***
Title :
FFkyumin/yaoi/Another Evil’s Strategy called Pervert Plan/Part 2 -
Sekuel FFkyumin/yaoi/Evil’s Strategy
Author :
LeeSangra
Cast :
KyuMin
Genre :
Romance
Rating :
PG-15
Length : Two
Shoot
Disclaimer:
I onlyown the plot, the characters are all belong to themselves, do not take it
outwithout permission.
Note: FF ni
100% fiksi, 100% khayalan author.
yanggak suka
boy x boy harap jangan dibaca.
Yangg suka, silahkan
tekan tombol kembali, pada layar anda, gampang kan ^.^
Qgak mau
kalian terjerumus karena keyadongan author
SILENT
READER GO
***
ANNYEONG
Ni FF dah
lama bgt g author lanjutin. Karena lupa and g da waktu bwt bikin’y.
kalian pasti
dah lupa ma FF ni, tapi karena tag'y diambil dari part sbelum'y, berarti kalian
dah pernah baca.
Mian, ni FF
bner” terlupakan dan baru smpet dibikin sekarang. *bow
So, Check it
out
Semoga
kalian suka\(^.^)/
Selamat
membaca
***
Masalah
memang selalu datang di saat kita sedang menikmati sebuahkebahagiaan.
***
Aku yang
bangun lebih awal dari kyuhyun karena ada jadwal kuliah pagi,langsung pergi
tanpa membangunnya terlebih dahulu untuk berpamitan.
Aku berjalan
sepanjang jalan menuju kampus setelah turun dari bus.
Aku lalu
berbelok melewati gerbang dan masuk ke dalam melewati beberapakelas menuju ke
kelasku.
Waktu terasa
melambat saat seorang pria setengah baya berjalan ke arahyang berlawanan
denganku.
Orang itu
melihatku sekilas membuat kami sesaat beradu pandang.
Seketika itu
aku merasa tubuhku membeku tak tahu harus berbuat apa.
Aku lalu
berjalan cepat setelah beberapa detik mematung.
Kenapa
seperti ini?
Ini tidak
mungkin terjadi, di saat akku sudah berhasil melupakannya.
Kenapa semua
ini terjadi?
***
Aku bangun
setelah menyadari bahwa orang yang tidur denganku sudahberangkat untuk kuliah,
sedangkan hari ini aku tidak ada kuliah.
Handphoneku
berbunyi saat aku hendak ke kamar mandi.
“yeobseo?”
ucapku pada orang yang menelponku.
“kyuhun-ah,
aku sudah sampai di kampusmu, dimana kau sekarang?”
“oh, shin
ahjusshi, aku masih di rumah, hari ini aku lupa, kita akanbertemu, tunggulah di
sana, aku akan datang 30 menit lagi.” Jawabku lalumenutup telepon dan bergegas
ke kamar mandi.
***
Apa maksud
dari semua ini? Aku tidak mengerti kenapa orang itu datang?
Aku tiddak
bisa fokus sama sekali selama pelajaran berlangsung, tak adasatu pun materi
yang diberikan dosen yang masuk ke otakku.
Setelah
kelas berakhir aku putuskan untuk pulang saja.
“ah,
sungmin-ah.” Ujar seseorang dengan suara yang sangat familiarmemanggil namaku
setelah aku keluar kelas.
Aku lalu
berbalik dan menemukan kkyuhyun sedang berjalan ke arahku.
“kyuhyunnie?
Neo wae yeogi isseo? Bukannya hari ini kau tidak adakuliah?”
“aku kemari
untuk menemui seseorang, sekaligus untuk menjemputmu juga.Masih ada satu mata
kuliah lagi kan?” ucapnya yang kubalas dengan anggukan.
Ada
perarasaan sedikit lega melihat kedatangan kyuhyun, yang takdiduga.
Kuurungkan
niatku untuk pulang lebih awal, karna kedatangannya.
“Kajja,
tarrawa. Kau punya waktu kosong sebelum jam berikutnya kan? Akuingin
mengenalkanmu dengan seseorang. Dia tidak hadir di upacara pernikahankita
karena ada urusan bisnis. Jadi dia ingin bertemu dengan kita berdua.”
Ucapkyuhyun sambil menarik tanganku, berjalan menuju cafetaria.
***
Sesampainya
di cafetaria, kyuhyun menunjukan sungmin, pria yang hendaditemuinya dari
kejauhan.
Seketika
itu, raut wajah sungmin berubah menjadi pucat.
Belum sempat
mereka ke meja tempat pria itu duduk, sungmin tiba-tibaberhenti melangkah.
“lebih baik
aku ke kelas sekarang, aku baru ingat kalau tadi donghaeingin melihat tugas
milikku.” Ucap sungmin hendak melangkah pergi.
“chakkaman,
hanya sebentar.” Ucap kyuhyun menahan tangan sungmin.
“kyuhyunnie,
na shirreo. Aku harus ke kelas sekarang.”
“wae?
Donghae bisa menunggu. Shin ahjusshi seorang polisi, dan diabilang dia akan
membantu kita, mencari orang yang sudah membuatmu trauma.”
“Mwo? Tidak
usah itu sudah jadi masa lalu.”
“keugo
arrayo, keundae-”
“jebaljeom”
potong sungmin dengan sudut matanya yang sudah berlinangair mata.
Kyuhyun yang
melihatnya, lalu menyerah dan berhenti memaksanya.
“arrayo,
uljimma. Aku tidak akan memaksamu. Mianhae.”
Sungmin langsung
tersenyum dan berjinjit untuk mengecup pipi kyuhyun.
“gomawo.”
Ucap sungmin lalu pergi.
‘ada apa
dengannya?’ pikir kyuhyun yang merasa aneh dengan sikapsungmin.
***
“kyuhyun-ah,
waegeurae?” ucap shin ahjusshi saat kyuhyun mendekat danduduk di depannya.
“sungmin
tidak bisa bertemu denganmu, dia ada jadwal.”
“keurae?
Gwenchana, lain kali saja.”
Mereka
berdua mengobrol panjang lebar tentang banyak hal terutamatentang trauma
sungmin selama beberapa jam sambil menunggu sungmin selesai kuliah.
***
Pada
akhirnya aku tetap masuk ke kelas meski tak sedikit pun pelajaranyang bisa
kutangkap.
Sengaja
kupilih duduk di barisan tengah ke tiga dari belakang danberpura-pura
memperhatikan namun sebenarnya pikiranku sedang melayang entahkemana.
Berbagai
pertanyaan muncul di benakku, membuatku tambah tak fokus padapelajaran.
Kenapa dia
muncul di kampus?
Kenapa dia
bisa ada di kampus?
Kenapa
kyuhyun ingin sekali mencari ahjusshi yang hampir memperkosakudulu?
Kenapa di
saat seperti ini semuanya harus terjadi?
Tanpa terasa
2 jam pelajaran berakhir begitu saja.
Aku tersadar
dari lamunanku oleh decitan kursi yang digeser oleh paramahasiswa dan
ocehan-ocehan tak jelas yang mulai terdengar dari sana-sinisetelah sang dosen
meninggalkan kelas.
“sungmin-ah,
kajja, kita makan siang?” tawar donghae dan eunhyuk yangberdiri di belakangnya.
Aku
menggelengkan kepala menolak tawaran mereka.
“aku tidak
enak badan, jadi lebih baik aku pulang sekarang cepat.”
“jinjja?
Pantas saja sejak tadi kau terlihat lesu.” Ucap eunhyukkhawatir.
“mau kami
temani kau pulang? ... aku khawatir terjadi sesuatu padamu.” Tawardonghae.
“aniya,
gwenchana, aku bisa sendiri. Lagipula aku tidak inginmengganggu waktu kalian
berdua.” Ucapku membuat mereka salah tingkah.
“sampai
besok ya, bye.” Ucapku lalu pergi lebih dulu meninggalkanmereka berdua.
***
Aku duduk di
bangku panjang yang ada di bawah pohon besar yang masihkosong.
Kulihat jam
tanganku, yang memunjukkan pukul 1 siang.
