Title : FF/yaoi/kyumin/Cause
You’re The Only Medicine For Me/Part 1
Author : Lee Sangra
Cast : KyuMin
Genre : Romance, supernatural
Rating : NC probably??
Length : 1 of ?
Disclaimer: I only own the plot, the
characters are all belong to themselves, do not take it out without permission.
Summary : ingatlah prolog
Note : FF ni 100% fiksi, 100% khayalan
author.
yang gak suka boy x boy harap jangan
dibaca.
Q gak mau kalian terjerumus karena
keyadongan author
SILENT READER GO
***
Author nongol lagi, FF baru nich. Bukti klo
author bener” come back dari hiatus.
Kali ini author bikin FF Kyumin dengan
Kyuhyun POV yg lebih dominan sisanya author POV.
FF ni terus muncul di otak author makanya
author tulis, biar FF baru yang lain
bisa ditulis juga.
Selamat membaca
***
“Kyuhyun-ah?” panggil Mr. Cho, ayah
Kyuhyun, yang merupakan pemilik perusahaan ternama di Korea Selatan terutama
Seoul.
“nde, Mr. Cho?” Jawab Kyuhyun, yang memang
dari awal enggan memanggilnya Appa.
Mereka kebetulan ada di café & resto
dekat sekolah Kyuhyun saat ini, pada jam istirahat.
“kau tahu kita datang ke dunia ini untuk
apa?” Tanya Mr. Cho langsung pada pokok permasalahan.
“arrayo, untuk mencari benda-benda
legendaries yang akan mengangkat derajat kita.”
“kau tahu itu, lalu kenapa kau tetap tidak
ada kemajuan. Sebagai incubus tingkat atas, seharusnya kau sudah menemukan
lebih dari 10 benda legendaries itu di dunia ini.”
Ternyata kedua pria tampan ini bukanlah
manusia melainkan incubus.
Incubus yang merupakan iblis yang
derajatnya berada di posisi paling tengah di deretan makhluk-makhluk
underworld.
“sedang kulakukan, lagi pula bukankah aku
sudah menemukan 25 benda legendaries tahun lalu. Dan saat ini aku butuh waktu
lebih lama dari sebelumnya. Dunia manusia menguras tenagaku lebih banyak dari
biasanya.” Keluh kyuhyun.
“kalau begitu jadinya, kau tahu sendiri kan
cara terbaik dan tercepat untuk mengembalikan tenagamu kembali, dan itu adalah
sex.”
Ya, bagi para incubus, sex diibaratkan
sebagai makanan sehari-hari yang tidak akan terlewati.
“banyak yeoja di dunia ini, mau
melakukannya denganmu, begitupula namja.” Lanjut Mr. Cho.
“aku tidak tertarik dengan mereka.” Ucap
kyuhyun dingin.
“bagaimana dengan namjachingu, Lee Sungmin.
Dia kan--”
“akan kulakukan jika dia sudah setuju.”
Potong kyuhyun.
“jinjja? Bagaimana jika terjadi sesuatu
yang membuatmu terpaksa harus melakukannya dengan dia?” Tanya Mr. Cho yang
dijawab kyuhyun dengan kediaman.
“oh ya? Besok hari minggu kan?” Tanya Mr
Cho yang dijawab Kyuhyun dengan anggukan.
“igo, minum ini sekarang, dan mala mini kau
gunakan untuk memulihkan kembali tenagamu.” Ucap Mr. Cho sambil memberikan satu
pil berbentuk obat padanya.
“Satu lagi, kau tidak boleh menolak
kekuatan obatnya begitu obat itu bereaksi. Aku harus pergi, kaku juga cepat
kembali ke kelas”
Tanpa berpikir panjang, kyuhyun langsung
meminum obat itu.
Mr. Cho lalu pergi setelah meninggalkan
uang diatas meja untuk membayar minuman miliknya dan milik kyuhyun.
Kyuhyun pun pergi tidak lama setelah
kepergian Mr. Cho, dan menyadari bel sekolah sebentar lagi akan berbunyi.
***
Aku dan Sungmin memang sudah berpacaran
sejak kita kelas 2, tahun lalu.
Aku sudah menyukainya, sejak aku mulai
diperintahkan untuk naik ke bumi.
Sedangkan dirinya, mulai menyukaiku sejak
kami masuk sekolah ini.
Aku tidak tahu, bagamana bisa aku
memncintai manusia seperti dia.
Jika dipikir-pikir, mungkin aku suka
padanya karena sikapnya yang tetap sama meskipun tahu bahwa aku adalah incubus.
Dia pernah melihat wujud asliku, pernah
melihatku membunuh orang.
Aku kira dia akan menghindariku dan
mengadukannya pada semua orang.
Tapi dia tetap bersikap seperti biasa,
seperti tidak terjadi apa-apa.
***
Setibanya di kelas aku disambut oleh
senyuman Sungmin yang selalu meluluhkan hatiku.
Tiba-tiba aaku merasa ada sesuatu yang aneh
terjadi pada tubuhku, tapi langsung ku acuhkan karena seongsaengnim datang.
Selama pelajaran berlangsung aku mulai
merasakan semua gejala yang muncul.
***
“aish, sial. Ini obat perangsang.” Gumamku.
Tubuhku seketika terasa panas, dan
membuatku tidak dapat berkonsentrasi dengan benar.
Aku lalu melihat ke arah sungmin yang duduk
di sampingku. Tapi itu malah memperburuk keadaan, saat melihat tubuhnya
membuatku ingin menyerangnya sekarang juga.
Untunglah, bel langsung berbunyi dan dengan
cepat ku bereskan semua barangku ke dalam tas, begitu pula milik sungmin.
“aish, sial. Aku sudah tidak tahan lagi.
Lee Sungmin. Kajja!” ucapku sambil menarik tangan sungmin.
“eh? Eodiseo?”
“nae jibae.” Jawabku.
Sungmin langsung melepas pegangan tanganku
kasar.
Sungmin tahu maksud dari ucapanku tadi.
Jika aku memaksanya pergi ke rumahku itu artinya aku memintanya melakukan sex
denganku.
Aku pernah mencoba memaksanya atau bisa
disebut hendak memperkosanya, tapi gagal karena aku tidak berani menggunakan
tenagaku.
Dan semua itu, membuat sungmin mendiamkanku
selama 2 bulan penuh.
“mwo? Shirreo.” Protes sungmin lalu
berjalan berniat kembali ke kelas.
Tapi kyuhyun dengan cepat merebut tas
sungmin, lalu memanggulnya, dan berjalan kembali keluar sukolah.
“kyyuhyunnie, lepaskan aku, turunkan aku,
jebal.” Ronta sungmin sambil memukul punggungku tapi tidak kuhiraukan.
***
“kyuhyunnie, jebal, na shirreo.” Pintanya
padaku tanpa henti.
“arra, arra, aku tidak akan melakukannya.
Naiklah, ada yang ingin aku tunjukkan padamu. Besok hari minggu, kan?
Menginaplah di rumahku.” Ucapku setelah efek obatnya sedikit mereda.
Lalu kuberikan satu helmku padanya, dan
kupakai helmku.
“aku mau pulang.” Ucapnya mulai bertsikap
seperti anak kecil.
Dia ketakutan. Takut padaku. Dia akan mulai
bersikap seperti anak kecil jika sudah takut padaku.
“kau takut padaku?” tanyaku yang dia jawab
dengan gelengan kepala.
Aku lalu mengambil kembali helm yang
kuberikan padanya, lalu kupakaikan helm itu padanya.
“tanganmu gemetaran. Memang lebih baik
kuantar kau pulang, lain kali saja kita ke rumahku. Naiklah.” Ucapku sudah naik
dan menyalakan mesin motorku.
“jangan begitu. Aku tidak takut padamu.
Kita pergi ke rumahmu.” Ucapnya lalu naik ke atas motor dan memelukku.
***
Awalnya kyuhyun kira tidak akan terjadi
apa-apa, tapi ternyata obat itu mulai menunjukkan kinerjanya.
Sekarang sudah jam 8 malam, kyuhyun dan
sungmin sedang menonton DVD yang kemarin dia beli.
Kyuhyun mulai beraksi,
Posisi mereka yang memang sudah berdekatan
menguntungkan kyuhyun.
Dia lalu mendekatkan wajahnya ke leher
sungmin dan mulaii mencium bahkan menggigit kecil lehernya.
“apa yang … kau lakukan? Keumanhaeyo.” Ucap
sungmin setelah berhasil mendorong kyuhyun.
“aku harus pulang sekarang.” Ucap sungmin,
beranja dari sofa meninggalkan kyuhyun.
Kyuhyun pun mengejar sungmin, lalu
memanggul tubuh sungmin, dan masuk ke kamar serta menguncinya.
Kyuhyun lalu menghempaskan tubuh sungmin da
menindihnya dengan cepat.
“keumanhaeyo, kyuhyunnie, jebal.”
Sungmin terus meronta, mendorong tubuh
kyuhyun yang ada di atasnya.
***
Aku lalu memegang kedua tangannya dengan
satu tanganku, sedangkan tanganku yang lain melepas semua pakaiannya.
Lalu ku lepas ke dua tangannya dan kembali
menindihnya, memposisikan badanku berada di antara kedua kakinya.
Aku mulai mejilat nipplenya, bermain di
sana, sampai akhirnya dia mengeluarkan desahan tertahan dari bibirnya.
“nngh … kyu~ … jebal, keumanhaeyo.” Ucapnya
saat aku mulai turun ke bagian bawah tubuh.
“andwae, ini semua salah salah obat.”
Jawabku singkat, karena menahan sesuatu dalam tubuhku.
“obat? … Aah.”
Sungmin langsung menarik rambutku, saat aku
tiba-tiba memasukkan juniornya ke dalam mulutku dan mengulumnya.
“Nnghh … ahh … aah, kyu~ , keumanhaeyo, aah
jangan lakukan itu, nngh.”
Tak kupedulikan protesnya sedikitpun, aku
tetap melakukan apa yang akan membuat jati diri yang sebenarnya muncul.
“ahah … kyu~”
“keluarkan saja, aku membutuhkannya.”
Aku sedikit kesulitan melakukan ini karena
tangan sungmin yang terus berusaha menarik kepalaku. Karena itu, aku lalu
menahan kedua tangannya dengan satu tanganku agar bisa dengan leluasa mengulum
dan mengocok juniornya.
Tak butuh waktu lama untuk membuatnya
mencapai klimaks.
Langsung kutelan cairan kental yang muncul
dari juniornya dan masuk ke dalam mulutku.
Aku lalu kembali memposisikan tubuhku
berada di atasnya.
“lihat aku! Apa kau takut padaku?”
“aniyo, aku hanya --” ucapannya terhenti
saat melihat perubahan dalam diriku.
Sepasang sayap muncul dari punggung dan
merobek baju yang kupakai, disusul dengan munculnya ekor dan lalu telingaku
yang berubah menjadi panjang dan runcing. Gigi taringku menajam. Dan bola
mataku berubah menjadi merah. Dan juga kuku jariku yang menajam.
Inilah wujudku yang sebenarnya, di saat
seperti ini hanya sayapkulah yang bisa kusembunyikan lagi.
“kau takut?” tanyaku lagi, yang dijawabnya
dengan gelengan kepala.
“bohong.” Ucapku singkat.
Aku lalu mencium bibirnya, lama-lama,
ciiuman itu berubah menjadi French kiss.
Saat sungmin mulai membalas ciumanku. Aku
lalu memasukkan juniorku, yang sejak tadi memang sudah menegang, ke dalam
holenya tanpa aba-aba ataupun pemanasan terlebih dahulu.
“AARGHHT!!!” jeritannya menandakan bahwa
juniorku sepenuhnya masuk ke dalam holenya.
“kyuhyunnie, jebal, appo, keumanhaeyo.”
Pintanya.
Air mata mulai muncul dari sudut matanya.
Tapi yang kulakukan bukannya berhenti,
malah mulai melakukan in-out dengan tempo yang cepat membuatnya harus menahan
sakit.
Aku lalu menuntun tanganna yang sedari tadi
meremas spray ke leherku.
“kau boleh mencakarku atau menyambak
rambutku, tapi aku tetap tidak akan menghentikan semua ini.”
“aah … haa … ah …, wae? Nngh … neo
waegeurae? Ahh …”
***
Suara tempat tidur yang berderit mengikuti
gerakkan mereka.
Suara desahan milik sungmin yang menandakan
bahwa kyuhyun sudah mengenai g-spotnya.
Hanya suara itu yang terdengar di
sekeliling kamarnya.
Selama 4 jam ke depan, entah berapa ronde
yang mereka lakukan, entah berapa kali mereka berdua klimaks. Semua itu terjadi
dengan sungmin yang tetap berontak dan kyuhyun yang tetap memaksa.
***
Efek obatnya masih tersisa, tapi kuputuskan
untuk berhenti. Nafasnya sudah tidak teratur, sisa tangisannya meninggalkan
segukan. Tubuhnya sudah banyak kutinggalkan kissmark.
“sial, obat ini benar-benar membuatku tidak
bisa mengendalikan nafsuku dan akal sehatku, dan juga aku masih belum bisa
menyembunyikan wujud asliku.” Gumamku.
Aku lalu turun dari atas tubuh sungmin dan
turun dari tempat tidur, berniat membersihkan tubuhku setelah kuselimuti tubuh
sungmin.
Setelah mandi aku memmbawa baskom berisi
air hangat untuk membersihkan tubuhnya.
“aku kira kau tidur.” Kuusahakan untuk
menyunggingka senyum padanya meski dia tidak melihatku.
“aku tidak bisa tidur.” Ucapnya,
menyembunyikan wajahnya diantara kedua sudut sikunya.
Kulap seluruh tubuhnya perlahan, lalu
kupakaikan piayama milikku padanya.
Sungmin menarik lengan bajuku, saat aku
hendak beranjak dari tempat tidur.
“wae?” tanyaku
“kau mau kemana?” tanyanya, matanya mulai
berkaca-kaca lagi.
“ada yang harus ku kerjakan.” Jawabku.
“aku tidak bisa tidur. Kajima.” Pintanya.
“tapi ini penting, harus kukerjakan sekarang
juga.”
“aku takut, jebal kajima.”
“hanya sebentar. Tunggulah.”
Aku lalu pergi sambil membawa pakaiannya
dan juga baskom tadi, setelah itu aku kembali ke kamar.
Kulihat sungmin menangis lagi, dengan tubuh
menyamping membelakangi tepi tempat tidur.
Aku pun naik ke tempat tidur, mengambil
posisi menyamping menghadap ke arahnya, sehingga aku dapat melihat wajahnya
yang dia tutupi dengan kedua tangannya.
Kuulurkan kedua tanganku dan kuraih
tubuhnya untuk kupeluk dengan erat.
“kemarilah, aku tidak jadi melakukan
pekerjaanku.”
Tangisannya seketika mereda saat aku
memeluknya dengan erat.
“kajima” pintanya dengan suaranya yang
serak.
“tidak akan. Sekarang tidurlah.”
Sambil kuelus kepalanya, perlahan
sungminpun tertidur. Lama kelamaan, aku pun ikut tertidur.
***
_TBC_
Argh, geli banget bikin ni FF, tapi author
mesti bertahan demi kelanjutan FF author. Tapi tetep ja geli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar