Selasa, 09 Oktober 2012

Wanna get you home/Chapter C


Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home .../P.21
***

Pagi pun tiba, jam dinding menunjukan pukul 7 pagi saat aku terbangun dan melirik jam.

Saat aku membuka mata, aku menyadari jika semua ini bukan mimpi.

Berbaring di atas tempat tidur dan dipeluk oleh kyuhyun dengan sangat erat. Dan lagi hanya selimutlah yang menutupi tubuhku yg tak berbusana.

Penyesalan memang selalu datang di akhir, setelah kita melakukan kesalahan itu.

"aw" ringisku pelan saat aku berusaha melepaskan pelukan kyuhyun dariku lalu merasakan sakit yg teramat sangat di bagian bawahku.

Perih menjalar ke seluruh tubuhku, saat aku perlahan beranjak dari tempat tidur. Tapi saat aku hendak berdiri, kedua kakiku terlalu lemas menyebabkan aku jatuh terduduk di tepi tempat tidur.

"eottheokae?" gumamku pada di diriku sendiri, setelah menutup tubuhku dengan selimut dari kepala hingga kaki, dengan posisi tetap duduk di tepi tempat tidur.

"jinjja eottheokae? Jinjja apayo." gumamku berkali-kali lalu mulai menangis karena tidak bisa berbuat apa-apa.

***

Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home.../P.22

***

Aku terbangun oleh suara namja yg sangat kukenal bernama Sungmin. Saat aku membuka mataku, aku menemukan Sungmin yg sedang duduk di tepi tempat tidur dengan selimut menutupi tubuhnya.

"ya, kau sudah bangun? Waegeurae?" tanyaku mengambil posisi duduk.

"saya ... saya tidak ... berdiri." ucapnya pelan di sela tangisannya namun tetap bisa kudengar.

"kau hendak ke kamar mandi tapi tidak bisa, biar ku gendong" ujarku dengan cepat beranjak mendekati Sungmin.

"eh? Andweyo, president." ucapnya tidak bisa apa-apa karena terus memegang selimut yg menutupi tubuhnya.

Aku langsung membawanya ke kamar mandi lalu mendudukannya di atas closet, kemudian meninggalkannya yg tertunduk tak berani melihat wajahku.

***

Aku lalu keluar dari kamar dan menemukan wanita setengah baya sedang memasak di dapur.

"ahjumma, kau sudah datang." sapaku pada pelayan yg memang sudah biasa bertugas membersihkan apartemen ini setiap minggu.

"nde, saya baru selesai memasak, setelah ini saya hendak membersihkan apartemen ini."

"nanti siang saja kau kembali lagi untuk bersih-bersih, aku lupa memberitahumu kalau ada penghuni baru di sini."

"nde, arraseumnida." jawabnya lalu pergi.

Aku sendiri langsung makan tanpa menunggu Sungmin keluar.

***

"kau sudah selesai? Makanlah! Aku mandi dulu." ucapku saat melihatnya keluar dari kamar.

Dia hanya mengangguk sebagai jawaban.

***

"haah, segar." ucapku keluar dari kamar sembari mengeringkan rambut dengan handuk kecil.

Aku melihat Sungmin menonton tv, tak menyadari kehadiranku.

Aku lalu duduk di sampingnya.

"kau sedang nonton apa?" ucapku membuatnya terkejut.

Aku lalu berhenti mengeringkan rambut dan ikut menonton.

Perlahan aku merasakan Sungmin menarik handuk yg kupegang. Aku lalu melihat ke arahnya.

"Rambut anda masih sangat basah, biar saya bantu keringkan." ucapnya pelan lalu mengambil handukku.

'kyeopta' itulah yg kupikirkan sekarang.

***

Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home.../P.23

***

"kenapa kau diam saja? Kau marah?" tanyaku padanya yg masih membantuku mengeringkan rambutku.

Aku memperhatikan sepanjang lehernya yg penuh dengan gigitan dan kissmark, karena ulahku.

Sungmin menggelengkan kepala, dan tetap diam tak melihat wajahku melainkan rambut.

"lihat mataku! Apa sekarang kau takut padaku?"

"anieyo, saya hanya ..."

Tiba-tiba air mata mengalir membasahi pipi Sungmin. Menyadari hal itu, Sungmin langsung menutup wajahnya dengan handuk yg tadi dipakai untuk mengeringkan rambutku.

Aku lalu memeluknya, menposisikan kepala Sungmin berada tepat di dadaku. Kemudian ku usap kepala.


"sebenarnya, akulah yg sekarang sedang ketakutan karenamu." pengakuanku.

"aku takut kau akan membenciku dan meninggalkanku begitu saja." lanjutku

Tangisannya membuatku semakin gugup dan takut.

***

Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home.../P.24

***

Apa yg kuucapkan ternyata malah membuat tangisannya semakin keras.

"uljima! Setiap kau menangis, aku tidak tahu harus berbuat apa untuk menghentikan tangisanmu." ucapku pasrah tetap memeluknya.

***

"hari ini kau mau ikut aku ke sekolah?" tawarku setelah tangisnya mereda.

"sekarang hari minggu, kenapa anda harus ke sekolah?" tanyanya.

"banyak yg harus di siapkan untuk pariwisata akhir semester yg akan diadakan 2 minggu lagi. Karena itu, hari ini aku harus pergi."

"jwesonghamnida, saya tidak bisa ikut. Saya sudah janji dengan teman dekat saya, Henry, untuk mengerjakan tugas bersama."

"keurae, aku harus siap-siap sekarang." ucapku beranjak dari tempat duduk lalu berjalan meninggalkan sungmin.
Tapi, baru beberapa langkah, aku teringat sesuatu.

Aku lalu berbalik dan kembali berjalan ke arah sungmin.

"sungmin-ah?" panggilku.

"ne" jawabnya sambil memalingkan wajahnya ke arahku.

CUP ~

"morning kiss ^.^ , aku hampir lupa." ucapku sambil tersenyum.

Sedangkan sungmin sendiri telah membeku di tempat akibat kelakuanku.

***

Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home.../P.25

***

Setelah Kyuhyun pergi. Sungmin pun bersiap-siap untuk pergi.

Tapi saat Sungmin keluar kamar, dia menemukan wanita setengah baya sedang membersihkan seluruh apartemen.

"nuguseyo?" tanya Sungmin setelah keduanya bertemu pandang.

"cheonen kim imnida. Saya pelayan yg bertugas membersihkan tempat ini dan memasak setiap Minggu. Bangapseumnida." jawabnya sambil membungkuk.

Sungmin pun ikut membungkuk

"Sungmin imnida. Bangapseumnida. Kalau begitu biar saya bantu."

"tidak perlu. Ini semua tugas saya." tolaknya sopan.

"tapi tempat seluas ini pasti menguras tenaga yg tidak sedikit. Biar saya bantu, agar pekerjaan anda lebih cepat selesai. Jadi anda dapat beristirahat lebih lama." jelas sungmin, sambil mengambil lap yg ada di tangan kim.

"andwaemida." ucap kim mengambil kembali lapnya.

"waegeureuseyo?" tanya sungmin heran.

"jika tuan muda tahu hal ini, saya bisa dipecat. Dan tolong jangan gunakan bahasa formal saat sedang berbicara dengan saya." pinta kim

"tapi..."

***

Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get home.../P.26

***

Sungmin akhir berhasil menang dalam perdebatannya dengan pelayan. Dan memang benar bahwa perkerjaan mereka selesai lebih cepat. Karena itu, waktu istirahat mereka gunakan untuk mengobrol sebelum keduanya pergi meninggalkan apartemen itu.

"seperti anda sudah sangat lama bekerja dengan president." ucap Sungmin membuka percakapan.

"nde. Sudah hampir 20 thn saya bekerja."

"kalau begitu anda pasti tahu banyak tentang president?"

"nde. Saya mengenal tuan muda sejak kecil. Dulu dia sangat keras kepala mesti sekarang pun tetap seperti itu. Saya melihat pertumbuhannya dengan sangat jelas. Mulai dari saat tuan muda berkelahi dengan anak-anak yg lebih tua darinya. Memenangkan olimpiade matematika saat SMP. Dan sekarang tuan muda mempunyai tunangan yg sangat cantik yg sangat dia sayangi. Saya merasa sangat bahagia melihat tuan muda tumbuh menjadi orang yg dewasa." jelas kim

"tu-tu-tunangan?" tanya sungmin takut salah dengar.

"ah, jweseonghamnida. Saya bersalah. Tidak seharusnya saya membocorkan rahasia ini. Saya mohon maafkan saya. Saya mohon." seketika kim langsung membungkuk saat sadar dengan apa yg dikatakannya.

"anieyo, sayalah yg bersalah. Saya mohon berdirilah."

"nde"

Keheningan langsung melanda ruangan itu begitu saja. Hanya suara jam yg berdetak yg memenuhi ruangan itu selama beberapa detik.

"ah, sudah jam segini. Saya harus pergi untuk menemui teman saya. Permisi." ucap sungmin memecah sepi.

Sungmin pun pergi meninggalkan Kim begitu saja.

Sungmin sendiri tidak tahu apa yg seharusnya dia katakan.

Kegundahan mulai melanda hati dan pikiran Sungmin.

Ternyata semua yg dikhawatirkan Sungmin telah terjadi.

***

Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home.../P.27

***

"ya, henry? Jam berapa Sungmin akan datang?" tanya umma henry yg sedang sibuk memasak.

"katanya sebentar lagi sampai." jawab henry, yg sedang duduk santai di depan tv sambil memakan snake.

"bukankah kemarin kau sudah mengerjakan semua tugasmu? Kenapa hari ini kau dan sungmin harus kerja kelompok?"

"ini sudah tradisi, satu-satunya permintaan sungmin yg pernah dia ajukan padaku. Umma ta hukan kalau Sungmin tidak merepotkan orang lain, melalukan segalanya sendiri."

"tentu saja, sungmin kan sudah dekat dengan kita sejak kalian masih SD."

"nah, sejak kenal itulah tak satupun hal yg pernah dia minta dariku, hal sekecil apapun belum pernah. Karena itu, saat dia meminta untuk mengijinkannya setiap hari minggu berkunjung ke rumah, aku sangat senang. Tapi kalau hanya sekedar main, dia tidak suka, makanya kuputuskan untuk kerja kelompok saja." jelas henry panjang lebar.

"sungmin memang anak yg baik, andai umma punya anak seperti dia." ucap umma henry mulai berkhayal.

"aku sendiri sudah menganggapnya sebagai namdongsaengku sendiri. Tapi sejak dia berpacaran dengan Cho Kyuhyun, waktuku dengan sungmin jadi berkurang."

TING TONG

Bel berbunyi menandakan ada orang di luar. Henry pun langsung beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke arah pintu.

"minnie, waegeurae?" tanya henry, saat melihat mata sungmin yg berkaca-kaca.

Sungminpun melihat wajah henry yg memandangnya dengan tatapan cemas.

"mian, aku telat datang, ada hal yg harus kuselesaikan tadi. Jadi ... Jadi ..." tak terasa air matapun mengalir begitu saja membasahi pipi sungmin.

Henry yg awal ingin tertawa karena melihat sungmin yg menangis seperti anak kecil, tapi batal karena ini pertama kalinya dia menangis seperti ini.

"kemarilah" ucap henry sambil membentangkan kedua tangan dan sungminpun memeluknya.

"ayo masuk. Ceritakan semuanya padaku. Ingat SE.MU.A" ucap henry.

***

Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home.../P.28

***

3 namja tampan tengah sibuk di depan notebook mereka masing-masing. Sibuk menyelesaikan agenda yg selalu menyita waktu.

Kyuhyun, si president.

Zhoumi, si vice-president

Dan Siwon, sepupu Kyuhyun.

***

"kyu? Aku tiba-tiba teringat sesuatu." ucap Siwon memecah kesunyian di ruangan itu.

"mwo?" tanya kyuhyun balik tak menoleh sedikit pun.

"apa sungmin sudah tahu soal victoria?"

"mwo? Nugu?"

"victoria? Tunanganmu?"

"tentu saja tidak, dan takkan kuberitahu. Akan ada masalah besar kalau dia sampai tahu."

"lalu apa yg akan kau lakukan dengan mereka?" ucap zhoumi angkat bicara.

"entahlah. Nanti saja kuurus, lagi pula bukan aku yg menginginkan untuk bertunangan."

"tapi bagaimana kalau sungmin tahu? Sungmin dan victoria kan satu kelas." ucap zhoumi.

"ya! Ucapanmu ìtu terasa seperti doa di telingaku. Semoga saja tidak."

Percakapan pun langsung berakhir saat melihat kyuhyun mulai terlihat marah.

***

Sesuai perintah henry, Sungmin menceritakan semuanya setelah dia sudah berhenti menangis dan mulai tenang.

"ok, kau baru tahu tadi kalau kyuhyun sudah punya tunangan. Lalu siapa namanya?"

"molla."

"apa setelah ini kau akan bertanya siapa dia pada kyuhyun?"

"biarkan dia sendiri yg menceritakannya padaku."

"Sudah jangan menangis lagi, aku tahu ini sulit. Tapi tenanglah kau masih punya aku, ok?"

Sungmin mengangguk, lalu mengeluarkan buku yg ada dalam tasnya.

"kau masih tetap akan belajar?" tanya henry heran

"tentu saja, aku tidak mau masalah seperti ini membuat nilaiku turun."

***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home.../P.29

***

Malam itu, Sungmin pulang lebih awal. Dan langsung masuk ke kamarnya tanpa makan malam terlebih dahulu.

Awalnya sungmin ingin menunggu kepulangan kyuhyun, namun dia mengurungkan niat itu, karena lelah. Lelah dengan semua yg terjadi hari ini.

'semoga besok semuanya akan baik-baik saja' harap sungmin sebelum dia benar-benar terlelap dalam tidur.

***

Malam telah larut, waktu menunjukkan pukul 9 malam.

Kyuhyun yg masuk ke apartemennya menyadari bahwa tempat itu sudah sepi seperti tak berpenghuni.

"apa sungmin sudah tidur?" ucap kyuhyun sambil berjalan ke kamar sungmin.

Kyuhyun pun masuk ke kamar tersebut, mendekati tempat tidur dan berjongkok di tepi kepala tempat tidur.

Memandang wajah namja yg tengah tertidur lelap di sana, mengelus kepalanya, menyentuh pipinya, lalu mengecup keningnya.

"kita tidak bicara banyak hari ini. Mian, aku harus meninggalkanmu sendirian di sini. Jaljayo."

Kyuhyun lalu bangkit dan membetulkan letak selimut agar menutupi seluruh tubuh sungmin seutuhnya. Setelah itu, keluar kamar tersebut.

***

_TBC_