Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home/P.14
***
"kajja, kita pulang." ucapnya sudah stand-by di atas motornya lalu memberikan helm padaku.
Aku lalu memakai helmnya dan naik ke atas motornya.
"peluk aku!"
"nde?"
"aku bilang peluk aku!" ulangnya. Aku tidak bisa menolak.
"president?
Apa benar tidak apa2 jika aku tinggal di rumah anda?" ucapku saat kita
sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya dengan menggunakan
motornya.
"gwenchana, aku tinggal sendirian di apartemen
sendìrian, lagipula banyak kamar kosong. Lagipula kau memang harus
tinggal di rumahku." jawabannya membuatku tidak bisa bicara apa2 lagi.
Aku berhasil mendapatkan nilai 100 berkat kyuhyun. Jadi aku harus mengabulkan permintaan, yaitu aku harus tinggal di rumahnya.
Tiba2 kyuhyun membelok motornya dan berhenti di pinggir.
"sungmin-ah?" panggilnya.
"nde?" jawabku.
"aku lapar, kau mau pergi ke restauran? Kita makan dulu di sana, mau?" tawarnya
"nde?
Andweyo, lebih baik kita makan di rumah saja, biar saya saja yg
memasakannya untuk anda." tawarku sedikit gugup karena posisiku
sekarang tengah memeluk pinggangnya karena takut jatuh dari motor.
"ok, kalau begitu, kita belanja dulu. Di apartemenku tidak ada apa2" ucapnya setuju.
***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna Get You Home .../P.15
***
"president? Waegeuraeseuyo? Apayo?" ucapku saat kita sudah tiba di supermarket dan mulai berkeliling mencari bahan makanan.
"ani" ucapnya datar.
"apa lebih baik kita pulang saja dan memesan makanan? Atau cari restauran terdekat di sini?" ucapku khawatir.
"wae? Kau yg menawarkan untuk memasak untukku, kenapa kau malah mau menolaknya?" ucapnya kesal.
"karena
sejak tadi anda diam saja, saya takut anda tidak suka dengan ide saya
untuk memasakkan anda makanan. Jadi ..." jelasku tidak berani
melanjutkan kalimatku.
"aku hanya lelah sekaligus senang,
jangan terlalu khawatir." ucapnya lalu mengambil keranjang dorong dan
berjalan sambil menggandeng tanganku.
***
"jwesonghamnida,
saya tidak tahu jika anda tidak suka sayuran. Le-lebih saya buatkan yg
lain saja." ucapku hendak mengambil lauk yg ada di depannya.
"andwe, kau sudah membuatkannya untukku, jadi akan aku makan."
"jangan dipaksakan jika anda tidak suka."
"hmm, enak juga." ucapnya setelah mencoba masakanku.
***
"hah, kenyang. Aku mandi dulu, setelah itu baru giliranmu."
"nde."
Kyuhyun langsung pergi, ke kamarnya. Sedangkan aku membersihkan bekas kita makan.
***
"sungmin-ah,
mandilah di kamar mandi yg ada di kamarku, lalu pakai piyamaku yg ada
di lemari saja, karena barang-barangmu masih belum di rapikan, jadi
besok sepulang sekolah aku bantu kau membereskannya. Arra?"
"nde" jawabku, entah kenapa aku tidak bisa menolak perintahnya.
Semua ini membuatku gugup.
***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home .../P.16
***
Aku
putuskan untuk duduk bersandar di kepala tempat tidur sambil membaca
buku yg kemarin belum selesai kubaca. Tak lama kemudian sungmin keluar
dari kamar mandi dengan piayama yg kebesaran dan rambutnya yg masih
basah tertutup handuk kecil dì atas kepalanya menunduk terus.
Aku lalu menghela nafas sambil menyimpan bukuku di meja dan beranjak dari tempat tidur, berjalan ke arahnya.
"kau
ini, rambutmu masih sangat basah, duduklah, biar kubantu kau
mengeringkannya." ucapku sambil menuntunnya ke tempat tidur dan duduk
berhadapan di sana.
"jwesonghamnida, saya sudah merepotkan anda." ucapnya selagi aku mengeringkan rambutnya dengan handuk.
"wae? Akulah yg telah merepotkanmu. Langsung membawamu ke sini."
"kenapa anda ingin saya tinggal di sini?"
"tidak
ada alasan khusus. Aku hanya bosan tinggal sendirian di sini."
jawabanku membuat sikap diamnya muncul lagi. Apa yg sebenarnya sedang
dia pikirkan?
"sungmin-ah?" panggilku membuatnya menengadah ke arahku.
Langsung kukecup bibirnya cepat, lalu kulihat ekspresi terkejutnya yg menurutku manis.
Kudekatkan wajahku ke wajahnya perlahan, lalu mencium bibirnya lebih lama. Matanya mulai menutup, menikmati ciuman yg kuberikan.
***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home .../P.17
***
"wae?"
ucapku saat aku sudah menindihnya dan meninggalkan beberapa kissmark
di lehernya tapi belum sempat melepas pakaiannya, karena tubuhnya mulai
bergetar hebat dan meronta ketakutan.
"jwesonghamnida,
ini tidak boleh. Kita masih anak sekolah. Jika terjadi sesuatu, bisa
gawat." ucapnya gugup tak berani menatapku.
"mwo? Kau
berkata seperti itu seperti kau akan hamil jika kita melakukannya."
sindirku yg dia jawab dengan air mata yg mulai keluar dari sudut
matanya.
"ya! Wae uljimayo?" aku langsung beranjak dari atas tubuhnya, lalu berbaring di sampingnya sambil memeluknya yg mulai terisak.
"jwesonghamnida, jeongmal jwesonghamnida." ucapnya terus menerus di sela isakan tangisnya.
Seiring berlalunya waktu, kita berdua terlelap.
***
Pagi pun tiba, sungmin terbangun saat menyadari bahwa kyuhyun sudah tidak ada di sampingnya.
'hari ini giliranku untuk jadi periksa, jadi aku berangkat lebih dulu.
Kyuhyun.' isi memo yg berada di meja kecil di samping tempat tidur yg baca saat menemukannya.
Ekspresi cemar muncul di wajah sungmin, saat teringat kejadian semalam.
"apa dia marah?" gumam sungmin pada diri sendiri
***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home .../P.18
***
Sepertinya
kyuhyun benar-benar marah, saat aku melihatnya di gerbang, dia hanya
melihatku sekilas tanpa tersenyum sama sekali. Dan saat kita berdua
berpapasan di koridor kelaspun sama saja.
Dan sekarang aku
sedang melihatnya dì balik jendela ruangan miliknya, dia sedang sibuk.
Karena itu, kuputuskan untuk pulang sendiri saja.
***
"YA! Kenapa kau pulang lebih dulu?" teriak kyuhyun saat tiba di rumah.
"eh? Saya tidak ingin merepotkan anda, lagipula anda sedang sibuk. Jadi, ..." ucap sungmin yg sedang belajar di ruang tengah.
"mwo?
Aku sudah bilang akan membantumu membereskan barangmu. Kau ini ..."
ucapan kyuhyun langsung berhenti oleh suara ponsel miliknya.
Kyuhyun lalu mengangkat ponselnya, sambil berjalan meninggalkan sungmin.
"appa,
aku sudah bilang aku tidak mau, kenapa appa memaksaku?" ucap kyuhyun
pada orang yg menelponnya yg ternyata adalah appa-nya.
"mwo?
Arraseo, jika terjadi sesuatu yg genting, aku baru akan membantu ayah
bekerja di perusahaan." ucap kyuhyun dengan kesal lalu menutup
ponselnya. Dan berjalan ke arah sungmin.
"a-a-anda marah?" ucap sungmin gugup.
"ani." jawabnya dingin.
"jwesonghamnida"
"aku bilang aku tidak marah, berhentilah meminta maaf." bentak kyuhyun lalu masuk ke kamar meninggalkan sungmin yg ketakutan.
***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home .../P.19
***
Keesokkan paginya, kyuhyun keluar dengan mengenakan seragam lengkap, sedangkan sungmin baru selesai memasak.
"pagi, sarapannya sudah siap. Makanlah." sapa sungmin.
"tidak perlu. Aku sudah terlambat." ucapnya langsung pergi keluar.
"tapi, tadi malam anda tidak makan apa-apa." ucap sungmin pada kyuhyun yg ternyata sudah meninggalkan apartemen.
Sungmin lalu memutuskan untuk membawa makannya ke sekolah.
***
Jam istirahatpun tiba, sungmin langsung keluar dari kelas dan pergi ke ruangan kyuhyun, sambil membawa bekal milik kyuhyun.
"zhoumi
sunbaenim, apa anda melihat president?" tanya sungmin saat dia tiba di
ruangan itu dan hanya melihat zhoumi sedang sibuk dengan laptopnya.
"dia sedang tidur di UKS, sepertinya dia kelelahan." jawabnya.
Sungmin pun langsung pergi ke UKS.
***
Keadaan di dalam UKS sangat tenang. Hanya ada Kibum songsaengnim yg sedang sibuk memeriksa persediaan obat.
"sungmin-ah, kau mencari kyuhyun?" ucap kibum saat melihat sungmin sedang berdiri di ambang pintu.
"dia ada di sana." lanjut kibum sambil menunjuk tempat tidur yg paling dekat jendela dengan tirai yg menutupinya.
Sungmin menghampiri tempat tidur itu dan menemukan kyuhyun tengah tertidur lelap di atasnya.
Sungmin lalu duduk di kursi yg tersedia di samping tempat tidur, setelah meletakkan bekalnya di meja samping tempat tidur.
Sungmin hanya bisa memandang wajah kyuhyun yg sedang tertidur dalam diam ...
***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home.../P.20
***
Kyuhyun terbangun dari tidurnya, dan menemukan sungmin ikut tertidur di kursi yg ada dì samping tempat tidur.
Kyuhyun lalu beranjak dari tempat tidur dan memindahkan sungmin ke tempat tidur, kemudian mengecup keningnya.
Setelah itu, kyuhyun melihat bekal makanan yg ada di meja dan melihat memo kecil yg ada di atasnya.
'makanlah, saya tidak ingin anda sakit.' isi memonya
Kyuhyun pun pergi ke meja kerja kibum lalu duduk sambil membawa bekal itu.
Dan kyuhyunpun memakannya.
***
"sungmin-ah, bangunlah. Ini sudah sore." bisik kyuhyun di dekat telinga sungmin.
Sungmin yg terkejut langsung mengambil posisi duduk di atas tempat tidur.
"aku
sudah bilang aku tidak marah. Turunlah. Kajja, ini sudah jam pulang.
Siwon sudah membawakan tas kita kemari." ucap kyuhyun tapi sungmin hanya
diam menatap kyuhyun.
"shirreo?" ucap kyuhyun pergi meninggalkan sungmin.
Isakan tangis mulai terdengar saat kyuhyun membuka pintu lalu berjalan keluar.
Kyuhyun lalu kembali masuk dan menghampiri sungmin yg sedang berdiri sambil menangis.
"kau ini." ucap kyuhyun memeluk sungmin erat.
"Aku
sudah bilang aku tidak marah, moodku memang selalu jelek jika sudah
kelelahan. Mian, sudah membentakmu. Mian, sudah mengacuhkanmu. Mian,
sudah membuatmu menangis." jelas kyuhyun saat tangisan sungmin mulai
mereda.
"apa kau menyesal menjadi pacarku?" tanya kyuhyun yg dijawab sungmin dengan gelengan kepala.
"baguslah kalau begitu. Kajja." kyuhyun lalu menggandeng tangan sungmin, kemudian berjalan meninggalkan UKS
***
***
Mini FF kyumin/yaoi/Wanna get you home ... / bonus part
***
Waktu
berlalu begitu cepat, jam dinding menunjukkan pukul 08.00 malam,
sekarang aku dan sungmin sedang duduk sambil menonton tv. Sejakk
kejadian tadi sore, sungmin hanya berbicara seperlunya dan tidak berani
menatapku.
“haah, kalau begini caranya, aku bisa benar-benar marah padamu, arra?” ucapku frustasi.
“eh?”
“sikapmu ini membuatku tidak tahu harus berbuat apa.” Ucapku tegas.
“keugae ... cheonen ...” ucapnya tingkah.
“kajja, aku bosan dengan sikapmu yang seperti itu.” Aku lalu menariknya kasar ke kamarku.
“eh?
Chakka ... apa yang anda lakukan? Saya mohon hentikan! Jangan seperti
ini. President, jebal?” pintanya setelah aku menjatuhkannya di atas
tempat tidur dan berusaha melepas ppiyamanya hingga kancing terlepas.
Aku lalu mencium lehernya, dan ku pegang ke dua tangannya agar tidak terlalu banyak perlawanan.
Aku lalu berhenti setelah meninggalkan beberapa kissmark di lehernya, dan melepaskan tangannya.
Tangisannya semakin menjadi, tangannya meraih kerah bajuku dan meremasnya berusaha mereda gemetar di tubuh.
“jeongmal andwemida, president, jebal. Hentikan semua ini?” pintanya.
Entah
apa yang merasuki pikiranku saat ini, emosi menguasai diriku
sepenuhnya. Aku tidak peduli dengan tangisannya yang semakin menjadi,
tangannya yang berusaha mendorong tubuhku, suaranya yang berusaha untuk
berhenti.
“aku tidak akan menghentikan semua ini.” Teriakku membuatnya terkejut.
“semua resiko akan ku ambil, aku akan bertanggung jawab dengan semua ini.” Ucapku melembut.
“aku berjanji pada diriku sendiri dan juga padamu, bahwa apapun yang akan terjadi, aku tidak akan meninggalkanmu.
Air mataku turun begitu saja dan menetes mengenai pipinya yang berada tepat di bawahku.
“saya mengerti dengan semua yang anda katakan tapi ... tetap saja, kita tidak boleh ... mmph”
Aku langsung menghentikan ucapannya dengan cara menciumnya.
“andwae, jebal!”
Aku dengan paksa melepas semua pakaiannya tanpa menyisakan satu helaipun.
“anda jahat, saya membenci anda, benar-benar membenci anda, sangat benci.” Ucapnya pasrah karena sudah lemas akibat perlakuanku.
“aku tidak percaya dengan kata-katamu itu.”
Setelah itu, beberapa onde kita lewati, meski aku tetap memaksanya.
Sampai dia tertidur lelappun, aku terus membuatnya menangis.
***
_TBC_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar