Senin, 02 Januari 2012

Risk or Not?/part 8 -END-

FF yaoi/kyumin/Risk or Not?/part 8

Author : Lee Sangra

Cast : kyumin

Genre : Romance

Rating : PG-17 *jangan ngarep NC

Disclaimer: I only own the plot, the characters are all belong to themselves, do not take it out without permission.

Note : yang gak suka boy x boy harap jangan dibaca.

Q gak mau kalian terjerumus karena keyadongan author

SILENT READER GO

***

Annyeong.

G kerasa dah part akhir lagi, ni beneran akhir lho.

Author bikin seromantis mungkin.

Buat ff zhoumy henry yang author janjiin, ga belum bisa author tepatin.

Seperti biasa yang kena tag Cuma yang comment di ff part-7 doank.
*inilah salah satu alas an kenapa author lama publish ff’y.

HAPPY READ Y READER

*DEEP BOW

***

“Aku takut kau meninggalkanku seperti malam itu, aku takut…” ucapku sambil berusaha menghapus airmataku yang tentu saja keluar, padahal aku sudah menangis selama 2 hari, sejak malam itu.

Tiba-tiba aku merasakan sebuah tangan membelai kepalaku, kemudian turun ke pipiku.

“arraseo, aku tunggu kau di sini” ucap kyuhyun padaku, lalu berjalan ke arah tempat tidur lalu duduk di sana.

***

Walaupun keadaan tadi pagi melelehkan suasana, tapi tidak untuk sekarang. Keadaan di dalam mobil benar-benar hening, tak ada sedikitpun percakapan di antara mereka berdua. Tak ada satupun dari mereka yang berusaha untuk memulai pembicaraan.

***

Sesampainya di hotel, mereka membawa barang-barang mereka ke kamar hotel untuk check in lalu pergi lagi.

“Sunbaenim?” panggil sungmin sambil terus berjalan mengikuti kyuhyun dari belakang.

“hm?” jawab kyuhyun.

“kenapa kita tidak pergi bersama yang lainnya? Tanya sungmin karena dia dan kyuhyun malah pergi ke arah yang berlawanan.

Kyuhyun lalu menarik lengan sungmin agar dia berjalan di sampingnya dan menggandeng tangan sungmin.

“aku butuh privacy untuk kita berdua. Lagupula ini kan honeymoon kita.” Jawab kyuhyun tak lupa meninggalkan senyum di wajahnya, dan itu membuat pipi sungmin merona merah.

***

“Aquarium bawah laut, tempat paling romantis di wilayah ini. Kau tahu, semenjak tempat ini dibuat banyak leegnda cinta yang menurut para yeoja adalah dreams come true.” Ucap kyuhyun dengan nada yang datar dan tanpa melirik ke arah sungmin.

“hmm, kalau begitu mereka termasuk pasangan yang bahagia, kan? Enaknya, sepertinya aku cemburu pada mereka” balas sungmin namun dengan senyum (?) di wajahnya.

“apa yang sedang kau pikirkan sekarang?” Tanya kyuhyun tiba-tiba.

“Victoria?”

“dia sudah kembali ke New York setelah kita bertemu waktu itu. Sebenarnya dia hanya kujadikan alasanku saja, agar aku bisa menjahilimu lagi, tapi tidak ku sangka akan seperti ini jadinya.”

“lalu ke mana saja sunbae selama itu?”

“bekerja dan … rahasia.”

“sunbae memang jahat. “ ucap sungmin mulai menangis lagi.

“kalau aku jahat, kenapa kau mau terus bersamaku?” Tanya kyuhyun sambil menghapus air mata sungmin.

“tentu saja karena aku mencintai sunbaenim”

***

“tentu saja karena aku mencintai sunbaenim” ucap sungmin, kalimat yang selalu membuatku merasa kalau dia telah mencuri hatiku. Ditambah lagi dengan ekspresi wajahnya yang seperti anak kecil ini.

Ku tarik tubuhnya ke dalam pelukanku, tak peduli orang memandangku dengan berbagai macam raut wajah.

“kau benar-benar sulit ditebak, tapi itulah yang kusuka darimu.” Gumamku yang kuyakini didengarnya.

“sunbaenim, orang-orang memperhatikan kita.” Ucapnya malu.

“arraseo, kita pergi ke bagian yang lainnya.” Ucapku sambil menggandeng tangannya dan berjalan bersamanya.

***

Perasaanku masih campur aduk, antara senang, bingung, marah mungkin, dan juga sedih. Semua perubahan kyuhyun yang terjadi dalam waktu yang singkat, membuatku tidak tahu harus bersikap seperti apa.

Begitu pula dengan apa yang terjadi sekarang, kita masih berada di aquarium bawah laut, melihat ke sana-sini. Aku sempat berpikir bahwa honeymoon yang dijanjikan kyuhyun tidak akan terjadi.

Kyuhyun sama sekali tidak melepas pegangan tangannya pada tanganku.

“Sunbaenim?” panggilku saat kita berdua sedang ada di depan salah satu kaca aquarium yang memperlihatkan beberapa ekor lumba-lumba yang berenang ke sana kemari.

“hm?”

“sebenarnya … aku tidak pernah berharap bahwa aku akan diterima menjadi pacarmu, bahkan istri(?)mu. Saat aku menyatakan cinta waktu itu, aku sudah sangat pesimis, karena kau terkenal dengan sikap dinginmu dan selalu menolak semua pernyataan cinta para yeoja.” Ucapku tiba-tiba, entah keberanian datang dari mana yang dapat membuatku mengatakan hal ini.

“kenapa kau berpikiran seperti itu? Dan dari mana kau tahu aku suka menolak para yeoja?” ucapnya santai.

“karena mereka sendiri yang mengatakannya padaku. Karena itu, aku selalu bertanya-tanya kenapa kau malah menerimaku yang seorang namja ini, dan malah menolak para yeoja yang menurutku sangat cantik?”

“aku menolak mereka karena mereka bukan tipeku.” Balasnya tetap santai.

“kalau begitu aku adalah tipemu?” Tanyaku yang dijawabnya dengan anggukan dan senyuman.

***

Selama perjalanan pulang, sungmin tertidur lelap di kursi mobil yang sedang di kendarai kyuhyun. Setelah sampai di hotel, kyuhyun lalu menggendongnya dengan bridal style, menidurkannya di tempat tidur dan menyelimutinya. Kemudian kyuhyun pergi ke kamar mandi untuk mandi.

Saat kyuhyun keluar dari kamar mandi, dia mendapati sungmin terbangun, dan duduk di atas tempat tidur.

“kau bangun ternyata, pergilah mandi!” perintah kyuhyun.

“nde” jawab sungmin langsung pergi ke kamar mandi dengan tergesa-gesa.

***

Aku masuk ke kamar mandi dengan cepat, karena terkejut melihat kyuhyun hanya memakai celana training hitam panjang tanpa atsan. Aku bisa merasakan jantungku berdebar lebih cepat.

Setelah selasai mandi, aku lalu keluar dari kamar mandi dengan mengenakan sweater yang kemarin malam aku pakai.

“Sunbaenim, kenapa aku harus memakai ini?” Tanyaku sambil sedikit menunduk karena kyuhyun masih bertelanjang dada.

“wae? Kau tidak suka?” tanyanya balik sambil melirikku dan mengeluarkan evil smilenya.

Firasat buruk. Karena kyuhyun mulai memperhatikanku dari atas sampai bawah dan berakhir pada pahaku yang 100% tidak tertutup.

“a .. ani, aniyo.” Ucapku berjalan dengan cepat sambil pahaku dengan kedua tanganku. Saat aku hendak tertidur, dalam sekali gerakan, kyuhyun menarikku dan langsung menindihku.

“kalau kau tidak menyukainya, biar aku saja yang membukakannya untukmu.” Ucap kyuhyun dengan lengannya yang mulai merayap menyentuh pahaku dan perlahan mengusup ke dalam sweaterku

“a … a…. an… dweyo, sunbaenim.” Ucapku gugup karena kyuhyun mulai beraksi dengan menciumi leherku dan menyentuh punngung membuat sweaternya semakin terangkat.

“sunbaenim…” protesku saat pakaianku sudah terangkat sampai ke atas dada.

“sungmin-ah …? Panggil namaku?” ucapnya tiba-tiba berhenti dan memandangku lurus.

“kyu … hyun.” Ucapku pelan karena malu.

“mulai sekarang panggil aku dengan namaku, bukan sunbae lagi, arra?” perintahnya yang kujawab dengan anggukan.

Setelah itu, kyuhyun mulai mendekatkan wajahnya ke wajahku, lalu mencium bibirku lembut dan manis.

***

_satu bulan kemudian_

“sunbae .. ah, ani. Kyuhyun-ah? Lihat, kuenya sudah jadi.” Ucap sungmin pada kyuhyun yang sedang duduk di sofa ruang tengah.

“mwoya ige? Aku kan sudah bilang aku ingin kue strawberry yang waktu itu kau buat, bukan kue coklat” ucap kyuhyun kesal setelah melihat kue yang ditunjukan sungmin.

“keurayo?”

“o, buat yang baru, beli lagi saja bahan dan strawberrynya sana” perintah kyuhyun.

Tanpa protes sungmin langsung melepas celemeknya dan pergi keluar.

Setelah beberapa menit berlalu, kyuhyunpun ikut keluar juga. Kemana?

***

Setelah selesai berbelanja bahan untuk kue, aku langsung pulang tanpa mampir kemanapun.

Kenapa?

Karena besok adalah Ulang Tahun Kyuhyun. (^.^)

“YA! LEE SUNGMIN!” tiba-tiba suara yang sangat familiar memanggil namaku, yang kuketahui adalah kyuhyun si pemeilik suara itu.

Tapi bukan sosoknya yang kutemui, dia tidak ada di depanku saat aku berbalik. Tapi ada di seruluh televisi yang ada di toko alat elektronik yang sengaja dibiarkan menyala, bahkan ada di televisi yang biasa dipakai untuk menayangkan iklan.

Aku terkejut, tak bisa berkata apa-apa. Tapi aku tahu kalau orang yang berlalu lalang ikut melihatnya.

“kau pasti bertanya-tanya, kenapa aku ada di sini? Ya, kan?” ucapnya dalam tv.

“rekaman ini sengaja aku buat, saat aku berbohong tentang vic. Inilah yang kulakukan sebenarnya.”

“hah, aku tidak pandai mengatakan hal-hal yang romantis. Tapi aku hanya ingin mengatakan bahwa aku …”

“Cho Kyuhyun sangat mencintai, menyayangi, dan ingin melindungi seorang Lee Sungmin, istri(?)ku tercinta. Nan jengmal sanghamnida.” Ucapnya tiba-tiba rekaman itu berhenti dan berubah ke acara yang sebelumnya, tapi aku masih terpaku, masih tak percaya dengan apa yang kulihat tadi.

Di saat aku masih berdiri diam, tiba-tiba ada seseorang yang memelukku dari belakang, dan tangannya membawa buket bunga berukuran kecil berwarna pink.

“oetheo?” ucapnya nakal sambil tersenyum puas.

Aku lalu mengambil buket bunga itu dan berbalik ke arah kyuhyun. Setelah melepas pelukannya, kyuhyun ikut diam karena aku hanya memandangnya tanpa berkata apa-apa.

“wae? Anjoha? Kajja, kaita pulang.” Ucapnya dingin, sambil mengambil belanjaan yang kubawa, seperti tidak peduli dengan apa yang kurasakan sekarang. Dan malah berjalan meninggalkanku.

Aku lalu menarik tangannya membuat dia berbalik menghadapku.

“joha, jinjja johaeyo.” Ucapku sambil tersenyum sambil berkaca-kaca.

Aku lalu menarik kerah jaket yang dia pakai dengan sekali hentakan yang membuatnya harus membungkuk. Tanpa menunggu waktu lama, langsung ku cium bibirnya cepat. Dan terdengar suara tepuk tangan orang-orang sekitar yang ternyata memperhatikan kami sejak tadi.

Seketika itu aku merasa wajahku pasti merah karena malu.

“kajja, kita lanjutkan di rumah.!” Bisiknya lalu menggendongku dengan bridal style, sambil tersenyum dalam seribu arti.

“eh? Apa maksudmu?”

“kau tahu maksudku, Lee Sungmin.” Balasnya, dan muncullah evil smile andalan yang selalu membuatku merinding dan berdebar-debar.

***

_The End_

Selesai.

Karena ff’y panjang komennya juga harus panjang. Dari awal cerita sampai akhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar