuatku ingin menyerangnya sekarang juga.

Untunglah, bel langsung berbunyi dan dengan cepat ku bereskan semua barangku ke dalam tas, begitu pula milik sungmin.

“aish, sial. Aku sudah tidak tahan lagi. Lee Sungmin. Kajja!” ucapku sambil menarik tangan sungmin.

“eh? Eodiseo?”

“nae jibae.” Jawabku.

Sungmin langsung melepas pegangan tanganku kasar.

Sungmin tahu maksud dari ucapanku tadi. Jika aku memaksanya pergi ke rumahku itu artinya aku memintanya melakukan sex denganku.

Aku pernah mencoba memaksanya atau bisa disebut hendak memperkosanya, tapi gagal karena aku tidak berani menggunakan tenagaku.

Dan semua itu, membuat sungmin mendiamkanku selama 2 bulan penuh.

“mwo? Shirreo.” Protes sungmin lalu berjalan berniat kembali ke kelas.

Tapi kyuhyun dengan cepat merebut tas sungmin, lalu memanggulnya, dan berjalan kembali keluar sukolah.

“kyyuhyunnie, lepaskan aku, turunkan aku, jebal.” Ronta sungmin sambil memukul punggungku tapi tidak kuhiraukan.

***

“kyuhyunnie, jebal, na shirreo.” Pintanya padaku tanpa henti.

“arra, arra, aku tidak akan melakukannya. Naiklah, ada yang ingin aku tunjukkan padamu. Besok hari minggu, kan? Menginaplah di rumahku.” Ucapku setelah efek obatnya sedikit mereda.

Lalu kuberikan satu helmku padanya, dan kupakai helmku.

“aku mau pulang.” Ucapnya mulai bertsikap seperti anak kecil.

Dia ketakutan. Takut padaku. Dia akan mulai bersikap seperti anak kecil jika sudah takut padaku.

“kau takut padaku?” tanyaku yang dia jawab dengan gelengan kepala.

Aku lalu mengambil kembali helm yang kuberikan padanya, lalu kupakaikan helm itu padanya.

“tanganmu gemetaran. Memang lebih baik kuantar kau pulang, lain kali saja kita ke rumahku. Naiklah.” Ucapku sudah naik dan menyalakan mesin motorku.

“jangan begitu. Aku tidak takut padamu. Kita pergi ke rumahmu.” Ucapnya lalu naik ke atas motor dan memelukku.

***

Awalnya kyuhyun kira tidak akan terjadi apa-apa, tapi ternyata obat itu mulai menunjukkan kinerjanya.

Sekarang sudah jam 8 malam, kyuhyun dan sungmin sedang menonton DVD yang kemarin dia beli.

Kyuhyun mulai beraksi,

Posisi mereka yang memang sudah berdekatan menguntungkan kyuhyun.

Dia lalu mendekatkan wajahnya ke leher sungmin dan mulaii mencium bahkan menggigit kecil lehernya.

“apa yang … kau lakukan? Keumanhaeyo.” Ucap sungmin setelah berhasil mendorong kyuhyun.

“aku harus pulang sekarang.” Ucap sungmin, beranja dari sofa meninggalkan kyuhyun.

Kyuhyun pun mengejar sungmin, lalu memanggul tubuh sungmin, dan masuk ke kamar serta menguncinya.

Kyuhyun lalu menghempaskan tubuh sungmin da menindihnya dengan cepat.

“keumanhaeyo, kyuhyunnie, jebal.”

Sungmin terus meronta, mendorong tubuh kyuhyun yang ada di atasnya.

***

Aku lalu memegang kedua tangannya dengan satu tanganku, sedangkan tanganku yang lain melepas semua pakaiannya.

Lalu ku lepas ke dua tangannya dan kembali menindihnya, memposisikan badanku berada di antara kedua kakinya.

Aku mulai mejilat nipplenya, bermain di sana, sampai akhirnya dia mengeluarkan desahan tertahan dari bibirnya.

“nngh … kyu~ … jebal, keumanhaeyo.” Ucapnya saat aku mulai turun ke bagian bawah tubuh.

“andwae, ini semua salah salah obat.” Jawabku singkat, karena menahan sesuatu dalam tubuhku.

“obat? … Aah.”

Sungmin langsung menarik rambutku, saat aku tiba-tiba memasukkan juniornya ke dalam mulutku dan mengulumnya.

“Nnghh … ahh … aah, kyu~ , keumanhaeyo, aah jangan lakukan itu, nngh.”

Tak kupedulikan protesnya sedikitpun, aku tetap melakukan apa yang akan membuat jati diri yang sebenarnya muncul.

“ahah … kyu~”

“keluarkan saja, aku membutuhkannya.”

Aku sedikit kesulitan melakukan ini karena tangan sungmin yang terus berusaha menarik kepalaku. Karena itu, aku lalu menahan kedua tangannya dengan satu tanganku agar bisa dengan leluasa mengulum dan mengocok juniornya.

Tak butuh waktu lama untuk membuatnya mencapai klimaks.

Langsung kutelan cairan kental yang muncul dari juniornya dan masuk ke dalam mulutku.

Aku lalu kembali memposisikan tubuhku berada di atasnya.

“lihat aku! Apa kau takut padaku?”

“aniyo, aku hanya --” ucapannya terhenti saat melihat perubahan dalam diriku.

Sepasang sayap muncul dari punggung dan merobek baju yang kupakai, disusul dengan munculnya ekor dan lalu telingaku yang berubah menjadi panjang dan runcing. Gigi taringku menajam. Dan bola mataku berubah menjadi merah. Dan juga kuku jariku yang menajam.

Inilah wujudku yang sebenarnya, di saat seperti ini hanya sayapkulah yang bisa kusembunyikan lagi.

“kau takut?” tanyaku lagi, yang dijawabnya dengan gelengan kepala.

“bohong.” Ucapku singkat.

Aku lalu mencium bibirnya, lama-lama, ciiuman itu berubah menjadi French kiss.

Saat sungmin mulai membalas ciumanku. Aku lalu memasukkan juniorku, yang sejak tadi memang sudah menegang, ke dalam holenya tanpa aba-aba ataupun pemanasan terlebih dahulu.

“AARGHHT!!!” jeritannya menandakan bahwa juniorku sepenuhnya masuk ke dalam holenya.

“kyuhyunnie, jebal, appo, keumanhaeyo.” Pintanya.

Air mata mulai muncul dari sudut matanya.

Tapi yang kulakukan bukannya berhenti, malah mulai melakukan in-out dengan tempo yang cepat membuatnya harus menahan sakit.

Aku lalu menuntun tanganna yang sedari tadi meremas spray ke leherku.

“kau boleh mencakarku atau menyambak rambutku, tapi aku tetap tidak akan menghentikan semua ini.”

“aah … haa … ah …, wae? Nngh … neo waegeurae? Ahh …”

***

Suara tempat tidur yang berderit mengikuti gerakkan mereka.

Suara desahan milik sungmin yang menandakan bahwa kyuhyun sudah mengenai g-spotnya.

Hanya suara itu yang terdengar di sekeliling kamarnya.

Selama 4 jam ke depan, entah berapa ronde yang mereka lakukan, entah berapa kali mereka berdua klimaks. Semua itu terjadi dengan sungmin yang tetap berontak dan kyuhyun yang tetap memaksa.

***

Efek obatnya masih tersisa, tapi kuputuskan untuk berhenti. Nafasnya sudah tidak teratur, sisa tangisannya meninggalkan segukan. Tubuhnya sudah banyak kutinggalkan kissmark.

“sial, obat ini benar-benar membuatku tidak bisa mengendalikan nafsuku dan akal sehatku, dan juga aku masih belum bisa menyembunyikan wujud asliku.” Gumamku.

Aku lalu turun dari atas tubuh sungmin dan turun dari tempat tidur, berniat membersihkan tubuhku setelah kuselimuti tubuh sungmin.

Setelah mandi aku memmbawa baskom berisi air hangat untuk membersihkan tubuhnya.

“aku kira kau tidur.” Kuusahakan untuk menyunggingka senyum padanya meski dia tidak melihatku.

“aku tidak bisa tidur.” Ucapnya, menyembunyikan wajahnya diantara kedua sudut sikunya.

Kulap seluruh tubuhnya perlahan, lalu kupakaikan piayama milikku padanya.

Sungmin menarik lengan bajuku, saat aku hendak beranjak dari tempat tidur.

“wae?” tanyaku

“kau mau kemana?” tanyanya, matanya mulai berkaca-kaca lagi.

“ada yang harus ku kerjakan.” Jawabku.

“aku tidak bisa tidur. Kajima.” Pintanya.

“tapi ini penting, harus kukerjakan sekarang juga.”

“aku takut, jebal kajima.”

“hanya sebentar. Tunggulah.”

Aku lalu pergi sambil membawa pakaiannya dan juga baskom tadi, setelah itu aku kembali ke kamar.

Kulihat sungmin menangis lagi, dengan tubuh menyamping membelakangi tepi tempat tidur.

Aku pun naik ke tempat tidur, mengambil posisi menyamping menghadap ke arahnya, sehingga aku dapat melihat wajahnya yang dia tutupi dengan kedua tangannya.

Kuulurkan kedua tanganku dan kuraih tubuhnya untuk kupeluk dengan erat.

“kemarilah, aku tidak jadi melakukan pekerjaanku.”

Tangisannya seketika mereda saat aku memeluknya dengan erat.

“kajima” pintanya dengan suaranya yang serak.

“tidak akan. Sekarang tidurlah.”

Sambil kuelus kepalanya, perlahan sungminpun tertidur. Lama kelamaan, aku pun ikut tertidur.

***

_TBC_

Argh, geli banget bikin ni FF, tapi author mesti bertahan demi kelanjutan FF author. Tapi tetep ja geli.

.