Apa kyuhyun
masih di kampus? Jika iya, dia pasti masih bersama orangitu, dan aku tidak mau
jika harus bertemu dengannya.
Tapi jika
aku pulang lebih dulu, kyuhyun pasti akan marah.
Handphoneku
tiba-tiba bergetar, menyadarkanku.
Incomming
call
Kyuhyun
Tulisan yang
tertera di layar handphoneku.
Tanpa pikir
panjang, langsung kuangkat telponnya.
“kau sudah
keluar kelas?” ucapnya langsung tanpa menungguku mengucapkan‘halo’.
“o, aku
sedang ada di halaman belakang, aku baru saja berniatmenelponmu.”
“kemarilah,
shin ahjusshi masih ada di sini, dia ingin bertemudenganmu.” Ucapnya.
“na jibae
kagoshippoyo.”
“wae?
Temuilah shin ahjusshi sebentar.”
“shirreo.”
“tapi-”
“shirreo.”
“sungmin-ah.”
“shirreo,
shirreo, shirreo.”
Tak ada
suara apa pun saat aku selesai berucap.
“na jibae
ka.” Ucapku karena kyuhyun tak sedikitpun bicara.
“arraseo, na
gwidaryo. Aku akan segera ke sana sebentar lagi.” Ucap kyuhyunlalu menutup
telponnya.
***
“shin
ahjusshi, aku harus pergi sekarang. Kita lanjutkan pembicaraanini di rumahku
besok.” Ucapku langsung bangkit dari kursi.
“oke, biar
aku yang bayar.”
“kamsahamnida.”
Ucapku lalu pergi meninggalkannya.
Aku berjalan
dengan langkah cepat menuju tempat yang dikatakan sungmindi telpon tadi.
Dari
cafetaria menuju halaman belakang, aku melewati toilet dan 2kelas, lalu
berjalan sepanjang lorong kampus.
Dari
kejauhan aku bisa menemukan sungmin yang tengah duduk bersandar dibangku
panjang yang ada di bawah pohon besar sendirian.
Dari
kejauhan pula, aku melihat banyak namja yang melihat ke arahnya.
Sungmin
memang popular di kalangan para namja karena wajahnya yanglebih cantik dari
yeoja. Tapi dia tidak menyadari hal itu.
Tapi di
samping itu, aku tidak suka dengan beberapa namja yangmenatapnya dengan penuh
nafsu. Ingin rasanya aku menghajar namja sepertimereka.
Aku langsung
berdiri tepat di depannya, membuatnya terkejut.
Dia
menengadah ke arahku, membuatku bisa melihat kissmark yang kubuatdi sekitar
leher dan tulang selangkanya tadi malam.
Dia
menatapku, menungguku mengatakan sesuatu.
‘kajja.”
Ucapku mengambil tas dan buku miliknya untuk kubawakkan lalumenggandeng
tangannya.
“apa kau mau
makan siang terlebih dulu sebelum kita pulang?” tanyakupadanya.
“apa kau
lapar? Memangnya saat di cafetaria tadi kau tidak makan?” tanyanyabalik.
“aku sudah
makan tapi hanya sedikit untuk menganjal perut saja. Karena akuingin makan
bersamamu.” Ucapku sambil tersenyum ke arahnya membuatnya ikuttersenyum.
***
Selama
perjalanan menuju motor kyuhyun yang diparkir di tempat parkiryang ada di dekat
gerbang kampus, kulihat banyak yeoja yang sangat antusiasmelihat kyuhyun, namun
langsung berubah saat melihatnya sedang bersamaku.
Kyuhyun
sangat popular di kalangan para yeoja, bahkan setengah dariyeoja d kampus ini
sudah pernah mengatakan cintanya pada kyuhyun.
Tapi dia
menolaknya, dan mengatakan dengan jujur dan lantang bahwa diamenyukaiku. Hal
itu terjadi setelah dan sebelum kami pacaran dulu.
Dan itulah
yang membuatku sering dijahili.
“jangan
pedulikan mereka. Mereka hanya cemburu karena kaulah yang sudahberhasil mencuri
hatiku.” Ucapnya seakan tahu apa yang sedang kupikirkan.
***
“mianhae,
karena aku sudah menolak bertemu dengan shin ahjusshi tadi.” Ucapsungmin
memulai percakapan.
Setelah
selesai makan, kami pun memutuskan diam sejenak untukmengobrol.
“hm,
gwenchana. Lain kali saja.”
“apa yang
kalian bicarakan selama aku kuliah?”
“kita bicara
tentang dirimu.” Ucapku jujur.
“mwo?”
ucapnya terkejut.
“aku sudah
biang kan? Kalau aku ingin menemukan pria yang membuatmutrauma dan memberina
pelajaran.”
“tapi itu
sudah lama dan aku sudah melupakannya, kyuhyunnie.”
“aku tahu
itu tapi tetap saja, jika hanya kau yang menanggung semuanya.Itu tidak adil.
Dan aku ingin orang itu mendapat hukuman yang setimpal atas apayang dia lakukan
padamu.”
Sungmin
diam, menatapku dengan tatapan menerawang. Menatapku seakan adahal yang ingin
dikatakan namun enggan untuk diucapkan.
“jebal, aku
tidak mau luka lamaku terbuka kembali.” Ucapnya sungminmemegang kedua tanganku.
“aku sudah
melupakannya. Aku sudah tidak takut lagi. Traumaku sudahsembuh. Dan itu semua
berkat kau.” Lanjutnya.
Aku diam
sejenak berusaha mencerna kata-katanya. Memang benar, jiakaaku menngukit masa
lalunya, dia mungkin akan kembali takut.
Aku menatap
matanya yang mulai berair, aku tidak pernah bisa menangjika dia sudah
mengeluarkan ekspresi seperti itu.
“arraseo.”
Ucapku, akhirnya menyerah.
“jeongmal?”
“nde, aku
akan bilang pada shin ahjusshi untuk menghentikanpenyelidikan.” Ucapku.
Aku terkejut
saat dia melepas tanganku, lalu bangun dan mencondongkantubuhnya ke depan.
Dia lalu
menarik kerah bajuku dan
Chu~
Dia
menemelkan bibirnya tepat di bibirku beberapa detik membuatkuterbealak.
“gomawo.”
Ucapnya lalu kembali duduk.
Beberapa
pasang mata yang sedari tadi memperhatikan kami, ikut terkejutdengan mulut
menganga. Bahkan beberapa yeoja berteriak dan mulai heboh.
Aku sendiri
merasa bahwa wajahku mulai memerah, aksinya memangbenar-banar tak terduga.
“kajja, kita
keluar sekarang.” Ucapnya sambil membawa tas dan bukumiliknya.
“sebelum
pulang, kau mau nonton dulu? Ada film baru yang tayang perdanahari ini.”
Tawarku.
Sungmin
mengangguk setuju, dan kami pun pergi dari sana.
***
Film selesai
sekitar pukul 06.15, sungmin keluar dengan wajah ditekuk,berjalan
meninggalkanku di belakang.
Aku hanya
bisa tersenyum melihat sikap kekanakannya itu.
Film yang
kami tonton bergenre horror, sedangkan sungmin tidak sukamenonton film horror.
Aku sengaja
tidak memberitahunya, aku suka melihat sikapnya yang taksedikitpun melepas
lenganku dan jika ada scene yang menakutkan, dengan cepatdia akan
menyembunyikan wajahnya ke bahuku. Dan alhasil, sekarang dia marah.
“sungmin-ah,
jangan marah. Mianhae, aku tidak memberitahumu.” Ucapku saatsungmin berjalan
semakin cepat meninggalkanku.
Saat aku
hendak mengejarnya, dia tiba-tiba berhenti berhenti berjalan.
Sungmin
membalikkan badannya ke arahku dan menarik tanganku, dankembali berjalan.
“wae?”
tanyaku heran saat dia mulai mempercepat langkahnya.
“Ice Cream.”
Ucapnya dengan senyum mengembang seperti anak kecil.
***
_TBC_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar