Minggu, 24 Juli 2011

Risk or Not?/part 3

FF/yaoi/kyumin/Risk or Not?/part 3

Author: Lee Sangra
Cast: Kyumin
Genre: Romance
Rating: PG-17

Disclaimer: I only own the plot, the characters are all belong to themselves, do not take it out without permission.

Annyeong

nich lnjutannya mumpung lgi on d komp
Langsung aja y

Note: yg gak suka boy x boy harap jgn di baca.
Q g mw klian terjrumus krena k yadongan author

Silent  reader go away

***

“umma, kenapa kau di sini? Bukannya tadi kau baru saja menelponku?”

“ya! Cho kyuhyun!  Apa yang kau lakukan terhadap orang lain?
Ternyata orang yang datang tidak lain adalah Kim Heechul, ibunya kyuhyun.

“a ... Umma... appo, hentikan, jinjja appo, aku bisa menjelaskan ini”

“aish, apa yang harus kau jelaskan? Semuanya sudah jelas, kau benar-benar  ya. Dia ...”

“UMMA!!!” Seketika aksi memukul kyuhyun itu berhenti, akibat teriakan kyuhyun sendiri.

“umma, aku bilang aku bisa menjelaskan semuanya” sambil mengusap tubuhnya yang kesakitan

“Oke, jelaskan padaku, siapa dia?” menunjuk ke arah sungmin

“Dia ... dia pacarku, Lee Sungmin, orang yang aku ceritakan waktu itu, masa umma lupa sich!”

Heechul langsung melihat Sungmin dengan pandangan yang tidak bisa di artikan, sementara yang dilihat hanya bisa diam tak tahu apa yang harus dilakukan.

Kyuhyun langsung mengambil pakaiannya yang ada di lemari dan memberikannya pada Sungmin
“nich, mandilah, pakaianmu sudah aku bawa ke tempat laundry, jadi pakailah bajuku.”

“Umma, sudah jangan melihat sungmin seperti itu, ayo kita bicara di luar saja” ucap kyuhyun sambil membawa heechul keluar.

***

“apanya yang kau ceritakan, kamu tidak pernah cerita apapun pada umma.”

“oh ya? Seingatku kau pernah menceritakannya.” Sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“kau menceritakan tentang lee sungmin itu padaku, bukan pada umma-mu?” ucap lelaki tinggi berparas tampan, bernama Hangeng.
“appa, kenapa?”

“umma-mu langsung masuk ke dalam meninggalkan appa yang sedang memarkirkan mobil, jadi lama.”

Mereka pun duduk di riang tengah.

“kenapa kau berhong pada umma dengan bilang kau belum menemukan orang tepat untuk kau nikahi.” Ucap heechul memulai pembicaraan.

“aku tidak bilang karena masih sekolah, beda 2 tahun denganku, lagi pula aku juga masih ingin kuliah.”

“Kau tidak usah kuliah. Setelah lulus nanti, kau mulai bekerja di perusahaan appa untuk mengurus beberapa cabang perusahaan.”

“tapi appa, aku kan …”

“dan karena kau sudah punya calonnya, kita akan segera menyelenggarakan pernikahannya. Minggu depan kita akan melamarnya, arra? Kajja, yeobo, kita pulang!”

“ne, kita lanjutkan pembicaraan kita nanti.”

Kyuhyun hanya bias duduk terdiam di tempatnya duduk, setelah mereka berdua pergi.

“sunbaenim” panggil sungmin menyadarkan kyuhyun dari lamunannya.

“ne, waeyo?”

“apa bajuku masih lama di laundrynya, soalnya baju ini …” ucapan sungmin berhenti sambil melihat baju yang dia pakai.

Sungmin hanya mengenakan kemeja panjang kyuhyun yang kebesaran di badannya tanpa memakai celana.  Karena kemejanya menutupi setengah paha sungmin dan lengan kemejanya pun dilipat.

“celananya kebesaran jadi …”

KRYUK

Sebuah suara menghentikan pembicaraan mereka, yang ternyata adalah suara perut kyuhyun.

“mian, aku lapar kau tidak lapar? Kita pesan makanan saja, kau ingin apa?”

“biar aku memasak saja, aku bias masak kok. Sunbae ingin apa?” ucap sungmin sambil pergi ke dapur dan melihat isi kulkas

“tidak apa-apa kan, jika aku memasak?”

“gwenchana.”

Selama sungmin memasak kyuhyun hanya memandang sungmin yang memakai pakaiannya dengan celemek, yang terkesan seksi, dan berada di dapur untuk memasakkannya makanan.

‘Rasanya seperti punya istri’ pikir kyuhyun yang langsung terhenti akibat mengingat pembicaraannya dengan umma appanya tadi.

“sungmin-ah, ada yang ingin aku bicarakan nanti.”

“ne, sunbaenim” jawabnya sambil tetap fokus memasak.

***

“Tadi umma-ku bilang, bahwa dalam waktu dekat ini kau akan ku lamar” ucap kyuhyun saat kita sedang makan

“ne? apa yang sunbae katakan tadi? Apa tidak salah, kau akan melamarku? Bukannya kita masih sekolah, aku bahkan masih kelas 1” aku sedikit terkejut sekaligus senang mendengarnya.

“begitu pula denganku, tapi mereka berisi keras untuk menyruhku nikah muda, padahal aku masih ingin bebas.”

“oh, begitu” entah kenapa, ucapannya itu sedikit membuatku … sedih. Apa mungkin …

“oh ya, ini telpon umma-appa mu, mereka pasti khawatir, karena kau tidak pula kemarin.

Ku tekan nomor yang sudah kuhafal diluar kepala. Tut … tut … tut…

“yobseo?” terdengar suara wanita di seberang sana

“umma, ini aku.”

“Omo, sungmin-ah, kau kemana saja? Ibu khawatir karena kau tidak pulang dan tidak menghubungi umma, kau tidak apa-apa, kan?”

“gwenchanayo, umma, aku hanya …” ucapanku terhenti karena kyuhyun langsung merebut telponnya dariku. Aku tidak bias mendengar apa yang dia katakan pada umma-ku karena kyuhyun langsung meninggalkan tempat makan dan pergi ke dapur.

“aku sudah menjelaskannya, aku bilang kau sedang bersama di rumahku.” Ucapnya setelah kembali.

“Sunbaenim, apa pakaianku masih lama di tempat laundry?”

“mereka bilang nanti sore baru bisa mengantarnya, jadi kau tinggallah di sini sampai sore. Oh ya, setelah ini aku harus keluar untuk menemui appa-ku. Ada yang harus aku bicarakan dengannya.”

“ne”

Sekejap aku tersadar kalau kyuhyun sama sekali tidak menatapku saat dia sedang berbicara. Begitu pula dengan sikap dan nada bicaranya yang … dingin.

***

Ternyata benar, setelah kyuhyun pulang kemarin, dia hanya bicara seperlunya padaku, tidak mengobrol, sampai dia mengantarku pulang pun tidak.

Karena itu, sekarang aku pergi ke kelasnya. Saat aku melihat dari luar jendela hanya ada dia dan Zhoumi, sahabatnya.

Tapi saat aku akan masuk …

“apa maksudmu? Tidak ingin menikah dengan lee sungmin?”

Seketika rasanya tubuhku membeku di tempat, saat mendengarnya.

“kau tahu sifatku, aku masih ingin mencari hal baru. Kemarin aku berusaha untuk menolak pernikahan itu tapi mereka bersikeras untuk menikahkanku dengannya.”

“memang hal baru apa yang ingin kau cari? Kau sudah bisa segala hal. Berkeliling duniapun sudah.”

“cari pacar mungkin.”

Aku bisa merasakan saat ucapan itu dia katakan aku sudah menahan nafasku. Mataku panas. Aku ingin pergi dari tempat ini, tapi rasanya tubuhku terkunci di sini, menyuruhku untuk mendengar percakapan itu.

Tapi …

_TBC_

Gimana?
Lanjut ga?
Leave your comment jangan cman ng like doank

Tidak ada komentar:

Posting Komentar