Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home/P
***
Aku menyukainya, tapi perasaan ini harus ku sembunyikan, jika tidak ...
Dia,
Cho Kyuhyun orang paling berkuasa di SM high school, karena dia adalah
Student Council President (kyk osis) sekaligus anak pemilik SM high
school.
***
Aku menyukainya tapi apakah dia juga menyukaiku?
Dia selalu saja berusaha menghindariku, karena itu aku ragu ...
Tapi aku menginginkannya
Dia, Lee Sungmin, siswa SM high school yg mendapatkan beasiswa. Karena derajat kita berbeda.
Karena ...
***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home.../P.1
***
"OmO,
eottheokae? Dia sedang ada di depan gerbang, aku lupa kalau dia bagian
pemeriksaan sekarang." gumamku, tiba-tiba berhenti berjalan saat
melihat Kyuhyun sedang memarahi siswa/i yg berpakaian tidak lengkap.
Aku lalu memeriksa pakaianku sendiri, mencari apa yg tidak ada.
"DASI!?
Aku lupa dasiku, eottheokaji?" aku langsung panik dan tidak dapat
berpikir jernih, karena itu aku berlari tanpa melihat para pemeriksa
itu.
***
'Padahal kemarin aku sudah menggantikan Siwon, menjadi pemeriksa, kenapa sekarang aku harus jaga lagi? Aish.' ucapku dalam hati.
Aku
tiba-tiba melihat seseorang tengah berlari ke arah gerbang dengan
kepala menunduk, membuatku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas.
Aku lalu memperhatikan pakaian yg dia kenakan, dasi.
'mencoba melarikan diri dariku? Itu mustahil, akan ku hukum kau seberat mungkin.' ucapku dalam hati.
"ya,
Zhoumi. Lihat siswa yg sedang berlari itu? Dia tidak memakai dasi,
akan ku urus dia, kuserahkan semua ini padamu. Arra?" perintahku pada
Zhoumi yg sibuk memarahi siswa yg kepergok bersalah.
Zhoumi hanya mengangguk. Aku lalu memfokuskan diri pada orang itu.
***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home.../P.2
***
Kyuhyun tidak tahu kalau orang yg sedang berlari adalah Lee Sungmin.
Tapi, Sungmin tahu kalau Kyuhyun tengah menunggunya, untuk dihukum tentunya.
***
Aku terus berlari tanpa peduli sekitarku.
Tanpa sadar kakiku tersandung sesuatu, membuat keseimbanganku hilang.
BRUK
"aw, appo." aku meringis kesakitan.
Sepertinya kakiku terkilir.
Badanku langsung membeku saat Kyuhyun mendekatiku
***
Aku sengaja menjatuhkannya dengan memajukan kakiku agar dia tersandung.
Itu pantas untuknya. Tapi saat aku mendengar ringisan kesakitan, aku langsung mengenal suara itu. Lee Sungmin.
Aku langsung mendekatinya dengan wajah khawatir.
Semua orang langsung melihat ke arahku dengan tampang bermacam-macam.
Aku langsung mengeluarkan death glare andalanku, yg membuat mereka langsung menunduk.
Aku lalu kembali, memperhatikan Sungmin yg masih terduduk sambil memegangi kaki kirinya.
Dia
terkilir. Aliran darah serasa mengalir lebih cepat, melihat ekspresi
wajahnya. Manis, ini pertama kalinya aku melihat ekspresi itu.
Tanpa berpikir panjang, aku langsung memanggulnya dan pergi ke UKS.
"eh? Chakka? President, apa yg anda lakukan? Turunkan saya. President? Jebal." dia langsung panik dan berontak.
"diamlah! Aku tahu kakimu terkilir" ucapku membuat dia langsung terdiam.
***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home.../P.3
***
"ya,
Kibum-ah, tolong obati anak ini, kakinya terkilir" ucap kyuhyun
langsung masuk UKS tanpa mengetuk pintu. Dan langsung mendudukan
sungmin di tempat tidur.
"arraseo. Panggil aku
songsaengnim, kyuhyun, statusku di sini kan dokter." oceh kibum sambil
membalut kaki Sungmin. Sedangkan Kyuhyun duduk sambil menyilangkan kan
lengannya.
"masih ada yg sakit?" tanya kibum kepada Sungmin yg menundukkan kepala dan menggeleng.
"sudah selesai kalau begitu." ucap kibum langsung pergi keluar dari UKS, meninggalkan mereka berdua.
***
Aku lalu berdiri dan menarik tirai untuk menutupi tempat tidur yg Sungmin duduki.
Setelah
itu, aku lalu berdiri di depannya, melihat tubuhnya dari atas hingga
bawah lalu ke atas lagi melihat kepalanya yg menunduk.
"lihat aku?" perintahku yg dia jawab dengan gelengan kepala.
"aku bilang lihat aku?" ucapku dengan nada lebih memerintah, dan tanganku kusimpan di antara tubuhnya.
Tes ... Tes ... Tes ...
Tiba-tiba air mata sudah membasahi pipi, saat dia mengangkat kepalanya.
***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home.../P.4
***
"jwesonghamnida,
mata saya kelilipan. Jadi ..." ucapan sungmin terhenti saat tangannya
yg dia pakai untuk menghapus air mata, kyuhyun pegang dengan erat.
***
Aku tidak bisa menyembunyikan perasaanku, aku langsung gugup saat dia memegang tanganku.
Rasanya jantungku berdetak 2 kali lebih cepat.
'eottheokae? Bisa-bisa dia tahu perasaanku'
***
Aku bisa melihat wajah merah merona.
"kau kemanakan dasimu?" tanyaku lalu melepas peganganku pada tangannya.
"keugae
... Ada di rumah, saya ... saya ... lupa membawanya." jawabnya dengan
gugup dan berusaha menghindari kontak mata denganku.
Jangan-jangan ...
"karena itu kau berlari?" tanyaku yg dijawabnya dengan anggukan.
"kenapa daritadi kau terus menundukkan kepala?" tanyaku lagi menyudutkannya.
"kau tidak suka padaku, hah? Kau membenciku?" tanyaku dingin membuat dia refleks menarik dasiku.
"aniyo,
saya tidak membenci anda, saya malah mencintai anda ..." ucapnya
tiba-tiba melepaskan dasiku saat dia sadar apa yg telah dia katakan.
Aku sendiri terkejut dengan apa yg dia katakan, tapi itu membuat hatiku lega.
Aku menarik dagunya untuk melihat wajahnya lebih jelas.
Dia menutup matanya rapat, lalu kukecup bibirnya lembut, membuat matanya langsung membuka.
"begitu pula dengan aku." bisikku di telinganya, lalu tersenyum di depannya.
"hukumanmu ku tunda dulu, siap-siap saja." ucapku lalu pergi meninggalkannya setelah mengacak rambutnya.
"chakka, president?" aku terus berjalan tanpa menghiraukan teriakannya.
'akan kudapatkan kau Lee Sungmin' ...
***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home .../P.5
***
Aku berdiri di teras sekolah, menunggu hujan reda, sedangkan yg lain sudah pulang dengan payung yg mereka bawa.
Aku sendiri masih bingung dengan apa yg terjadi tadi pagi.
Dia menciumku?
Apa maksudnya 'begitu pula dengan aku'?
Mana mungkin, seorang Cho Kyuhyun, menyukaiku. jangan berharap Lee Sungmin.
Terus aku harus bagaimana? Aku sudah terlanjur mengatakan kalau aku mencintainya.
Mana hukumannya belum kuterima, tidak mungkin dia lupa dengan hal ini.
"ya! Kenapa kau berdiri di sini?" ucap seseorang dengan suara yg sangat familiar.
Saat aku membalikan badanku, aku menemukan Kyuhyun sedang berdiri dengan tangan masuk ke saku celananya.
Pakaiannya
sedikit acak-acakan, lengan baju yg digulung hingga siku, dasi yg
dilonggarkan sampai 2 kancing paling atas yg sengaja dibuka. Rambutnya
juga sudah tidak karuan lagi.
Baru kali ini, aku melihatnya seperti ini.
Satu hal yg membuatku merasa ada yg berbeda darinya yaitu, kacamata.
"President?"
***
Aku
berjalan sepanjang koridor untuk meregangkan otot karena sudah
berjam-jam duduk di kursiku untuk memeriksa surat-surat yg ada di kotak
saran.
Langkahku tiba-tiba terhenti saat kulihat Sungmin sedang berdiri di teras sekolah, menunggu hujan reda.
Aku lalu mendekatinya,
"ya! Kenapa kau berdiri di sini?" ucapku membuatnya terkaget, lalu membalikan badan.
"President?"
ekspresi yg baru aku liat untuk pertama kalinya, sepertinya banyak
sekali ekspresi di wajahnya yg akan keluar jika aku lebih sering
bersamanya.
"jawab pertanyaanku?" gertakku seketika membuatnya menundukkan kepalanya.
"sa ... Sa ... Saya menunggu hujan reda, lalu pulang." jawabnya gugup.
"hujan
seperti ini, memakan waktu lama untuk reda. Lebih baik kau menunggu di
ruanganku saja, kajja." ucapku langsung berbalik meninggalkannya yg
masih berdiri.
"ya, palli, anggap saja ini hukumanmu. Palii" ucapku menyadarkannya.
"eh? Ne."
***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home.../P.6
***
Aku mengikutinya dari belakang dengan terpincang-pincang. Sedangkan Kyuhyun sudah masuk ke ruangannya tanpa menutup pintu.
Aku
lalu masuk dan menutup pintunya. Saat aku mengangkat wajahku untuk
melihat sekeliling. Semuanya biasa saja, tidak ada kesan elit atau
mewah sedikitpun, hanya ada kertas di sana-sini.
"duduklah di kursi ini!" perintahnya menunjuk kursi di depan mejanya. Lalu kembali meremas kertas lalu melemparnya sembarang.
Sedangkan aku langsung duduk lalu melihat ke luar jendela, hujannya malah semakin deras.
"aish, kenapa mereka selalu saja mengirim ini?, bukannya aku sudah menolaknya."
Tiba-tiba bunyi handphone menghentikan ocehannya. Kyuhyun lalu keluar ruangan dan mengangkat teleponnya.
Aku sendiri penarasan dengan apa yg dia maksud, kemudian langsung memungut yg dia lempar sembarangan, lalu membacanya.
( kyuhyun oppa, q tw, klo sdah da yg mengisi hatimu. Tpi aku tdak akn menyrah. Saranghaeyo. Terimalah cintaku. )
Aku merasa tubuhku lemas seketika setelah membaca tulisan itu.
"kenapa kau menangis?" tanya kyuhyun tiba-tiba sudah ada masuk ruangan.
Refleks, kusembunyikan kertas itu dan langsung berdiri.
***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home.../P.7
***
Aku dengan cepat berjalan ke arahnya, dan mengambil apa yg dia sembunyikan.
Ternyata benar, dia membaca surat cinta ini.
Aku lalu menyudutkannya, setelah aku menyingkirkan kursi yg dia duduki tadi.
Sekarang, di belakangnya ada meja milikku, di depannya ada aku, dan tanganku di kedua sisi tubuhnya.
"siapa yg menyuruhmu membacanya?" tanyaku pura-pura marah padanya.
"eopseo." jawabnya
"lalu kenapa kau menangis?" tanyaku lagi sambil mendekatkan wajahku padanya.
"keugae ... Keunyang ..." ucapnya mulai gugup.
"kamu cemburu?" tanyaku yg dijawabnya dengan gelengan.
"kalau begitu, lihat aku?" pintaku, lalu dia langsung mendongakkan wajahnya untuk melihatku.
Aku langsung memeluk tubuhnya erat, saat aku melihat ekspresi ketakutannya.
"mianhae,
aku tak bermaksud untuk membuatmu ketakutan." aku merasakan nada
suaraku langsung berubah saat dia perlahan membalas pelukanku.
"cheodo jweseonghamnida. Saya hanya takut, anda membenci saya, karena kejadian tadi pagi."
"yang mana?" tanyaku, membuatnya melepas pelukannya.
"saat saya tak sengaja bilang kalau saya mencintai anda" ucapnya membuat wajah merah lagi.
"saya takut, anda membenci saya, karena saya namja." lanjutnya.
Aku lalu mengangkat tubuhnya dan mendudukkannya di meja membuat beberapa kertas berjatuhan.
***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home.../P.8
***
"Kenapa
kau berpikir aku bahwa aku membencimu? Kau tidak apa yg aku bisikkan
di telingamu kemarin? Hmm?" tanyaku yg membuatnya lebih gugup dan
berusaha mendorong tubuhku.
"saya mendengarnya, tapi tidak
mungkin jika anda juga menyukai saya, karena ... " ucapannya terhenti
saat aku menarik kakinya, dan berdiri di antara ke dua kakinya.
"keundae, nado niga saranghaeyo." ucapku membuatnya pertahananya sedikit menurun.
"eh?"
"aku tidak peduli dengan perbedaan kita tentang derajat kita, aku tidak peduli dengan persamaan kita yg namja." ucapku tegas.
"tapi ... Bagaimana jika anda malah dibenci oleh semua orang?"
"kau ingin kita merahasiakan hubungan kita?"
"jika anda juga mau menjadi chae namjachingu?"
Aku tersenyum puas saat mendengarnya.
Aku lalu mencium bibirnya, tanpa aba-aba.
Sungmin yg mendorong dadaku sekuat tenaga, tapi tidak bisa.
"pre ... si ... dent" pintanya di sela ciuman kita.
Lidahku yg sudah masuk ke dalam rongga mulutnya, mulai bertarung dengan lidahnya.
Aku lalu menuntun kedua lengannya menuju leherku agar dia mengikuti permainanku.
Seakan
mengerti maksudku, Sungmin langsung melingkar lengannya di leherku dan
sesekali menjambak rambutku saat aku menggigit bibirnya dan juga
lidahnya.
"ahnh ... andwae ... it ... ungh ... " desahannya tertahan saat aku mulai memberi kissmark di lehernya.
"apa
yg sedang kalian lakukan di sini?" ucap seseorang di depan pintu yg
sudah terbuka sambil membawa handphone, dan senyum puas di bibirnya.
***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home.../P.9
***
"YA! CHOI SIWON! Kau?" teriakku meninggalkan Sungmin yg masih duduk di meja dan terkejut karena teriakanku.
Aku langsung mendatangi siwon, menariknya keluar ruangan, dan menutup pintu.
"kau sudah tertangkap basah, Cho Kyuhyun, sepupu evil-ku" ucapnya sambil tersenyum dan menggoyang-goyangkan HPnya.
"cih, tertangkap basah apa? Memang kau punya bukti?" ucapku menantangnya.
"ini, semua adeganmu tadi ada di dalam HPku." ucapnya sambil menunjuk HPnya.
"apa maumu?" tawarku padanya dingin.
"aku hanya ingin kau menggantikanku menjaga gerbang selama 1 bulan, eotthae?" pintanya.
"hmm,
keurae?" ucapku pura-pura berpikir, lalu aku mengambil HPnya dengan
cepat dan mematahkannya menjadi 2, karena HPnya model flip.
Lalu
membantingnya ke lantai hingga isinya keluar, aku lalu melihat memory
card yg keluar dari tempatnya, ku ambil lalu kubagi 2.
Wajah siwon terkejut dan tubuhnya yg membeku melihat aksiku.
"kau
tidak tahu seberapa kejamnya aku, jika menyangkut privacy. Kau pikir
aku tidak punya bukti tentang kau dan kibum?" ancamku lalu
meninggalkannya dan kembali masuk ke ruangan.
"mianhae, membuatmu menunggu lama." aku lalu mengambil jas seragam yg tersandar di kepala kursi milikku.
"pakai
saja jasku agar kau tidak kedinginan. Kau mau pulang sekarang? Biar ku
antar, hujannya sudah reda." ucapku sambil memakaikan jasku padanya.
Dan dia menggelengkan kepalanya saat aku menawarkan diri untuk
mengantarnya.
"berjanjilah padaku satu hal?" tanyanya tapi aku tetap diam.
"jangan tinggalkan saya apapun yg terjadi, jebal?" pintanya dengan ekspresi memelas.
"aku tidak akan meninggalkanmu, chagiya." ucapku sambil mengacak-acak rambutnya.
"ka
... Ka ... Kalau begitu saya pergi dulu." ucapnya langsung turun dari
meja dan mengambil tasnya, lalu lari dengan terpincang.
'Lee Sungmin, kau membuatku gila. Padahal aku ingin kau tetap di sampingku.' ucapku dalam hati.
Tiba-tiba ide aneh muncul di otakku. *smirk
***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home.../P.10
***
Esoknya
"eotthaeke?
Jantungku terus berdetak dengan cepat setiap melihat wajah Kyuhyun.
Tadi saja saat melihatnya berjalan di koridor aku langsung memalingkan
wajahku" gumamku sambil berjalan ke sana kemari di depan pintu ruangan
kyuhyun, sambil membawa tas kecil berisi jas miliknya.
Sebenarnya aku sudah tahu kalau dia sedang sendirian, karena aku mengintipnya di balik jendela.
"kau mencari Kyuhyun kan? Masuk saja."
Ternyata Zhoumi, wakil president, yg langsung masuk dan memberitahu Kyuhyun kalau aku ada di sini.
"wae? Kenapa tidak langsung masuk? Ka?" ucapnya sambil tersenyum senang, setelah menutup pintu di belakangnya.
"andweyo, saya hanya hendak mengembalikan jas ini saja, dan ..." ucapku ragu untuk melanjutkannya dan memberikan tas kecil itu.
"dan?"
"dan saya ingin meminta tolong sesuatu pada anda."
"apa?"
"bisakah
anda mengajarkan saya Matematika? Lusa nanti akan ada ujian, jadi
besok saya ingin anda mengajarkan saya ...." jelasku padanya tapi dia
hanya diam.
"tapi, jika anda tidak bisa saya tidak memaksakannya, anda pasti sangat sibuk."
"arasseo. Aku bisa libur dulu besok untuk mengajarimu. Kau mau belajar di mana? Di rumahmu?" tanyanya
"andwaeyo, saya tinggal di kost (?), tempatnya sangat kecil jadi anda tidak mungkin betah." sergahku cepat.
"kalau begitu di rumahku?" tanyanya lagi.
"andwaeyo. Karena ..." entah kenapa aku tidak bisa melanjutkan ucapanku.
"wae? Baiklah, kita belajar di ruangan ini saja, eothae?" tawarnya yg kujawab dengan anggukan.
"kalau begitu, saya pergi dulu." ucapku sambil membungkuk.
"sungmin-ah?" panggilnya.
"nde?" ucapku kembali berdiri dan mengangkat wajahku untuk melihat wajahnya.
Cup ~
Sebuah kecupan mendarat di bibirku dari bibirnya, yg membuatku terdiam.
"nan niga bogoshiposeo, arra?" bisiknya lalu tersenyum dan mengacak-acak rambut, kemudian masuk ke ruangannya lagi.
***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home.../P.11
***
"sepertinya
anda memang sedang sibuk, jadi lebih baik saya belajar sendiri." ucap
sungmin pada kyuhyun setelah mereka masuk dan melihat zhoumi juga siwon
sedang sibuk mengerjakan tugas mereka.
"aku tidak mungkin
bisa menolak permintaanmu. Lagi pula pekerjaanku sudah selasai semua."
sergah kyuhyun sambil menggandeng tangan sungmin dan menuntunnya untuk
duduk di kursi yg ada di samping kursi milik kyuhyun.
"kalau
begitu anda pasti lelah setelah mengerjakan banyak hal. Lebih baik
anda istirahat." ucap sungmin sambil duduk di samping kyuhyun.
"andweyo,
dia menyelesaikan semua itu dengan cepat karena ingin segera
membantumu belajar. Padahal biasanya dia selalu menunda pekerjaannya
sampai menumpuk setinggi gunung." bela siwon sebelum kyuhyun sempat
bicara.
"uhri president, tidak pernah ingkar janji. Jadi, karena kau sudah memintanya, maka dia akan mengabulkannya." tambah zhoumi.
"keuraeyo?
Kalau begitu, President, kira-kira bisakah saya mendapat nilai di atas
90?" tanyanya sambil menarik-narik lengan baju kyuhyun.
"keurom, keundae waegeurae?" tanya kyuhyun heran
"kau
tidak tahu? Ujian matematika besok akan dapat hadiah bagi siswa/i yg
mendapat nilai di atas 90, berupa potongan biaya sekolah." jelas zhoumi
masih tetap fokus dengan kerjaannya.
"keuraeyo? Tapi bukannya kau dapat beasiswa? Kenapa mengincar hadiah itu?" tanya kyuhyun lagi.
"kurasa
karena biaya untuk pariwisata akhir semester nanti, benar tidak?"
sekarang giliran siwon yg bicara dan dijawab dengan anggukkan sungmin.
"hmm, kalau begitu Kita belajar sekarang, bagian mana yg tidak kau mengerti?" tanya kyuhyun bersemangat.
"kau yakin bisa membuat nilainya di atas 90? Bagaimana kalau nilai 100? Berani taruhan?" tawar zhoumi.
***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home.../P.12
"ugh,
president, kenapa anda setuju dengan taruhan itu? Bagaimana jika saya
tidak mendapat nilai 100?" tanyaku pada kyuhyun yg sibuk memeriksa
hasil kerjaku mengerjakkan soal yg ada di buku setelah kyuhyun
menjelaskan materinya. Sedangkan siwon dan zhoumi sudah pulang lebih
dulu, setelah setuju dengan taruhan mereka.
Jika aku
mendapat nilai 100, maka mereka akan menuruti semua permintaan kyuhyun.
Tapi jika aku gagal mendapat nilai 100, maka bagi zhoumi, kyuhyun
harus mengerjakan tugasnya selama 1 minggu, dan bagi siwon, kyuhyun
harus menggantikannya menjadi pemeriksa selama 1 minggu.
"kenapa
kau sangat memikirkan hal itu? Itu tidak usah dipikirkan, aku yg
menanggung semuanya" ucapnya tetap fokus memeriksa kertasku.
"tapi ..." ucapku sambil menundukkan kepala
"sungmin-ah?" panggilnya
"nde?" aku refleks mengangkat kepala.
"bagaimana kalau kita juga taruhan?" tanyanya nakal.
"eh?"
"ada
yg aku inginkan darimu? Jika kau mendapatkan nilai 100, akan kukatakan
apa itu. Tapi jika tidak ..., berjuanglah." ucapannya malah membuatku
penasaran kenapa dia setuju dengan taruhan itu.
"kau sudah mengerti semua yg kujelaskan, kan?" tanyanya yg kujawab dengan anggukan.
"kajja, kita pulang. Aku antar kau pulang, ini sudah malam." ucapnya sambil memasukkan semua barangku ke tasku.
Sekilas aku melihat kertas kerjaku yg benar semua.
"eh? Andwaeyo, anda tidak perlu mengantar saya pulang. Saya bisa sendiri."
"sebenarnya
aku sudah melihat tempat tinggalmu. Saat kau melarangku mengantarmu
pulang waktu itu, aku mengikutimu karena khawatir, jadi kau tidak bisa
menolak. Kajja?" ucapannya benar kalau begini caranya aku sudah tidak
bisa menolak permintaannya lagi.
***
Esoknya, aku sudah siap menghadapi ujian ini, semoga aku berhasil.
***
2 hari kemudian, pengumuman hasil ujian di bagikan.
Aku terkejut dengan hasil kerjaku.
98 ...
Hanya salah 1 soal, tapi tetap saja aku gagal ...
***
Mini FFkyumin/yaoi/Wanna get you home.../P.13
"igoeyo,
ternyata saya tidak berhasil." ucapku sambil menyerahkan kertas kerja.
20 soal esay. Nilaiku 98, hanya salah satu. Padahal merasa semua yg
aku kerjakan benar, aku bahkan memeriksanya berkali-kali.
"keugae, taruhannya..." ucapku ragu dan hampir menangis.
"sungmin-ah? Siapa guru yg memeriksa nilaimu?" tanyanya tiba-tiba.
"eh? Kang Hodong seonsaengnim-ieyo."
"kajja." ucapnya sambil menarik tanganku dan berlari.
***
Kami
lalu berhenti di depan ruang guru, Kyuhyun menyuruhku untuk menunggu
di luar, sedangkan dia masuk dengan membawa kertas kerjaku.
. . .
Kyuhyun langsung keluar dan menarikku lagi.
Dia membawaku ke ruangannya. Dengan cepat menarikku masuk dan memenjarakanku di antara ke dua lengannya, dan juga meja miliknya.
"waegeuraeyo?" ucapku sambil terengah-engah karena berlari.
"kau masih ingat taruhan kita?" ucapnya sambil tersenyum senang.
"nde, tapi kenapa?" tanyaku.
Kyuhyun lalu memperlihatkan nilaiku.
100
Angka 98 yg tadi menjadi nilaiku, terdapat coretan di atasnya.
"100? Bagaimana bisa?"
"itu
tidak penting. Sekarang aku akan mengatakan apa yg aku inginkan jika
kau dapat nilai seratus. Apa kau bisa mengabulkannya?" ucapnya dengan
senyum nakal dan wajah yg jaraknya sangat dekat dengan wajahku.
"apa itu? Akan saya kabulkan jika saya mampu melakukannya." ucapku gugup.
"aku
Ingin
Kau
Tinggal
Di rumahku." ucapnya berbisik.
"eh? Tidak mungkin, saya tidak mungkin tinggal di rumah anda."
"wae?"
"karena saya ..."
"aku
tidak peduli alasanmu. Karena aku sudah menyuruh siwon dan zhoumi
membawa barang-barangmu ke rumahku. Dan mereka tadi menelpon kalau
semuanya sudah ada di rumahku. Jadi kau tidak bisa menolaknya, Lee
Sungmin."
"tapi ..." ucapanku terhenti karena kyuhyun langsung memelukku.
"mian, karena kekeras-kepalaanku ini. Tapi aku hanya ingin kau terus di sisiku."
Pelukan hangatnya dan suaranya yg lembut, membuat hatiku seakan hendak meledak.
Aku langsung membalas pelukan itu, dan mulai menangis karena bahagia.
***
_TBC_