Sabtu, 16 Februari 2013

Cause You’re The Only Medicine For Me/Part 1


Title : FF/yaoi/kyumin/Cause You’re The Only Medicine For Me/Part 1

Author : Lee Sangra

Cast : KyuMin

Genre : Romance, supernatural

Rating : NC probably??

Length : 1 of ?

Disclaimer: I only own the plot, the characters are all belong to themselves, do not take it out without permission.

Summary : ingatlah prolog

Note : FF ni 100% fiksi, 100% khayalan author.

yang gak suka boy x boy harap jangan dibaca.

Q gak mau kalian terjerumus karena keyadongan author

SILENT READER GO

***

Author nongol lagi, FF baru nich. Bukti klo author bener” come back dari hiatus.

Kali ini author bikin FF Kyumin dengan Kyuhyun POV yg lebih dominan sisanya author POV.

FF ni terus muncul di otak author makanya author tulis, biar  FF baru yang lain bisa ditulis juga.

Selamat membaca

***

“Kyuhyun-ah?” panggil Mr. Cho, ayah Kyuhyun, yang merupakan pemilik perusahaan ternama di Korea Selatan terutama Seoul.

“nde, Mr. Cho?” Jawab Kyuhyun, yang memang dari awal enggan memanggilnya Appa.

Mereka kebetulan ada di café & resto dekat sekolah Kyuhyun saat ini, pada jam istirahat.

“kau tahu kita datang ke dunia ini untuk apa?” Tanya Mr. Cho langsung pada pokok permasalahan.

“arrayo, untuk mencari benda-benda legendaries yang akan mengangkat derajat kita.”

“kau tahu itu, lalu kenapa kau tetap tidak ada kemajuan. Sebagai incubus tingkat atas, seharusnya kau sudah menemukan lebih dari 10 benda legendaries itu di dunia ini.”

Ternyata kedua pria tampan ini bukanlah manusia melainkan incubus.

Incubus yang merupakan iblis yang derajatnya berada di posisi paling tengah di deretan makhluk-makhluk underworld.

“sedang kulakukan, lagi pula bukankah aku sudah menemukan 25 benda legendaries tahun lalu. Dan saat ini aku butuh waktu lebih lama dari sebelumnya. Dunia manusia menguras tenagaku lebih banyak dari biasanya.” Keluh kyuhyun.

“kalau begitu jadinya, kau tahu sendiri kan cara terbaik dan tercepat untuk mengembalikan tenagamu kembali, dan itu adalah sex.”

Ya, bagi para incubus, sex diibaratkan sebagai makanan sehari-hari yang tidak akan terlewati.

“banyak yeoja di dunia ini, mau melakukannya denganmu, begitupula namja.” Lanjut Mr. Cho.

“aku tidak tertarik dengan mereka.” Ucap kyuhyun dingin.

“bagaimana dengan namjachingu, Lee Sungmin. Dia kan--”

“akan kulakukan jika dia sudah setuju.” Potong kyuhyun.

“jinjja? Bagaimana jika terjadi sesuatu yang membuatmu terpaksa harus melakukannya dengan dia?” Tanya Mr. Cho yang dijawab kyuhyun dengan kediaman.

“oh ya? Besok hari minggu kan?” Tanya Mr Cho yang dijawab Kyuhyun dengan anggukan.

“igo, minum ini sekarang, dan mala mini kau gunakan untuk memulihkan kembali tenagamu.” Ucap Mr. Cho sambil memberikan satu pil berbentuk obat padanya.

“Satu lagi, kau tidak boleh menolak kekuatan obatnya begitu obat itu bereaksi. Aku harus pergi, kaku juga cepat kembali ke kelas”

Tanpa berpikir panjang, kyuhyun langsung meminum obat itu.

Mr. Cho lalu pergi setelah meninggalkan uang diatas meja untuk membayar minuman miliknya dan milik kyuhyun.

Kyuhyun pun pergi tidak lama setelah kepergian Mr. Cho, dan menyadari bel sekolah sebentar lagi akan berbunyi.

***

Aku dan Sungmin memang sudah berpacaran sejak kita kelas 2, tahun lalu.

Aku sudah menyukainya, sejak aku mulai diperintahkan untuk naik ke bumi.

Sedangkan dirinya, mulai menyukaiku sejak kami masuk sekolah ini.

Aku tidak tahu, bagamana bisa aku memncintai manusia seperti dia.

Jika dipikir-pikir, mungkin aku suka padanya karena sikapnya yang tetap sama meskipun tahu bahwa aku adalah incubus.

Dia pernah melihat wujud asliku, pernah melihatku membunuh orang.

Aku kira dia akan menghindariku dan mengadukannya pada semua orang.

Tapi dia tetap bersikap seperti biasa, seperti tidak terjadi apa-apa.

***

Setibanya di kelas aku disambut oleh senyuman Sungmin yang selalu meluluhkan hatiku.

Tiba-tiba aaku merasa ada sesuatu yang aneh terjadi pada tubuhku, tapi langsung ku acuhkan karena seongsaengnim datang.

Selama pelajaran berlangsung aku mulai merasakan semua gejala yang muncul.

***

“aish, sial. Ini obat perangsang.” Gumamku.

Tubuhku seketika terasa panas, dan membuatku tidak dapat berkonsentrasi dengan benar.

Aku lalu melihat ke arah sungmin yang duduk di sampingku. Tapi itu malah memperburuk keadaan, saat melihat tubuhnya membuatku ingin menyerangnya sekarang juga.

Untunglah, bel langsung berbunyi dan dengan cepat ku bereskan semua barangku ke dalam tas, begitu pula milik sungmin.

“aish, sial. Aku sudah tidak tahan lagi. Lee Sungmin. Kajja!” ucapku sambil menarik tangan sungmin.

“eh? Eodiseo?”

“nae jibae.” Jawabku.

Sungmin langsung melepas pegangan tanganku kasar.

Sungmin tahu maksud dari ucapanku tadi. Jika aku memaksanya pergi ke rumahku itu artinya aku memintanya melakukan sex denganku.

Aku pernah mencoba memaksanya atau bisa disebut hendak memperkosanya, tapi gagal karena aku tidak berani menggunakan tenagaku.

Dan semua itu, membuat sungmin mendiamkanku selama 2 bulan penuh.

“mwo? Shirreo.” Protes sungmin lalu berjalan berniat kembali ke kelas.

Tapi kyuhyun dengan cepat merebut tas sungmin, lalu memanggulnya, dan berjalan kembali keluar sukolah.

“kyyuhyunnie, lepaskan aku, turunkan aku, jebal.” Ronta sungmin sambil memukul punggungku tapi tidak kuhiraukan.

***

“kyuhyunnie, jebal, na shirreo.” Pintanya padaku tanpa henti.

“arra, arra, aku tidak akan melakukannya. Naiklah, ada yang ingin aku tunjukkan padamu. Besok hari minggu, kan? Menginaplah di rumahku.” Ucapku setelah efek obatnya sedikit mereda.

Lalu kuberikan satu helmku padanya, dan kupakai helmku.

“aku mau pulang.” Ucapnya mulai bertsikap seperti anak kecil.

Dia ketakutan. Takut padaku. Dia akan mulai bersikap seperti anak kecil jika sudah takut padaku.

“kau takut padaku?” tanyaku yang dia jawab dengan gelengan kepala.

Aku lalu mengambil kembali helm yang kuberikan padanya, lalu kupakaikan helm itu padanya.

“tanganmu gemetaran. Memang lebih baik kuantar kau pulang, lain kali saja kita ke rumahku. Naiklah.” Ucapku sudah naik dan menyalakan mesin motorku.

“jangan begitu. Aku tidak takut padamu. Kita pergi ke rumahmu.” Ucapnya lalu naik ke atas motor dan memelukku.

***

Awalnya kyuhyun kira tidak akan terjadi apa-apa, tapi ternyata obat itu mulai menunjukkan kinerjanya.

Sekarang sudah jam 8 malam, kyuhyun dan sungmin sedang menonton DVD yang kemarin dia beli.

Kyuhyun mulai beraksi,

Posisi mereka yang memang sudah berdekatan menguntungkan kyuhyun.

Dia lalu mendekatkan wajahnya ke leher sungmin dan mulaii mencium bahkan menggigit kecil lehernya.

“apa yang … kau lakukan? Keumanhaeyo.” Ucap sungmin setelah berhasil mendorong kyuhyun.

“aku harus pulang sekarang.” Ucap sungmin, beranja dari sofa meninggalkan kyuhyun.

Kyuhyun pun mengejar sungmin, lalu memanggul tubuh sungmin, dan masuk ke kamar serta menguncinya.

Kyuhyun lalu menghempaskan tubuh sungmin da menindihnya dengan cepat.

“keumanhaeyo, kyuhyunnie, jebal.”

Sungmin terus meronta, mendorong tubuh kyuhyun yang ada di atasnya.

***

Aku lalu memegang kedua tangannya dengan satu tanganku, sedangkan tanganku yang lain melepas semua pakaiannya.

Lalu ku lepas ke dua tangannya dan kembali menindihnya, memposisikan badanku berada di antara kedua kakinya.

Aku mulai mejilat nipplenya, bermain di sana, sampai akhirnya dia mengeluarkan desahan tertahan dari bibirnya.

“nngh … kyu~ … jebal, keumanhaeyo.” Ucapnya saat aku mulai turun ke bagian bawah tubuh.

“andwae, ini semua salah salah obat.” Jawabku singkat, karena menahan sesuatu dalam tubuhku.

“obat? … Aah.”

Sungmin langsung menarik rambutku, saat aku tiba-tiba memasukkan juniornya ke dalam mulutku dan mengulumnya.

“Nnghh … ahh … aah, kyu~ , keumanhaeyo, aah jangan lakukan itu, nngh.”

Tak kupedulikan protesnya sedikitpun, aku tetap melakukan apa yang akan membuat jati diri yang sebenarnya muncul.

“ahah … kyu~”

“keluarkan saja, aku membutuhkannya.”

Aku sedikit kesulitan melakukan ini karena tangan sungmin yang terus berusaha menarik kepalaku. Karena itu, aku lalu menahan kedua tangannya dengan satu tanganku agar bisa dengan leluasa mengulum dan mengocok juniornya.

Tak butuh waktu lama untuk membuatnya mencapai klimaks.

Langsung kutelan cairan kental yang muncul dari juniornya dan masuk ke dalam mulutku.

Aku lalu kembali memposisikan tubuhku berada di atasnya.

“lihat aku! Apa kau takut padaku?”

“aniyo, aku hanya --” ucapannya terhenti saat melihat perubahan dalam diriku.

Sepasang sayap muncul dari punggung dan merobek baju yang kupakai, disusul dengan munculnya ekor dan lalu telingaku yang berubah menjadi panjang dan runcing. Gigi taringku menajam. Dan bola mataku berubah menjadi merah. Dan juga kuku jariku yang menajam.

Inilah wujudku yang sebenarnya, di saat seperti ini hanya sayapkulah yang bisa kusembunyikan lagi.

“kau takut?” tanyaku lagi, yang dijawabnya dengan gelengan kepala.

“bohong.” Ucapku singkat.

Aku lalu mencium bibirnya, lama-lama, ciiuman itu berubah menjadi French kiss.

Saat sungmin mulai membalas ciumanku. Aku lalu memasukkan juniorku, yang sejak tadi memang sudah menegang, ke dalam holenya tanpa aba-aba ataupun pemanasan terlebih dahulu.

“AARGHHT!!!” jeritannya menandakan bahwa juniorku sepenuhnya masuk ke dalam holenya.

“kyuhyunnie, jebal, appo, keumanhaeyo.” Pintanya.

Air mata mulai muncul dari sudut matanya.

Tapi yang kulakukan bukannya berhenti, malah mulai melakukan in-out dengan tempo yang cepat membuatnya harus menahan sakit.

Aku lalu menuntun tanganna yang sedari tadi meremas spray ke leherku.

“kau boleh mencakarku atau menyambak rambutku, tapi aku tetap tidak akan menghentikan semua ini.”

“aah … haa … ah …, wae? Nngh … neo waegeurae? Ahh …”

***

Suara tempat tidur yang berderit mengikuti gerakkan mereka.

Suara desahan milik sungmin yang menandakan bahwa kyuhyun sudah mengenai g-spotnya.

Hanya suara itu yang terdengar di sekeliling kamarnya.

Selama 4 jam ke depan, entah berapa ronde yang mereka lakukan, entah berapa kali mereka berdua klimaks. Semua itu terjadi dengan sungmin yang tetap berontak dan kyuhyun yang tetap memaksa.

***

Efek obatnya masih tersisa, tapi kuputuskan untuk berhenti. Nafasnya sudah tidak teratur, sisa tangisannya meninggalkan segukan. Tubuhnya sudah banyak kutinggalkan kissmark.

“sial, obat ini benar-benar membuatku tidak bisa mengendalikan nafsuku dan akal sehatku, dan juga aku masih belum bisa menyembunyikan wujud asliku.” Gumamku.

Aku lalu turun dari atas tubuh sungmin dan turun dari tempat tidur, berniat membersihkan tubuhku setelah kuselimuti tubuh sungmin.

Setelah mandi aku memmbawa baskom berisi air hangat untuk membersihkan tubuhnya.

“aku kira kau tidur.” Kuusahakan untuk menyunggingka senyum padanya meski dia tidak melihatku.

“aku tidak bisa tidur.” Ucapnya, menyembunyikan wajahnya diantara kedua sudut sikunya.

Kulap seluruh tubuhnya perlahan, lalu kupakaikan piayama milikku padanya.

Sungmin menarik lengan bajuku, saat aku hendak beranjak dari tempat tidur.

“wae?” tanyaku

“kau mau kemana?” tanyanya, matanya mulai berkaca-kaca lagi.

“ada yang harus ku kerjakan.” Jawabku.

“aku tidak bisa tidur. Kajima.” Pintanya.

“tapi ini penting, harus kukerjakan sekarang juga.”

“aku takut, jebal kajima.”

“hanya sebentar. Tunggulah.”

Aku lalu pergi sambil membawa pakaiannya dan juga baskom tadi, setelah itu aku kembali ke kamar.

Kulihat sungmin menangis lagi, dengan tubuh menyamping membelakangi tepi tempat tidur.

Aku pun naik ke tempat tidur, mengambil posisi menyamping menghadap ke arahnya, sehingga aku dapat melihat wajahnya yang dia tutupi dengan kedua tangannya.

Kuulurkan kedua tanganku dan kuraih tubuhnya untuk kupeluk dengan erat.

“kemarilah, aku tidak jadi melakukan pekerjaanku.”

Tangisannya seketika mereda saat aku memeluknya dengan erat.

“kajima” pintanya dengan suaranya yang serak.

“tidak akan. Sekarang tidurlah.”

Sambil kuelus kepalanya, perlahan sungminpun tertidur. Lama kelamaan, aku pun ikut tertidur.

***

_TBC_

Argh, geli banget bikin ni FF, tapi author mesti bertahan demi kelanjutan FF author. Tapi tetep ja geli.

.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar